☀ > #Chapter_05

73 4 1
                                    

05. LUMBA-LUMBA

"Rui-kun, kemari! Di sini ada gurita mini! Lucu banget, lho!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rui-kun, kemari! Di sini ada gurita mini! Lucu banget, lho!"

"Eh, mana? mana? Wah, kau benar, Emu-kun. Imut sekali."

"Oh, wow! Rui-kun! ternyata ada ikan pari-pari juga!"

"Iya, keren ya!"

Sungguh, Tsukasa tidak mengerti dengan situasi di hadapannya ini.

Setelah keluar dari kios Soba dingin, Emu mendadak kembali bersemangat dengan bersorak-sorak riang, dia kembali menjadi dirinya lagi hanya karena mereka akan pergi ke aquarium.

Bukankah justru itu bagus? Tsukasa awalnya berpikir seperti itu, tetapi ....

'Entah perasaanku saja atau bukan, tapi dia menjadi sering gelayutan dengan Rui dan menyeretnya kemana-mana ya ....'

Tsukasa menghela napas, walau Emu sudah kembali ceria juga, namun tetap saja akan susah jika situasinya seperti ini. Karena Emu sekarang terkesan menyibukkan diri dengan Rui, sehingga masih ada jarak memisahkan di antara mereka berdua yang menyebabkan Tsukasa sama sekali tidak dapat menggapai Emu.

Terlebih karena Emu menyeret Rui kemana-mana, imbasnya Tsukasa dan Nene seolah ditinggal sendirian di belakang, merasa menjadi kerikil di pinggir jalan yang sama sekali tidak dianggap dalam pandangan mereka.

Menyedihkan. Tsukasa tidak mengerti mengapa, tetapi dia sangat tidak suka jika harus berjalan seperti ini. Jadi yang sedari tadi ia lakukan adalah melototi punggung Rui dari kejauhan dengan sorot mengintimidasi, entah Rui peka atau tidak karena lelaki itu terus sibuk ketawa-ketiwi bersama Emu.

'Oh iya, Nene.' Tsukasa baru menyadari bahwa ada seorang lagi yang terpinggirkan saat ini. Dia pun langsung menengok ke belakang, mencari keberadaan gadis bersurai green tea itu.

Ternyata Nene agak tertinggal jauh, tubuhnya yang kecil selayak berusaha menyalip antara kerumunan pengunjung aquarium. Seingat Tsukasa, Nene memang tidak pandai jikalau berjalan di tengah keramaian, biasanya dalam beberapa acara berpergian mereka, ia akan berpegangan dengan Emu atau Rui agar langkahnya tetap selaras dengan mereka.

Tsukasa tidak memiliki pilihan lain selain menyusul Nene, daripada akhirnya mereka akan kehilangan gadis itu dan harus mencarinya di lingkungan padat seperti ini. Apalagi mereka juga baru pertama kali datang kemari, sehingga tiada yang tahu betul seluk beluk area aquarium tersebut.

Tidak perlu waktu lama untuk Tsukasa menghampiri Nene-yang kini tengah berdiri di tempat, menoleh ke kanan dan ke kiri dengan ekspresi panik. Mungkin karena gips di tangannya itu yang membuat pengunjung lain bersimpati dan langsung membuka jalan untuknya menuju tempat Nene, Tsukasa bingung harus merasa miris atau berterimakasih.

"Oi, Nene, aku di sini," sapa Tsukasa yang membuat gadis itu terperanjat dan lansung menoleh ke arahnya.

"Astaga! Kau mengagetkanku! Jantungku hampir saja copot!" sembur Nene.

ꓸ᭄ꦿ⃔☕ 𝑺𝒖𝒎𝒎𝒆𝒓 𝒙 𝑽𝒂𝒄𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏┊WXS ˎˊ-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang