...8...

105 6 1
                                    

Sudah satu Minggu berlalu semenjak kejadian panas mereka di atas ranjang. Kini Lucy mulai memberikan jarak di antara dia dan Natsu, ia merasa malu jika berdekatan dengan Natsu.

"Lucy, Setelah ini apa lagi jadwal saya?" Tanya Natsu melirik ke atas Lucy, ia pun merasakan nya dengan jelas jika wanita cantik berambut pirang dengan bola mata coklat itu tengah menghindar dari nya

"Anda memiliki jadwal rapat dengan beberapa kolage tepat sebelum jam makan siang nanti pak" ucap Lucy tanpa menatap mata Natsu dan memilih membolak balikan dokumen yang sedang di pegang olehnya

"Apa dokumen itu lebih menarik dari pada saya?" Tanya Natsu jengah sudah ia seminggu ini di abaikan oleh Lucy. Jika itu orang lain ia tidak akan peduli. Dia pun tak tahu kenapa bisa sekesal ini di abaikan oleh wanita nya ini.
(Hmm wanitanya:3)

"Maaf ?" Tanya Lucy singkat dan melirik Natsu sekilas

"Jangan pikir saya tak tau kau sedang berusaha menghindar saya Luce" ucapnya tanpa di indahkan oleh Lucy

"Mohon maaf pak, saya akan menyiapkan berkas untuk rapat 30menit lagi" Lucy mengalihkan pembicaraan

"Oh dan satu lagi, rapat akan di adakan di sebuah caffe yang berada di atas perusahaan sebarthoot, baik kalau begitu saya permisi pak" baru saja Lucy akan melangkahkan kakinya, jika saja Natsu tidak menginterupsi untuk tetap diam

Tap...tap..

Terdengar langkah kaki yang mendekat, Lucy hanya diam di tempat tanpa berbalik maupun berkata apapun

"Kau menghindari ku" tangan Natsu terulur untuk memegang tangan Lucy

"Tidak Pak, hanya perasaan anda saja" ucap Lucy meyakinkan.
Tanpa permisi dan basa basi Natsu mendaratkan bibirnya di leher terbuka Lucy, karena rambut wanita itu di Gelung asal.

"Pak ini di kantor, dan kita hanya sebatas atasan dan bawahan. Jangan seperti ini" lalu lucy melepaskan pegangan tangan Natsu

"Terserah, tapi saya ingin nya berada di atas tubuh mu dan kau di bawah kuasaku dengan pasrah"

'astaga sialan lelaki ini' batin Lucy berteriak menjerit Manahan malu sampai ke ubun-ubun nya.

Lalu tanpa permisi langsung pergi dari ruangan itu, menyisakan Natsu yang berdiri terpaku. Berpikir bahwa Lucy membencinya




Caffe sebarthoot

"Baiklah, untuk rapat kali ini kesimpulannya sudah kita dapatkan dan untuk pertemuan selanjutnya kita akan membahas beberapa item yang di perlukan untuk pemotretan" kata Natsu dengan sangat berwibawa. Dan Lucy setia berdiri di sampingnya dengan sebuah note kecil di tangan nya.

Ia akan mencatat ketika ada yang harus di catat, itu memang sudah manjadi tugasnya

"Jika tidak ada yang di tanyakan saya akan tutup rapat kali ini, terimakasih" setelah Natsu penutup rapat ini semua orang yang menghadiri acara tersebut bertepuk tangan atas kerja Natsu

Lalu, ada sesuatu yang menarik perhatian Lucy lelaki yang berambut pirang sedang melambaikan tangannya pada ku saat semua orang sudah bersiap-siap untuk meninggalkan tempat rapat

Lucy menutup mulutnya yang menganga, ia tidak menyadari kehadirannya selama rapat di mulai. Itu semua karena ia sangat fokus terhadap materi tanpa menatap orang-orang yang ada di sekelilingnya.

Dengan langkah kaki yang perlahan lelaki yang di kenal Lucy itu mendekat dan mengajak nya berbicara

"Sepertinya kamu sangat serius sekali, sampai tidak menyadari kehadiran ku" ucapannya dengan kekehan di akhir kalimat nya

"Astaga Sting, haha aku tak tau kalau kamu bekerja sama dengan perusahaan tempat ku berkerja" Lucy membalasnya dengan tawa yang cukup menggemaskan

Seseorang yang sedang duduk tidak jauh darinya menyengritkan alis nya heran, ia merasa di abaikan. Apa lagi mereka hanya ada ber tiga di sana, 'sialan aku seperti nyamuk'

"Ehem!" Yap, Natsu berdehem dengan keras berupaya untuk mengalihkan perhatian mereka

"Lucy sudah waktunya nya kembali, dan istirahat makan siang" terselip nada ketus di dalam perkataan Natsu

"Lucy jika kamu mau, akan mengantar mu kekantor nanti. Bagiamana saat ini kita mengobrol dulu" tawaran Sting
'yes akhirnya bisa lepas dari Natsu' batin Lucy bersorak gembira

"Ten-" Lucy akan menjawabnya jika saja seseorang tidak memotongnya

"Tidak, Setelah ini dia akan tetap Pulang bersama saya" ucap natsu penuh penekanan. Lucy melirik sebal Natsu, tanpa rasa bersalah seenaknya menyela ucapannya

Lucy menatap sedih Sting, karena bos Sialan nya itu ia tidak dapat menghilangkan nya.

"Hm tak apa, mungkin lain kali kalau begitu bagaimana jika kita bertukar nomor oke?" Sting menyodorkan smartphone nya ke Lucy. Dan langsung saja Lucy mengetik dengan cepat sebelum bos nyebelin nya itu mengganggu nya lagi

"Aku sudah menyimpan nya, nanti kabari saja ya" ucap Lucy dengan senyum menggemaskan, tanpa permisi Sting menepuk kepala lucy pelan

"Baiklah kalau begitu saya permisi" ucap Sting ke pada Natsu, dari tadi muka Natsu sudah sulit di deskripsikan.

"Ayok kembali" ajak Natsu dengan ketus tanpa melirik Lucy, Lucy tidak ambil pusing dia mengekor bos nya dengan patuh

Lalu ketika di jalan hanya keheningan yang mengisi perjalanan mereka sampai menuju kantor. Tanpa ada siapapun yang berniat untuk membuka percakapan untuk mencarikan suasana canggung ini.

Ting..

Satu suara notifikasi mengalihkan pandangannya Lucy ke handphone yang sedang di tangannya itu. Lalu ia tersenyum dengan isi pesan yang barusan masuk itu
Natsu meliriknya, lalu berdecak dengan kesal. Dan menaikkan kecepatan kendaraan nya

Natsu merasa kesal di abaikan oleh Lucy sementara ia tersenyum pada sebuah notifikasi

My Sweet Boss !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang