"Yoojin, boleh aku bertanya?" ucap seorang laki-laki berbadan besar dari balik pintu ruangan, Ilhae ➵ Wakil Presiden ➵ 『 Bang Mandeok』
"Jangan berdiri disana, masuklah. Kau ingin bertanya tentang Apa?" sahut laki-laki berkacamata bulat yang duduk dimeja kerja dengan dua kertas putih ditangannya, Ilhae ➵ Presiden ➵『 Yoojin 』
"Ini mengenai Jahyeon" ucap Mandeok
"Huh?"
"Kenapa kau melepaskan pengawasanmu pada Jahyeon dan menyerahkan nya pada orang lain? Bukankah kau tidak percaya dengan siapapun?" Tanya Mandeok sambil menatap kedua iris milik Yoojin dengan lekat
Yoojin terkekeh pelan "Sebenarnya aku tidak mempunyai alasan untuk melepas pengawasan ku pada Jahyeon, tapi... Setelah melihat data pribadi milik gadis itu, aku jadi teringat seseorang. Seseorang yang membuatku menjadi gila karna kemampuannya"
"Maksudmu?"
"[Name], gadis yang memiliki julukan sebagai 'Gadis Pengguna Alat', membuat diriku untuk harus percaya padanya. Walau aku masih ragu akan hal itu, tapi aku ingin menguji gadis itu. Apakah dia bisa menjaga Jahyeon dengan baik atau tidak" ucap Yoojin
"Tapi, bagaimana kalau Jahyeon melakukan hal yang bahkan diluar dugaan dan perkiraanmu?" tanya Mandeok
Yoojin tersenyum tipis "Mungkin aku akan menyingkirkan gadis itu"
"Siapa yang kau maksud dengan menyingkirkan?"
"[Name]"
....::::**•°✾°•**::::....
BRAKK!
Pintu yang terbuat dari lapisan besi itu dirobohkan dengan mudah hanya dengan satu kaki kanannya
"Memang gadis yang gila" gumam laki-laki bersurai coklat itu, Baekho ➵ Intern ➵ 『 Seong Yohan 』
"Hwang Jahyeon!" teriak gadis bersurai panjang yang baru saja mendobrak dan membuka paksa pintu apartement, Baekho ➵ Si Genius Pengguna Alat ➵『 Kim [Name] 』
Suasana menjadi hening seketika, ruangan yang baru saja didatangi oleh [Name] dan Yohan ternyata tidak ada Jahyeon.
Disana hanya ada ruang kosong polos tanpa penghuni, [Name] mengobrak abrik seluruh ruangan itu, tak ia temukan siapapun. Tak ia jumpai Jahyeon didalam sana
"Kemana dia? Aku yakin dia ada disini!" gumam [Name], wajahnya menjadi panik, keringatnya yang dingin bercururan dengan deras.
Yohan menepuk sekilas pundak [Name] "Aku rasa pin kecil mu itu sudah kuno, tidak berguna seperti pemiliknya" ujarnya
[Name] tersenyum kesal menatap Yohan, saat ini dia sedang bingung sekaligus marah karna kehilangan bukti-bukti Jahyeon yang pergi bersama dengan pria lain.
