Olivia berjalan dengan santainya melewati gerbang sekolah, melihat sekeliling dengan pandangan nostalgia.
Sudah cukup lama Olivia tidak pergi ke sekolah. murid-murid yang berkerumun bergosip ria, bangunan nya, pelajarannya, Olivia benar-benar merindukannya.
Terlahir kembali ke dunia ini merupakan sebuah anugrah untuknya, bisa merasakan kedamaian dan ketenangan.
Tunggu!
Bukannya dunia ini tenang. dunia ini tak setenang itu, di dunia ini ada banyak penjahat yang berkeliaran.
Hampir setiap hari banyak kejahatan yang terjadi, tak ada habisnya. Apa kedamaian itu mang ada?
Hal tersebut selalu ada di pikirannya. Tidak di dunia ini atau di dunia nya dulu, selalu saja ada pertikaian.
Manusia memang begitu, selalu serakah. Itulah sifat alami manusia di manapun manusia tetap sama tetap serakah dan menginginkan harta, tahta, dan tentu saja Wanita.
Olivia berjalan menuju ke kelas. Letak Kelasnya lumayan jauh, karena berada di ruangan paling pojok membuatnya harus memberikan ekstra tenaganya.
Tap!
Setelah perjuangan panjangnya akhirnya Olivia dapat sampai kelasnya sebelum guru masuk.
Ia berjalan menuju kursinya yang berada di pojok dekat jendela, kursi Legend. murid-murid di kelas menatapnya, terutama para cowok.
Tapi bukan Olivia namanya kalau ia memperhatikan hal itu, dia berjalan tanpa memperdulikan sekitar kemudian duduk sambil mengatur nafasnya.
Ia tak menyadari kalau ada sepasang mata yang menatapnya dengan pandangan yang sulit untuk di artikan.
Tak lama kemudian sang guru masuk dan memulai pelajarannya. Hanya beberapa murid yang mendengarkan beberapa dari yang lain malah mengobrol ada juga yang memainkan ponsel.
***
Waktu istirahat pun tiba, para murid terlihat senang, mereka langsung keluar dari kelas.
Mereka mungkin akan pergi ke kantin untuk mengisi kembali tenaga mereka yang terkuras selaman jam pelajaran.
Olivia sediri tak pergi ke kantin melainkan pergi ke belakang sekolah, dari yang dia ingat terdapat taman di belakang sekolah.
Setelah sampai Olivia pun pergi menuju ke pohon yang ada di sana lalu duduk dan membuka bekal yang telah di siapkan oleh ibunya.
Dewi itu tak berbohong ketika mengatakan kalau dia bisa memakan makanan manusia walaupun sekarang menjadi Vampir.
"Ahh~ aku sangat merindukan masa masa seperti ini" gumam Olivia
Dia memakan bekalnya sambil melihat pemandangan sekolah dari belakang.
"Bisakah aku duduk disini"
Olivia menengok ke arah suara tersebut. Seorang gadis berambut hitam dengan tubuh yang lebih dewasa di bandingkan umurnya.
Dia terlihat sangat cantik walaupun tak se cantik dan se imut Olivia.
"Yah, silahkan" balas Olivia.
Gadis tersebut kemudian duduk di sampingnya. Suasana canggung menyelimuti mereka, tak ada satu pun dari mereka yang angkat bicara.
Olivia sendiri agak bingung dengan apa yang akan dia bicarakan jadi, dia memilih untuk diam.
Pemilik tubuh sebelumnya sangat jarang beriteraksi dengan mirid lain, kecuali urusan pelajaran.
Sementara gadis itu yang bernama Yaoyorozu Momo tidak tau bagaimana memulai pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Olivia: Jikan no joō
FantasíaSummary: Olivia mati di bunuh oleh sahabatnya sendiri karena cemburu padanya Tapi kemudian dia terbangun di sebuah tempat dengan seorang yang mengaku sebagai 'Dewi kehidupan' Dan memberinya kesempatan kedua atau bisa di bilang Reinkarnasi ke Dunia d...
