0'17 - SuA

220K 12K 396
                                    

WAJIB FOLLOW SERTA VOTE DAN COMMENT GUYS!

Pagi ini seluruh siswa Dominic's school sudah berkumpul didepan sekolah, sambil menunggu bus tiba setiap kelas disuruh absen untuk mengetahui jumlah yang ikut dalam perkemahan.

Kelas Sabila sudah selesai absen, Cia, Sabila dan Jasmine sedang berdiri dipinggir dekat beton sekolah. Ketiganya hanya diam memperhatikan siswa-siswi yang berlalu lalang, sambil mendengar para osis menyebutkan nama absen disetiap kelas.

"Alex Farhrezi Rudiart!"

Nama Alex disebutkan tiga kali oleh panitia, tapi yang punya nama tidak timbul juga. Sabila dan Cia dalam diam mendengar.

"Jordan Pratama Anggara!" Panggil panitia tiga kali.

"Mampus!" Gumam Cia.

"Asher Cooper Dominic!" Sama tidak juga muncul, panitia keheranan karena most wanted sekolah tidak ada dilingkup mereka.

"Bagas Lemos Alexander!"

Sabila tersentak saat bahunya ditepuk pelan oleh seseorang, "Kamu gak bareng Asher, bil?" Tanya Lara.

Sabila menggeleng, wajahnya berubah suram saat Lara menanyakan pemuda itu. "Sabila dianter daddy," Ujar gadis itu.

Lara mengangguk, sepertinya Sabila sedang tidak mood. Kelima gadis itu berdiri sejajar sambil bersedekap dada, tak lama empat bus besar datang. Para siswa berbondong-bondong masuk dan mencari tempat duduk.

"Shine," Tunjuk Mia kearah gadis yang tercompang camping sambil memarahi orang-orang yang menyenggolnya.

Lara mengidikan bahu acuh, "Masih lo dispam sama dia?" Tanya Lara.

Mia mengangguk, "Tambah gila, mending gue suruh orang buat bunuh gue dari pada nolongin dia." Ujar Mia.

Lara terkekeh, bertepatan dengan dua mobil rubicon hitam yang baru saja tiba. Cia lantas memutar bola mata malas saat salah satu dari mobil itu keluar lah Jordan dengan wajah panik.

Cia mengajak teman-temannya untuk segera pergi menuju bus. "Ayo kak, min, sab."

Sabila mengangkat tasnya tanpa melihat Asher yang berlari kecil menghampirinya. Tiga langkah berpijak tangan Sabila sudah ditahan oleh Asher, secepat kilat Sabila menepis pelan tangan Asher.

"Gue-" Ucapan Asher terhenti saat Sabila mendongak menatap dirinya.

"Fine, gue salah. oke," Ucap Asher menyerah, ia mengangkat kedua tangannya.

"Kakak gak salah, hak kakak mau ngapain aja. Minggir Sabila mau masuk bus." Ucap Sabila, nada bicara gadis itu agak tegas.

"Gue bilang gak ya gak Jordan!" Bentak Cia.

Dada gadis itu terlihat naik turun menahan kesalnya, Jasmine mengusap bahu Cia takut-takut. "Ogah gue pergi bareng orang mabuk! Yang ada mati dijalan!" Ujar Cia sinis.

Sedangkan Bagas, ia mengusap wajahnya kasar. Matanya masih berat dan sangat ngantuk, tapi wajah masam Lara lebih jadi prioritas sekarang. "Pantes! Lagi party ya."

Bagas menghembuskan nafasnya, "Sorry Ra, diajak sama anak-anak." Lara menggeleng pelan.

Asher terus membujuk Sabila agar pergi menaiki mobilnya, "Sabila mau sama temen-temen," Ucap Sabila.

Sabila untuk Asher [UPDATE REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang