Pesta pertunangan telah berlalu, kacau bahkan tak beraturan. Berantakan karena ulah Sean yang menjengkelkan, tuan serta nyonya Seagull benar-benar di buat malu karena akhir yang buruk pada pesta pertunangan semeriah pesta pernikahan pada saat itu.
Malam pun kini telah tiba, Sean tengah berada di atas rooftop. Ia duduk termenung sembari menghisap rokok dengan posisi kepala yang terdongak ke atas langit malam.
Kemejanya terlihat sangat kusut, beberapa kancing bahkan sengaja ia buka. Hingga menampakkan separuh dada bidangnya yang kekar, hisapan demi hisapan Sean nikmati dengan tenang. Sean bukanlah pria perokok seperti Joan, namun kali ini..
Sean melakukan hal yang sebelumnya belum pernah ia lakukan. Salah satunya adalah aktivitas yang ia lakukan saat ini, merokok hingga membuatnya batuk.
"Uhuk.. uhuk.."
Sean tersedak asap rokoknya sendiri, hingga membuat ia batuk tertunduk.
"Sialan!!"
Umpatnya membuang puntung rokok sembarangan.
"Kenapa harus kau? Mengapa harus kalian."
Teriak Sean dengan tangis yang mulai pecah. Ia meringkuk, memeluk kedua lututnya. Kepalanya perlahan menunduk seperti seseorang yang sedang putus asa.
Beberapa menit kemudian, seorang wanita datang membuka pintu secara perlahan. Ia melangkahkan kakinya mendekati Sean yang tengah tertidur, terlentang dengan wajah yang sedikit pucat.
"Sean.."
Panggil wanita berambut lurus itu duduk di samping Sean dengan cepat. Wanita yang tak lain adalah Eirene, mantan kekasih Sean sekaligus calon kakak iparnya.
"Sean apa kau baik-baik saja? Tangan mu sangat dingin."
Gumam Eirene menggapai kedua tangan Sean, lalu memegang kening Sean dengan punggung tangannya. Tak ada jawaban dari Sean, tubuhnya terlihat mengigil karena menahan udara dingin di tengah malam.
Eirene dengan perasaan cemasnya, tanpa ragu melepaskan blazer yang ia gunakan. Lalu menutupi tubuh Sean dan masih berusaha untuk membangunkan Sean.
"Sean bangunlah. Aku di sini untuk mu."
Tutur Eirene lembut seraya menggapai kepala Sean, lalu menuntun ke atas pahanya.
"Sean maafkan aku."
Ucap Eirene lembut, dengan manik yang mulai berkaca-kaca.
Sepersekon kemudian, setelah tak ada jawaban dan pergerakan dari Sean. Eirene kembali dengan kekhawatirannya, melakukan skinship dengan memeluk Sean begitu erat.
Berharap Sean akan merasakan hangat tubuhnya untuk bisa segera sadar.
"Noona.."
Lirih Sean dengan suara beratnya, matanya masih terpejam. Namun beberapa detik kemudian terbuka secara perlahan, setelah ia mulai sadar bahwa seseorang tengah memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMES IN LOVE | On Going
Любовные романы𝐆𝐚𝐦𝐞𝐬 𝐈𝐧 𝐋𝐨𝐯𝐞 adalah kisah bergenre darkromance yang akan mendewasakan mu lewat permainan seorang aktor muda bernama Sean. Serakah mungkin hanya gelar untuk orang-orang yang tak mengenal arti dari kata bersyukur. Park Sean Seagull, satu...