Chapter 31 [Yah Ini Tak Terduga]

113 17 17
                                    

Maaf kan aku!! Aku ingin Update kemarin tapi sial!! Kantuk mengalahkanku!! Aku ketiduran!! Maaf Reader-san

________________________________


Olivia berjalan gontai menuju ruang istirahat yang telah di siapkan oleh U.A dia baru saja selesai melawan Todoroki dan tubuhnya masih agak lemah karena terlalu banyak menggunakan kekuatannya.

Kedua Quirk-nya memiliki kelemahan yang sama, yakni membuatnya kekurangan darah. Dia juga tidak mengerti kenapa quirknya memiliki kelemahan seperti ini.

Tapi ini agak menyiksa karena dia sangat haus, haus akan darah, memang dia telah meminum pil darah tapi itu hanya meredakan sedikit rasa hausnya, dia perlu darah asli, darah yang segar.

Sepertinya setelah pertandingan ini selesai dia harus pergi ke rumah sakit untuk membeli kantong darah, ini lebih mudah daripada harus berburu dan lagi dia bisa memilih golongan darahnya.

Setiap darah memiliki rasa yang berbeda tergantung golongan darahnya.

"Haah~ seharusnya aku meminta Quirk tanpa efek sampingnya." Ucap Olivia menghela nafas lelah.

Olivia duduk bersandar di tembok, dia membuka tasnya mencari toples berisi pil darah miliknya. Setelah ini dia harus melawan Bakugo jadi setidaknya dia harus dalam keadaan yang baik, dia tak ingin wajahnya di ledakan hanya karena dia terkena anemia.

Setelah meminum sekitar dua pil, Olivia merasa tubuhnya lebih bertenanga, dia juga menjadi lebih rileks dan yang paling penting rasa hausnya sudah cukup berkurang.

Olivia memikirkan kembali alasan kenapa dia melakukan semua ini, kenapa dia mau ikut festival ini padahal dia sendiri tak ingin menjadi pahlawan. Olivia sendiri tau kalau pertaruhannya dengan Todoroki bukan alasan utamanya.

Yah dia mau tak mau mengakui kalau alasan utamanya mengikuti festival ini karena nafsunya. Nafsu ingin bertarung yang bergejolak dalam hatinya yang tak dapat dia tahan. Sigh ini pasti efek samping lain kekuatannya yang membuatnya haus akan pertarungan.

"Hm? Yah apapun itu, lagian aku tidak keberatan dengan efek sampingnya." Gumamnya.

Dia masih bersandar di tembok sambil melihat telapak tangannya, dia memikirkan alasannya untuk bertarung di festival ini. Tunggu!! Bukannya niat awalnya itu agar dia tak terlalu mencolok? Kalau seperti ini bukankah yang dia lakukan malah sebaliknya.

"Argh apa sih yang ku pikirin!! Napa sih aku gelud gak jelas gini?! Mana hadiahnya cuma medali kan(?) Huh yang ada ntar harus bayar 4 juta lagi kalau mau di bawa pulang." Ucap Olivia sambil memainkan botol obatnya.

Jika ada oramg yang melihat keadaannya pasti mereka akan mengira dirinya ini pasien rumah sakit jiwa yang lepas, bahkan tadi ada beberapa orang yang lewat menaruh uang receh dekat kakinya.

Melihat hal tersebut membuat sebelah mata Olivia berkedut kesal, oi oi dia ini bukan gelandangan atau pengemis sialan!! Dan apa-apaan mereka ini!! Ini penghinaan namanya, kalau mau ngasih tuh yang banyak jan receh.

Kalau receh dia punya banyak. Hasil nge-Begal.

Olivia mendengus kesal sembari menggambil uang tersebut dan pergi menaruh obat serta tasnya ke ruang tunggu. Ah dia harus meminta Momo untuk membelikannya cemilan karena dia tau dia akan lapar setelah pertadingan.

"Sigh semoga aja Momo membawa hpnya, aku akan mati kelaparan jika nanti aku tak dapat cemilan." Ucap Olivia sambil berjalan menuju arena pertandingan.

[Ini dia para pemirsa!! Pertandingan puncak pestival olahraga UA]
[Present Mic]

[Ini dia! Satu-satunya gadis yang berhasil masuk babak final!!! Olivia Kurohime melawan manusia peledak!! Katsuki Bakugo] [Present Mic]

"Aku akan mengalahkanmu Mata belang sialan!!" Ucap Bakugo.

Olivia: Jikan no joōTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang