Lisa with Jennie

2.4K 133 41
                                    

The kim's

Sepuluh tahun pernikahan mereka dianugrahi tiga malaikat yang sangat menggemaskan. Anak pertama perempuan bernama Leinnie Kim, anak kedua laki-laki bernama Jemmy Kim dan anak ketiga mereka perempuan bernama Jeisa Kim. Oh jangan lupa si bayi kacang yang masih berada diperut ibunya.

Usia mereka tidak begitu jauh, 9 tahun 8 tahun dan 4 tahun. Jika ketiganya sedang bertengkar, maka rumah mereka akan berkali lipat lebih ramai. Heol tentu saja karena suara tangisan yang saling bersahutan.

Pagi ini mereka sedang sarapan sebelum memulai aktifitas masing-masing. Lisa sedang membujuk si bungsu yang tidak mau sarapan, Jennie yang sudah jengah pun turun tangan.

"Jei ayo sarapan, jika tidak sarapan kamu tidak dapat mainan baru." Jennie membawa putri bungsunya itu untuk duduk dipangkuannya.

"Shileo, Jei mau bobo lagi." Kata si bungsu sambil mendusel didada Jennie.

"Mam dulu lalu bobo lagi," jawab Jennie.

Gadis kecil itu menggeleng lalu turun dari pangkuan Jennie. Dia menghampiri Lisa yang sedang menyiapkan bekal untuk Leinnie dan Jemmy, Jeisa menarik baju Lisa kemudian mengangkat kedua tangannya agar digendong.

"Tidak ya.. Mommy sudah tidak kuat gendong Jei." Usia kandungan Lisa sudah memasuki bulan kesembilan.

"Jei!" Mendengar bentakan Jennie membuat gadis kecil itu menangis.

Walau kesusahan, Lisa tetap menggendong putri bungsunya. Kemudian memasukan kotak bekal pada tas anak-anaknya, tak lupa juga dengan botol minum.

"Jeisa turun, mommy tidak kuat." Jennie mencoba meraih bocah itu, tapi dia malah memberontak digendongan Lisa. Hingga tidak sengaja menendang perut buncitnya.

Lisa refleks menurunkan putrinya, dia meraih sandaran kursi sebelah tangannya mengusap perutnya.

"Sayang gwenchana? Kita kerumah sakit," Jennie membawa Lisa ke mobil.

"Aww Jennie sakit.." Lisa berjalan tertatih dengan meremas lengan Jennie.

"Anak-anak ayo cepat. Kalian tidak usah sekolah dulu,"

Bocah-bocah itu hanya mengangguk, mengikuti langkah orang tuanya. Sebagai anak tertua, Leinnie membimbing adik-adiknya untuk masuk ke mobil.

Jennie mengemudi diatas rata-rata, membuat putri bungsunya menangis karena takut. Dia tidak peduli itu, Lisa lebih penting. Saat tiba dirumah sakit, Jennie membawa Lisa kedalam dengan berteriak memanggil suster.

"Lei hubungi halmeoni atau haraboeji." Jennie memberikan ponselnya pada si sulung, sementara dia ikut masuk keruang bersalin.

Didalam ruangan Lisa terus menahan agar tidak berteriak, lahirannya kali ini jauh lebih sakit. Mungkin karena efek tertendang tadi, dia terus meremas lengan Jennie. Sementara wanita bermata kucing itu menenangkan Lisa dengan kalimatnya.

Para suster sedang mempersiapkan semuanya, hingga tak lama Lisa melepas suaranya, dia berteriak histeris saat si bayi akan keluar.

"Ayo nyonya dorong lebih kuat, kepalanya sudah terlihat. Tarik napas buang lalu mengejan,"

Lisa mengikuti aba-abanya. Keringat mengalir dikepalanya sangat banyak, dia terus berusaha agar bayinya keluar dengan selamat dan sehat.

Dalam beberapa saat bayi itu keluar dengan tangisan yang keras. Jennie tidak bisa menahan senyumnya, dia menghujani wajah Lisa dengan kecupan serta berterima kasih pada istrinya itu.

"Selamat nyonya, bayinya perempuan. Sehat dan sangat cantik." Ujar sang dokter.

