──────────────────
up : august 3rd, 22
Jihan membuka matanya pelan, kepalanya pusing banget.
"Nggh...AKH!"
Jihan kaget gara-gara Jaemin tiba-tiba muncul di sebelahnya dan lelaki itu masang ekspresi wajah yang ga pernah gadis itu lihat sebelumnya. Suram.
"Kenapa sih harus muncul tiba-tiba!? Kepala gue jadi makin sakit!" ucap Jihan sambil nangkup rambutnya pake bantal dan ngubah posisi ke samping --membelakangi Jaemin. Dia lagi-lagi dibuat kesel di pagi hari.
"Mati lo habis ini Jihan"
Jihan langsung noleh dan alisnya menekuk bingung, "Hah? Maksud lo?"
Lelaki dedemit itu mendekatkan wajahnya ke wajah Jihan, "Makanya jangan minum banyak-banyak kemarin"
Mata gadis itu membulat sempurna dan tiba-tiba ia menegakkan badannya jadi duduk di ranjang.
"Apa yang gue lakuin??? Jangan bilang..."
"...gue nyeloteh tentang Haruto?" batin gadis itu acak. Pikirannya dipenuhi kemungkinan rahasianya yang ga sengaja dia bongkar kemarin.
Astaga.
"Perjodohan. Lo goar-goar soal itu"
Plak!
Jihan terkesiap dan nepuk keras dahinya. Sungguh dirinya tak sengaja.
"Win sama Yejun gimana sekarang???" tanyanya panik.
Jaemin cuma diem aja sambil bersedekap dada dan mengidikkan bahunya tak tau.
"Aaa gimana ini!?" ucap Jihan gelisah sambil menggigit bibirnya.
"Yang lain gimana pulangnya kemarin?" tanya gadis itu lagi. Dia benar-benar lupa kejadian kemarin. Dirinya sangat bodoh untuk meneguk berbotol-botol soju malam itu.
"Pak Lee yang nganter mereka pulang, yang dibawah juga udah dirapiin sama bi Karin" jelas Jaemin.
"Fyuh..."
Pak Lee sama bibi Karin emang bisa diandalkan di keadaan mendesak. Jihan takut kalau paman dan neneknya tau ada pesta minum di rumah. Untung aja semua udah di beresin.
Gadis itu berniat mau mandi dan turun dari ranjangnya.
"Aduh..." ucap Jihan sambil memegang dahinya yang pening.
"Lo gapapa?" tanya Jaemin, lelaki itu memegang badan Jihan yang sempoyongan.
Jihan ngangguk, "Iya gapapa, udah lepasin gue bisa sendiri"
Gadis itu langsung jalan ke kamar mandi dengan tangannya yang masih menopang pada dahinya.
Jaemin menggeleng heran dengan kelakuan Jihan, dia bisa ngeliat Jihan yang bergumam ga jelas, gadis itu seakan mengutuki dirinya sendiri sepanjang langkahnya menuju kamar mandi. Sungguh lucu, pikir Jaemin.
°°°
Malam hari tiba dan saat itulah puncak kegelisahan Jihan meninggi. Gadis itu lagi natap ponselnya yang tergeletak di atas meja riasnya. Yang ada di pikiran Jihan cuma ketakutan akan relasi Win sama Yejun yang kemarinnya baik-baik aja jadi ada sekat sekarang. Jihan bingung gimana nanya Win. Dia punya niat buat nelpon Win tapi sampai saat ini gadis itu ga ada nyentuh ponselnya sama sekali.
Tring!
Segera mungkin Jihan ngangkat panggilan itu tanpa ngeliat siapa nama yang tertera di layar ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aware
FanfictionGaris hidupnya seakan sudah terbentuk dari kesalahan seseorang sebelum kelahirannya. Dan parahnya lagi, gadis itu dipertemukan oleh "seseorang" itu secara tidak sengaja. Bagaimanakah akhir dari lika liku hidup gadis ini? Apakah mereka bisa menyelesa...