Fantasia, sebuah dunia yang sangat unik. Beberapa orang muncul secara tiba tiba dari dunia lain tanpa ingatan yang jelas terkecuali selembar kertas dan perjanjian yang mereka buat. Fenomena aneh ini awal mula disebut sebut sebagai sang penyelamat, pahlawan, titisan para dewa yang membawa kebaikan. Tapi, kenyatan tidak seperti itu, beberapa dari mereka yang muncul kedunia Fantasia tidak serta merta baik dan berjuang demi keselamatan dan kesejahteraan penduduk setempat, tidak sedikit juga mereka yang bergerak dan melakukan berbagai macam hal sesuka hati mereka. Kenapa mereka bisa seperti itu? Karena mereka yang datang atau muncul secara tiba tiba didunia Fantasia ini memiliki berbagai macam kekuatan unik dan beberapa sangat berbahaya sehingga menimbulkan beberapa faksi atau kelompok tertentu dengan tujuan mereka masing masing.
Datangnya para orang orang dengan kekuatan unik dari dunia lain telah terjadi kurang lebih 1000 tahun lamanya, beberapa akhirnya memiliki keluarga dan kelompok sendiri, mati begitu saja ditelan waktu, dan segelintir orang orang pertama yang berhasil bertahan dengan banyak kabut misterius baik dari wujudnya saat ini maupun kekuatan yang mereka miliki seperti kelompok raja iblis saat ini.
"Apa katamu? Raja iblis? Berkelompok? Dunia fantasi macam apa ini?" ujar Matheo tak percaya.
"Mau dipikir bagaimana pun juga, sudah begitu keadaannya saat ini" sahut Tiana acuh sambil merapikan tenda yang mereka gunakan tidur semalam.
"Lalu, kalian, kelompok team petualang ini?"
"Iyap, Alter Corps. Sejauh ini masih cuman ada empat ora-"jelas Arcais, "tiga, bocah keras kepala itu sepertinya tidak akan kembali lagi" potong Tiana.
"Bocah aneh? Aku?" tanya Matheo
"Bukan kau, seorang petualang yang tak lama ini baru baru muncul juga, tapi sifatnya membuatku muak, AAAARGHHH! Ingin rasanya menghajarnya" ketus Tiana.
***
HACHOO!"Ugh, cuaca yang aneh, kenapa rasanya hidungku tiba tiba gatal seperti ini?" Seorang pemuda berjalan menyusuri setapak di pinggir desa sembari Mentari perlahan mengintip di cakrawala, kabut yang sedikit tebal namun tidak terlalu dingin.
"Hey anak muda! Kau petualang kan? Apakah kau bagian dari guild di kota Savana?" tanya seorang pria, sepertinya dia adalah seorang petani jika dilihat dari gaya berpakaiannya.
"Namaku Dvarin dan bukan, aku baru saja keluar dari kelompok ku dan jangan ganggu aku!" bentak pemuda tadi, Namanya Dvarin, seorang petualang yang sepertinya baru saja datang di Fantasia.
"B-baik lah anak muda, jaga dirimu...."sahut petani tadi merasa tak nyaman dan agak takut.
"Ya!, aku bisa menjaga diriku sendiri!"
"Kenapa dunia ini tidak ada yang beres, tidak teratur, guild resmi pun jauhnya luar biasa satu sama lain, seberapa hebat mereka memangnya?" gerutu Dvarin.
Hehehe~
"Siapa?" Dvarin dengan sigap menghunuskan pedang pendeknya ke asal suara namun tidak ada siapapun disana, monster, manusia, ataupun apapun itu.
Sebaiknya kembalilah berkumpul dengan teman teman mu, jika kau tidak ingin menyia nyiakan hidup mu anak muda, hehehe~
"Telepati? Disana!" gumam Dvarin langsung melemparkan pedangnya kearah semak semak tak jauh darinya.
STAB!
Sesuatu mengenai pedang Dvarin, suara yang dihasilkan seperti menusuk daging. Beberapa saat kemudian cairan merah-hitam pekat mengalir dari semak belukar tempat pedang Dvarin dilempar tadi. Dvarin langsung mendekat dan memeriksa mahluk apa sebenarnya yang menganggunya tadi.
"Imp?" kurcaci iblis kecil yang terbaring hampir kehilangan nyawa dan sekujur tubuhnya terdapat banyak symbol aneh.
"Tol-ARGH!" belum selesai berbicara, tubuh Imp tadi langsung terbakar api merah gelap.
"Mahluk yang malang, sepertinya dia hanya pengantar pesan..." pikir Dvarin.
"Dan lagi maksud perkatan tersebut, apa maksudnya? Apa iblis itu pikir aku selemah itu hah? Lihat saja, jika bertemu dengannya akan ku hajar habis habisan!"