Bayi perempuan itu diletakkan didada Lisa, Jennie sangat bahagia dengan kalahiran anak keempat mereka.

"Dia sangat menggemaskan, lihat bibirnya tipis dan merah. Matanya juga bulat seperti kamu." Kata Jennie yang diangguki Lisa.

"Kau sudah mempersiapkan namanya?" tanya Lisa.

"Tentu saja, Lemima Kim. Bagus kan? Aku memikirkan itu dibeberapa malam," kata Jennie, dia tidak berhenti tersenyum.

🌼 🌼 🌼

Sudah satu bulan sejak hari kelahiran Lemima, rumah Kim itu semakin ramai dengan adanya anggota baru. Kebisaan baru Jei adalah membuat adiknya menangis.

Seperti kejadian beberapa jam yang lalu. Ini hari minggu, mereka sedang berkumpul diruang keluarga. Jennie sedang membantu putranya membuat seni karya untuk tugas sekolah, dan Lei juga sedang mengerjakan tugas sekolahnya.

Sementara bocah 4 tahun itu sibuk mencoret buku milik kakaknya. Itu pada awalnya, Lisa tidak tahu jika anak ketiganya tiba-tiba duduk disampingnya.

Jei hanya diam disamping ibunya, memperhatikan adiknya yang sedang tidur digendongan Lisa. Hingga tiba-tiba Jei memukul wajah damai adiknya dan membuatnya menangis.

"Jeisa! Kenapa adiknya dipukul? Kamu semakin nakal ya!" Lisa menenangkan anak bungsunya sambil mencubit lengan Jei.

Mendengar itu Jennie langsung bangkit dari duduknya. Dia menarik anaknya hingga berdiri dan membawanya kepojok ruangan.

"Diam disini jangan menengok!"

Jennie menghampiri Lisa yang masih menenangkan si bungsu. "Uh sayang, sudah ya tidak apa-apa." Dia mengelus kepala anaknya.

Mereka kembali dengan kegiatan masing-masing, Jeisa masih berdiri dipojok. Anak itu tidak sedikitpun menangis jutru terkesan cuek. Saat masuk jam makan siang, rumah mereka kedatangan tamu. Jisoo dan dan Chaeyoung serta dua anak mereka, James dan Ella.

"Annyounghaseo,"

"Wah kebetulan sekali kita akan makan siang, ayo makan bersama." Ucap Lisa yang menyambut mereka.

Mereka semua mengikuti Lisa ke ruang makan, berbeda dengan Jisoo yang malah menghampiri Jeisa, dia melihat bocah itu berada dibalik gorden.

"Jei sedang dihukum?" Mendengar pertanyaan Jisoo membuat anak itu membalik tubuhnya.

"Imoooo, Jei pukul Mima telus disuluh beldili disini." jawabnya yang langsung menjelaskan apa yang terjadi.

"Yasudah ayo kita makan," Jisoo meraih tubuh kecil itu hingga berada digendongannya. "Sebelum itu Jei minta maaf dulu, ya?" Jeisa mengangguk.

Saat diruang makan, dia langsung turun dari gendongan bibinya dan meminta maaf pada Lisa dan Mima.

Mereka makan siang dengan banyak obrolan dan juga candaan dari James yang memang seperti pelawak.

🌼 🌼 🌼

"Lisa terimakasih banyak,"

"Hah? Untuk apa?"

Mereka berada ditempat tidur, jam sudah hampir tengah malam. Jennie memeluk Lisa dari samping, dia memberikan kecupan dipipi hingga dibibir.

"Semuanya, aku sangat bahagia memiliki kalian. Saranghae Lisaya,"

"Tidak ada terimakasih dalam kehidupan kita. Aku senang jika kamu bahagia, aku jauh lebih mencintaimu Jen." Mereka menautkan bibir menyalurkan rasa hangat masing-masing dan mengakhiri dengan sebuah pelukan erat.

END
Haiiii ini one/twoshoot ya. Disini Lisa bot dengan idol cewek yang top.
Untuk pembuka Jenlisa dulu, next Lisa with?

Jisoo

Rosé

Seulgi

Ryujin

Jennie

Irene

Joy

Sowon

Tzuyu

Eunha

Or other idol.

Vote and coment plz

seora👭🏼

Lisa with girlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang