Lisa with Jisoo

1K 76 11
                                    

little sister

Diusianya yang sudah menginjak 28 tahun, Kim Jisoo terus ditanyai kapan akan menikah tapi dia hanya tersenyum saat pertanyaan itu terlontar. Mereka bilang Jisoo terlalu fokus pada pekerjaan, hingga membuatnya tidak memiliki waktu untuk pria. Padahal nyatanya tidak seperti itu! Jisoo seorang lesbian, dan hanya dia seorang yang mengetahui itu. Juga Jisoo mencintai adik bungsunya, Kim Lisa.

Jika hal itu terbongkar mungkin Jisoo akan segera dikeluarkan dari keluarga Kim. Ya maksudnya tentang Jisoo yang mencintai adik kandungnya.

Jisoo tidak tahu pasti sejak kapan dia menyukai Lisa hingga berakhir menjadi cinta. Yang Jisoo ingat, sejak kecil Lisa sudah sangat cantik dimatanya. Atau bahkan sangat menggoda. Jisoo gila! Dia mencintai adiknya seperti obsesi.

Saat usianya 17 tahun, dan Lisa 6 tahun. Sejak saat itu, Jisoo selalu memberinya bunga, satu tangkai mawar merah untuk adik bungsunya. Lisa kecil sangat senang, dia merasa sangat disayangi oleh kakak pertamanya.

Dia bahkan tidak segan untuk mencium Jisoo saat itu. Walau hanya dipipi, tapi itu selalu membuat darah Jisoo mendesir. Jika dulu dia bisa dengan mudah mendapatkan ciuman dari Lisa, maka saat ini sangat sulit. Lisa bahkan terkesan menghindari kakak sulungnya itu.

Lisa tumbuh menjadi gadis remaja yang sangat cantik, dia memiliki payudara yang cukup besar untuk remaja seusianya. Rambutnya hitam panjang dan memakai poni, terkesan sangat menggemaskan.

Pagi ini keluarga Kim sedang melakukan aktifitas seperti biasanya. Sarapan lalu pergi bekerja, berbeda dengan Lisa, gadis itu masih sekolah dikelas akhir.

"Eomma aku akan sarapan disekolah, ada pekerjaan kelompok yang harus diselesaikan." Kata Lisa, dia memasukkan kotak bekal pada tasnya.

"Mari unnie antar," mendadak Lisa menjadi gugup saat melihat Jisoo yang beranjak dari duduknya.

"Aniya unnie, aku akan naik bus saja."

"Kau bilang terlambat, sebaiknya bersama Jisoo unnie saja agar lebih cepat." Ah Lisa ingin mengutuk kakak keduanya saat ini juga.

"Jennie benar," timpal appa Kim.

Mau tidak mau, Lisa mengiyakan. Dia menyusul Jisoo yang sudah berjalan lebih dulu, dia agak ragu sebenarnya. Tapi tidak mungkin juga menghindar, jadilah Lisa masuk kedalam mobil Jisoo.

Jisoo mengendarai mobilnya, arah ke sekolah Lisa lumayan jauh. Tidak ada pembicaraan diantara keduanya, dan juga Lisa yang memang malas berbicara.

Sedari tadi, Jisoo terus melirik kearah paha Lisa. Jisoo pikir, bukankah rok sekolah itu terlalu pendek? Jika Lisa berlari mungkin celana pendeknya akan terlihat. Dia mengelus paha Lisa, membuat sang empu menepis kasar lengannya.

"Unnie!"

"Wae? Bukankah dulu aku sering menyentuh tubuhmu?"

"Itu dulu. Sekarang berbeda!" Jisoo hanya tertawa.

Ini yang tidak Lisa inginkan. Kalau saja appanya memberi izin untuk mengemudi, Lisa mungkin tidak akan mengalami hal ini. Bukankah ini termasuk pelecehan? Tapi sialnya, Lisa tidak pernah berani untuk melapor. Iya itu semua karena sang kakak mengancamnya, Jisoo menghentikan mobilnya didekat gerbang sekolah. Dan Lisa langsung turun, namun lengannya ditahan oleh Jisoo. Wanita itu mencium sudut bibir Lisa, membuat Lisa mendorong bahu kakaknya.

Jisoo terus memperhatikan adiknya, dia mengulum bibirnya saat melihat bokong Lisa. Pasti sangat menyenangkan jika bisa menyentuhnya, setelah Lisa tidak terlihat, Jisoo kembali melajukan mobilnya menuju perusahaan tempatnya bekerja.

- - - -

Didalam kelas, Lisa tidak fokus sedikitpun. Dia terus memikirkan kakak pertamanya yang kian berani menyentuhnya, jika saja Jisoo menatapnya dirinya sebagai adik mungkin Lisa tidak akan setakut ini. Tapi Jisoo menatapnya seperti pada kekasih, pernah suatu malam Jisoo memasuki kamarnya. Lisa yang memang belum sepenuhnya tertidur, terkejut saat sang kakak menggerayangi tubuhnya. Dia bahkan masturbasi disamping Lisa sambil menyebut namanya. Tentu saja hal itu membuat Lisa semakin takut pada kakaknya.

Lisa with girlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang