prolog

10 1 2
                                    

Welcome everyone!

Nice to meet y'all! Hope you enjoyed every chapter and happy reading!

Sorry kalau ada kesamaan alur cerita, tokoh atau penokohan. Cerita ini benar-benar pikiran aku sendiri ya hehe... sesama pembaca dan penulis agar pintar pintarnya menilai karya orang lain^

Be happy and blessed for you guys~

~

"Bukan begitu, aku nggak mau terus-terusan nyakitin kamu."

"Key, you deserve to be happy with another guy."

"Engga. Aku gamau! Aku maunya bahagia sama kamu. Tolong, tetap di sini, jangan pergi."

~

"Ya Allah, sakit banget..."

"Nggak bisa napas, ini sesak banget..."

"Aku bukan orang baik, maafkan aku..."

"Semesta jahat banget sama aku. Apa aku nggak berhak bahagia?"

"Aku kangen..."

~

Keylis berdiri di depan cermin, memperhatikan pantulan dirinya yang mengenakan gaun putih. Ia melangkah pelan menuju meja rias, membuka laci dengan hati-hati dan menemukan beberapa lembar foto yang tersimpan di luar album. Matanya tertuju pada foto-foto itu, sementara tangannya menggenggam erat di sisi tubuhnya.

Dengan berat hati, ia menutup laci itu kembali. Suasana hatinya sedang tidak menentu, rasa cemas yang ia rasakan semakin meningkat. Ia mondar-mandir di dalam kamar, menggigit ujung kukunya, berusaha menenangkan diri.

Acara seperti ini selalu membuatnya tidak nyaman, apalagi dengan gaun yang mengingatkannya pada masa lalu. Beberapa kali ia menarik napas panjang, mencoba meyakinkan diri bahwa semuanya akan baik-baik saja, tetapi bayang-bayang kenangan terus menghantuinya.

Di sudut kamar, ia berjongkok, menenggelamkan wajah diantara kedua lutut, dan menangis sejadi-jadinya.

~

Tempat ini tidak asing lagi baginya, hampir setiap hari ia datang ke sini. Langkahnya tenang, pandangannya lurus ke depan, hingga berhenti tepat dihadapan sebuah makam.

Keylis menatap nisan itu lama sekali, tak mampu membendung rindu yang menghimpit dadanya. Air mata yang tertahan akhirnya mengalir juga. Ia duduk ditepi makam mantan pacarnya, memeluk nisan dengan erat, seakan mencoba merasakan kehangatan yang telah hilang. "Aku rindu," lirihnya.

Ini bukan pemakaman muslim yang bertuliskan huruf Arab, melainkan pemakaman Nasrani dengan nisan berbentuk salib.

'Apakah ini yang dinamakan LDR yang sesungguhnya? Beda keyakinan, beda alam."

Langit yang tadi kelabu kini berubah menjadi hitam pekat. Tanpa aba-aba, hujan turun dengan deras, membasahi tubuh Keylis hingga kuyup. Seolah-olah bukan hanya ia yang menangis, melainkan langit pun ikut bersedih.

Keylis selalu menyukai hujan. Mungkin karena itu pula, hujan dalam hidupnya seolah tak pernah berhenti. Bahkan, tempat berteduhnya pun kini telah tiada.

"Berat sekali, perpisahan yang tak kunjung berakhir."

"Tapi, katanya aku nggak perlu menunggu kamu lagi."

"Maaf karena aku masih mencintaimu."

"Maaf karena aku selalu merindukanmu."

"Dan maaf, karena aku belum bisa melupakanmu sampai detik ini."

Dilan pernah berkata, perpisahan yang paling menyakitkan adalah apabila saat saling lupa. Tetapi bagiku, perpisahan paling menyakitkan adalah ketika ditinggalkan untuk selamanya, bahkan aku tak bisa lagi melihat senyum indahmu.

"Aku berharap kepergianmu hanyalah mimpi buruk."

"Namun sayangnya, ini adalah kenyataan."

~

Aksa merupakan bahasa sansekerta yang artinya jauh. 

Jangan lupa tinggalin jejak yaa guys, semoga suka!🤩

Next

A K S ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang