(Juric) Berantem

143 16 0
                                    

Lorong sekolah yang biasanya penuh dengan siswa lalu lalang karena memang sudah waktunya pulang sekolah justru ramai karena hal lain hari ini. Penyebab keramaian tersebut adalah perkelahian antara dua siswa yang dikenal sebagai sahabat dekat. Entah tak ada angin tak ada hujan, salah satu pemuda bermarga Lee itu memukul wajah sahabatnya saat mereka bertemu di lorong sekolah.

"Brengsek lo, bisa-bisanya lo suka orang yang gue suka!" pemuda yang menyebabkan perkelahian itu bernama Lee Juyeon, kapten tim basket sekolah.

"Apa maksud lo anjir?" pemuda satunya yang tiba-tiba ditonjok wajahnya jelas tidak terima kemudian balas merenggut kasar kerah sahabatnya. Pemuda ini bernama Lee Min Ho, wakil kapten basket sekolah.

"Nggak usah ngelak lo, " satu pukulan kembali melayang ke wajah tampan Minho.

Seolah tersadar dari kenyataan, Minho berhasil mencerna perkataan sahabatnya barusan. Sialan, ternyata mereka menyukai orang yang sama. Nggak, tentu aja nggak bisa dibiarkan. Dia yang pertama kali menyukai si manis, dia tidak akan menyerah begitu saja walaupun harus melawan sahabatnya sendiri.

"Kalau iya gue juga suka dia kenapa? Lagian kalo dilihat-lihat, dia lebih suka gue daripada lo, " kalimat itu terlontar bersamaan dengan sebuah pukulan yang telak menghantam perut Juyeon.

Murid yang ada di sekitar TKP mulai panik karena keduanya terkenal dengan keakrabannya selama bersekolah. Bahkan, menurut kabar, mereka berdua sudah bersahabat sejak SD. Selain itu, keduanya benar-benar menakutkan sekarang sehingga siswa lain hanya bisa menonton tanpa berani melerai. Takut bonyok yang jelas kalau mendekat.

"Hyung, apa-apaan si? " namun yang jelas bukan semuanya, karena ada adik kelas bernama Sohn Youngjae yang dengan segera menarik Juyeon menjauh dari Minho.

Juyeon kaget tentu saja saat tubuh bongsornya ditarik si kecil untuk mundur. Padahal, sepersekian detik yang lalu dia hampir saja bisa melayangkan jab ke dagu Minho, "Youngjae, ngapain di sini? "

"Hyung jangan kaya anak kecil deh. Ngapain pake berantem segala? " lah, malah dia diomeli sama si bocil.

Di sisi lain

"Hyung, jangan berantem! " pemuda berpipi tembem bernama Han Jisung memeluk Minho dari belakang. Padahal kerasnya pukulan Minho tidak main-main tapi pemuda yang lebih pendek ini tidak takut sedikit pun.

"Eh, Hannie, " entahlah, Minho bingung mau menjawab apa.

Tiba-tiba dia blank karena melihat lengan yang melingkar indah di pinggangnya. Ekspresinya yang tadinya garang luar biasa langsung berubah melembut dan sebuah senyum terlukis di wajah tampannya.

Tapi senyumnya langsung pudar saat suara Juyeon kembali terdengar.

"Dia yang mulai duluan, Youngjae-ya!" tuduh Juyeon.

"Brengsek lo Juy. Udah jelas-jelas lo yang mukul gue duluan, " tidak terima dengan tuduhan Juyeon, Minho balik nyolot.

"Kalau lo nggak suka orang yang gue suka, gue nggak bakal ngehajar lo ya brengsek, " emosi kembali menguasai otak sang kapten basket.

"Mana bisa lo ngomong gitu? Gue duluan yang kenal dia, jadi gue lebih berhak pacaran sama dia, " dada Minho kembali membusung seolah menantang sahabatnya untuk lanjut berduel.

"Kampret emang lo ya, nggak sudi gue punya sahabat kayak lo, " kali ini Juyeon berontak dari Youngjae dan bergegas melancarkan serangan.

Begitu pun dari kubu Minho. Pemuda itu sudah berhasil melepaskan diri dari pelukan Jisung.

BUK

Semua siswa yang ada di TKP mendadak berjengit ngeri saat melihat apa yang terjadi. Mereka tidak bisa membayangkan apabila mereka ada di posisi itu

Juric & Sunric AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang