Abaikan taipo ngoghe? Ngoghe
"JENO" teriakan pria manis yang sedang berlari menghampiri seseorang dipinggiran jalur balap
"berapa nih?"
"lo butuh duit? " jeno, pria dengan pakaian serba hitam yang duduk manis dimotor kesayangannya
"kaga si, gua turun cuma pengin pengin aja" ucap jaemin, pria manis yang mengenakan jaket hitam yang sengaja dibuka menampilkan baju putih yang ia kenakan serta celana yang ketat membuat pantat sintalnya tercetak begitu jelas
"gimana kalo gue menang lo jadi babu gue dan kalo lo menang gua jadi babu lo" tawar jeno dengan senyum kecilnya
"boleh lah,lagian gue juga bakal menang kok" sombong jaemin ke jeno
Jeno hanya tertawa pelan lalu kembali merangkul pinggang jaemin, tak hanya diam merangkul tangannya kini turun tepat dipantat jaemin
Ia meremasnya perlahan lalu mendekatkan wajahnya ketelinga jaemin "pd banget yang"
"aghh b-brengsek"
Dug
Jaemin memukul dada jeno menggunakan sikunya, ia kesal namun lawan bicaranya tengah tersenyum puas
"WOI JAEMIN BANGKE LO GUA DITINGGAL" teriak seseorang lari dari kejauhan, jaemin juga mendapati seseorang memakai motor lalu memberi sipeneriak tadi tumpangan
"tai lo"
"deket juga, lemah bngt lo cas"
"bangke"
"na, pulang lo di marahin bunda" ucap seseorang yang masih menunggangi motornya
"lah napa hyung"
"baju lo anjir dimana mana, najis bngt kata orang orang cakep rapi eek sapi cerumut gitu juga"
"sirik bilang hyung"
"jun? "
"eh jeno, widiee apa kabar nih"
Telapak tangan renjun dan jeno bertepuk sekilas"baik kya yg lo liat"
"jen lo ga kenal gua? " sela lucas
"kaga"
"anjir jahat bet buset"
"mana lupa gue sama si botak kinclong"
"anjir jen udah lama lupain kek"
"lu pada saling kenal" tanya jaemin, ia mendapati anggukan dari ketiga orang tersebut
"anjir ren itu si guanlin ayo kesana" ucap lucas semangat sembari narik tangan renjun
Jeno jaemin hanya diam melihat pada orang terdekatnya
"na, gua ada tambahan"
"na? Najis sokab"
"renjun juga gitu"
"abang gua goblok"
"yaudah si biarin aja"
Ck
"jadi pacar gua nurut selalu sama gua"
"mrembet ky koreng"
--Bendera kanan mengayun ke kiri, bendera kiri mengayun kekanan, suara sumpritan terdengar nyaring.
Jeno jaemin kini melaju kencang
Awalnya jeno hanya santai, membiarkan jaemin tak jauh di depan, disisi jaemin ia masih menganggap remeh jeno.