Tak jauh dari tempat Dvarin berada, dibawah pohon dekat ladang petani yang sebelumnya Dvarin temui, seorang pria misterius mengamatinya dari kejauhan, senyum lebar dan mata yang terbuaka lebar dapat terlihat di wajahnya.
"Lezat, rasanya pasti sangat lezat~~~" ujarnyanya pelan, sedikit saliva menetes keluar diujung bibirnya.
"Maaf tuan, apakah tuan seorang petualang? Saya ingin meminta bantuan anda" tanya petani tadi yang mendekati pria misterius tak jauh dari ladangnya.
"Boleh saja, apa yang bisa ku bantu?" ekspresi wajah anehnya tadi tiba tiba berubah tenang, baik dan bersahaja.
"Anu, akhir akhir ini ada mahluk misterius yang menyerang peternakan ku sekitar, hewan hewan ku hanya tersisa beberapa saja dan itupun mereka terluka parah, apa tuan bisa mencari tau penyebab hal ini?" jelas petani tadi.
"Ah! Aku tau hal itu, aku melihat beberapa bangkai berserakan di lahan mu semalam" jawab pria misterius itu.
"Iya benar tuan, mungkin," sang petani langsung merogoh kantung kecil di pinggangnya berusaha meraih beberapa keping emas.
"Apa segini cuk...up?" tak percaya apa yang dilihat dihadapannya, pria yang tadinya terlihat biasa saja berganti menjadi sosok menyeramkan kepala yang menyerupai bentuk mahluk buas dan kedua tangannya diselimuti kabut merah hitam aneh.
"Sangat cukup tuan, dan, sepertinya para Borusha milikmu rindu akan kehadiran mu di akhirat" ujar pria misterius tadi yang kini tubuh nya telah berubah, mulut buas terbuka lebar siap melahap petani malang dihadapannya.
CHOMP!
Sekali lahap, petani tadi hilang seketika, bercak darah berhamburan dibawah pohon mereka berada. Suasana menjadi hening, hanya terdengar hembusan angin selagi Mentari yang mulai meninggi menerpa wajah pria misterius tadi. Ia tersenyum simpul menatapi Mentari terbit.
***
Setelah tenda dan peralatan dibereskan, Matheo, Arcais dan Tiana akhirnya berjalan menuju Savana, kota yang tak jauh dari tempat mereka bermalam sebelumnya, tempat Matheo muncul secara tiba tiba. Dengan datangnya Matheo ke kota Savana, bergabungnya dirinya Bersama dengan Alter Corps maka dengan itulah perjalanan Matheo dimulai.
"Jadi kau mengerti kenapa kita harus membentuk kelompok kan anak muda?" tanya Arcais
"Benar untuk menghindari hal bodoh dan merusak masyarakat" jawab Matheo kesal, pertanyaan itu sepertinya sudah dilontarkan oleh Arcais beberapa kali.
"Dan lagi, siapa sebenarnya orang sebelum ku yang kalian bilang begitu hebat itu?" tanya Matheo
"Dvarin Beneviere, dia datang didunia ini dengan benar benar siap, bukannya tiduran di tempat terbuka dan menunggu nyawanya di habiskan oleh entah mahluk apa" jelas Tiana
"Kau menyindirku ya?"
"Sedikit, biasakan lah junior" balas Tiana
"Dan sekarang kau seniorku, setidaknya ini lebih baik daripada mati konyol oleh badak-rusa-banteng-aneh kemarin" gerutu Matheo
"Borusha, nama mahluk itu Borusha, sepertinya lepas tak jauh dari peternakan didesa sekitar" jelas Arcais.
"Ah iya satu hal, apapun yang kau lakukan, hormati Rita, dia anggota terlama dikelompok ini bersama dengan Arcais" sambung Tiana
"Rita... dia yang memberi tau kalian soal orang orang yang muncul didunia in ikan? Kekuatannya dapat merasakan lonjakan energi atau anomaly arus energi di alam sekitar" sahut Matheo berusaha mengingat ngingat informasi yang didapatkannya
"Aku penasaran sekuat apa dirinya, aku harus berterima kasih langusng padanya" smabung Matheo
"Hahaha kalian akan sangat akrab jika sudah bertemu!" sahut Arcais sambil merangkul Matheo dan mengacak ngacak rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
World of Fantasia
FantasyDeva Matheo, seorang remaja yang secara tiba tiba terbangun didunia lain bertualang mencari fakta kenapa ia bisa berada didunia tersebut. Dalam perjalanannya tentu saja dia tidak sendiri, bersama dengan Arcais yang perkasa dan Tiana yang tangkas, pe...