Aku yang janji mau update lebih sering tapi aku juga yg nunda2- aih.. Maaf TwT
.
.
.
.
.
Solar terbangun dan mendapati dirinya berbaring di kasur. Butuh waktu beberapa menit baginya untuk menyadari bahwa dirinya tengah terbaring di kasur rumah sakit. Bau obat-obatan medis yang tidak disukainya itu menusuk hidungnya membuatnya langsung terbangun dari tempat tidurnya.
Tubuhnya terasa jauh lebih ringan. Ia bahkan tak tahu berapa lama ia tertidur, namun tidurnya terasa seperti tidur terbaiknya selama beberapa hari terakhir. Rasa pusingnya pun sudah jauh berkurang.
Namun rasa sedih dan kecewa didalam dirinya tak bisa ia pungkiri. Orang yang ia ingin lihat tidak ada disini. Ia berada di ruangan itu seorang diri tanpa kehadiran orang yang ia sayangi.
Mendesah kasar, Solar menengok pada jendela di sebelahnya. Hari sudah gelap yang menandakan ia telah tertidur cukup lama. Lalu ia meraih ponselnya yang terletak pada meja kecil di sebelah kasurnya, dan alangkah terkejutnya saat menyadari ada lebih dari 50 missed calls dan ratusan pesan yang masuk ke ponselnya.
Solar geleng-geleng kepala, hanya bisa tersenyum melihat bagaimana para anggota club dan senior yang mengkhawatirkannya, serta meminta maaf karena tidak bisa menemaninya. Dan juga ia mengetahui bahwa Sai sempat menengoknya namun ia tidak bisa berlama lama karena hari sudah mulai gelap.
Di balik semua pesan dan panggilan itu, ada satu hal yang sangat disayangkan Solar. Panggilan atau pesan dari Halilintar tidak ada satu pun yang masuk. Ia dan Halilintar memang berjanji untuk fokus pada club masing-masing dan saling menghubungi saat ia tidak sibuk, tapi bukankah ini sudah sedikit berlebihan?
Event 2U tinggal beberapa hari lagi, dan rasanya tidak masuk akal jika Halilintar tidak menghubunginya sama sekali. Kesedihannya kian memuncak saat mengingat Halilintar yang akan berlatih di rumah Gempa, dan hubungan keduanya yang terbilang sangat dekat. Walaupun Gempa sendiri sudah punya pacar, tetap saja ia cemburu.
"oh- kau sudah bangun!"
Sebuah suara mengejutkannya. Namun wajahnya langsung berubah cerah saat melihat Thorn yang tau-tau masuk ke ruangannya, membawa sepiring apel dan beberapa botol minuman.
"aku tadi kesini setelah latihan selesai- tapi kamu belom bangun! jadi kupikir aku akan memotongkan apel untukmu dan membelikanmu minum!" Thorn berkata dengan wajah berseri seri, kemudian ia meletakan piring apel itu di sebuah meja kecil, demikian juga dengan botol-botol itu.
"bagaimana keadaanmu? sudah lebih baik? aku khawatir tau- kamu tiba-tiba tumbang!" ujar Thorn.
Solar mengangguk kecil, lalu tersenyum "jauh lebih baik, maaf aku nggak mendengarkanmu.."
Tersenyum simpul, Thorn menggeleng seraya membetulkan posisi selimut yang menutupi tubuh Solar "tenang saja.. Aku tau kok, kamu pasti juga khawatir dengan para anggota.. Kamu presiden club yang terbaik, Solar" senyumnya.
"Kamu sendiri.. kenapa nggak langsung pulang? Kamu pasti capek habis urusin anak anak.." komentar Solar melihat wajah Thorn yang nampak lelah. Suaranya juga tidak ceria seperti biasanya. Ia pasti kelelahan seharian berdiri dan berteriak menggantikan dirinya.
"aku tadinya mau langsung pulang , tapi aku mengkhawatirkanmu jadi aku ingin menengokmu sebentar. Lagipula.. ada yang harus kuberikan padamu"
Solar menaikan sebelah alisnya saat Thorn beralih untuk mengambil sesuatu dari ranselnya. Kemudian netra-nya membulat melihat benda yang ada di tangan Thorn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still 2Gether (SolHali) [✔END]
RomanceThe Sequel of 2gether with you " karena sebuah film tanpa sequel seperti sebuah roti tanpa mentega " Pairings : - Solar Light x Halilintar Thunderstorm - Voltra Thunderstorm x Taufan Alvino - Blaze x Ice - Gempa x Thorn A boboiboy fanfiction T...