Wkwk ampe udah lupa jalan ceritanya gimana saking lamanya off, nomu nomu miane yorobun lagi banyak yang diurus ama mager sih buat ngetik 😂 akhirnya aku baca ulang lagi dan terciptalah part ini . Silahkan baca . Makasih 😁
.
Keesokan paginya rosé bangun pagi seperti biasa, selesai berdandan di depan kaca dan sudah rapi dia kemudian keluar dari kamarnya dan menemukan ibunya clare sedang makan di meja makan.
"Selamat pagi bu, ibu sedang makan apa?" Rosé sedang menyapa ibunya.
"Ehh anak ibu sudah mau siap siap aja, ini ibu tadi masak nasi goreng, kamu gak makan sekalian ? Sini temani ibu dulu sebelum berangkat" cegah ibunya tidak mau ditinggal anaknya terlalu cepat, karena biasanya rosé memilih membawa bekal untuk dimakan di toko bunganya.
Rosé tersenyum mendengarnya, "oke" sambil menaruh tasnya terlebih dahulu dimeja makan "aku ambil nasi goreng buatan ibu dulu di dapur" lanjutnya, ibunya hanya mengangguk.
Setelah mengambil dia duduk berhadapan didepan ibunya, "ayah sudah berangkat?" Tanya rosé setelahnya.
"Sudah, baru beberapa menit yang lalu" jawab sang ibu.
Rosé hanya mengangguk sambil mulai makan satu suap "emmm masakan ibu tidak pernah gagal" ucap rosé menikmati makanannya.
"Kamu nih setiap kali ibu masak puji ibu terus gak capek".
Rosé tertawa "kan emang enak bu".
Clare pun tersenyum tulus "iya makasih sayang, oh iya ada cerita apa kemarin ditoko bunga kamu ?".
Selalu seperti ini, kalau ada waktu dengan orang tuanya untuk mengobrol pasti selalu membicarakan toko, sebenarnya itu bagus kan tapi rosé tidak senang sekarang, dia jadi mengingat bunga bunganya yang cepat layu akhir akhir ini.
Yang tadinya menyuap nasi goreng dengan semangat dia jadi ogah ogahan untuk mengangkat sendoknya.
"Mmm sebenernya ada kabar kurang baik bu, bunga bunga ditoko aku sekarang jadi cepat layu sejak aku menambah daftar beberapa bunga baru disana" ucap rosé dengan ekspresi sedihnya.
"Oh, maaf ibu tidak tau masalah itu sayang, apa ada yang ibu bisa bantu?" Jawab clare juga turut sedih.
"Ibu bantu dengan doa saja sudah cukup bu" jawab rosé tersenyum.
"Kalau masalah itu ibu dari dulu selalu mendoakan kamu terus sayang, terus untuk rencana selanjutnya gimana?".
"Makasih bu, sebenarnya ada rencana untuk tidak lagi menjual beberapa bunga itu ditoko ku lagi, aku berniat untuk memberhentikan pengiriman stoknya".
"Ah begitu, baiklah, ibu tidak akan membahasnya lagi, ibu hanya bisa berharap yang terbaik buat usaha kamu". Ucap ibu untuk mengembalikan mood anaknya yang sedih itu.
"Iya, terimakasih ya bu". Jawab rosé tersenyum lagi dan kembali memakan makanannya.
"Oh iya sebentar ibu hampir lupa, kemarin ada yang mengirimimu undangan reuni, ibu ambilkan dulu ya" ucap sang ibu sambil berdiri mengambil undangan itu disuatu tempat dimana ibu menaruhnya.
Rosé memandang ibunya yang pergi sambil mengernyitkan dahinya, 'reuni apa?' Tanya nya dalam hati.
Sampai clare datang lagi sembari duduk dan menyerahkan undangan tersebut untuk rosé, "ini".
Rosé langsung menerima undangan itu dari ibunya dan langsung membacanya, satu detik, dua detik, tiga detik dia membelalakan matanya sambil tetap membaca tulisan demi tulisan disana.
"I-ibu ini undangan reuni dari SMA ku, si-siapa yang mengirimnya kesini ?" Tanya rosé gugup, 'kenapa ada yang tau rumahnya ada disini' batinnya panik, karena seingatnya tidak ada yang dekat dengan dia dulu apalagi untuk mengetahui rumahnya dimana.
"Kemarin ada perempuan cantik kirim ke sini, dia tanya apakah betul ini rumah kamu, ibu jawab betul, akhirnya dia kasih undangan itu, ibu juga tanya namanya lisa kalau tidak salah" jelas ibunya, "kamu kenal ?" Lanjutnya.
Dia memang kenal lisa tapi bagaimana mungkin dia tau lokasi rumahnya, bahkan dulu untuk saling menyapa saja tidak.
"Hei kok melamun, kamu kenal gak ?" Tanya clare lagi yang merasa diabaikan anaknya.
"A-ahh iya bu kenal, d-dia sendiri atau bawa teman lain waktu datang kesini ?" Keringat dingin rosé mulai menyelimuti tubuhnya.
"Seingat ibu tidak ya, tapi gak tau lagi kalau dia bawa teman, ibu tidak seberapa memperhatikan, memang kenapa ?".
"Ahh e-enggak bu, aku berangkat dulu ya ini sudah telat soalnya, lia pasti udah nungguin disana" pamit rosé mengambil tasnya tiba tiba menjadi buru buru tidak lupa mencium pipi ibunya lalu keluar rumah.
Clare pun heran kenapa anaknya seperti terlihat panik, "kamu gak bawa bekal sayang ?" Tanya clare sambil berteriak karena rosé sudah ada didepan.
"Enggak bu beli makan disana aja nanti". Balas rosé sambil lalu.
'Aneh' batin clare melihat anaknya yang sudah pergi.
Ini karena rosé tidak pernah bercerita pada orang tuanya tentang hal hal buruk yang terjadi pada masa SMA nya dulu, dia selalu menutupi dengan mengatakan baik baik saja dan belajar dengan nyaman disana, itu semua agar orang tuanya tidak khawatir, biarkan dia yang menanggung ini semua, katanya waktu itu.
.
.
.
Makasih ya buat yang tetep nunggu cerita ini xixixi 😘 sayang kalian 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Reunion (M)
Fanfiction"Ahh kamu disini ternyata" Takut, Rosé sungguh takut TOLONG BANTU SUPPORT DENGAN CARA VOTE BINTANG YA SEBELUM LANJUT KE PART SETERUSNYA! MAKASIH 🙏