(Sunric) Kimbabo

303 20 0
                                    

"Aduh, Hanie gue nyontek PR lu ya??" Haechan berlari ke arah anak yang dipanggil Hanie sambil membawa buku tugas kimianya.

Yang dipanggilpun hanya bisa menengok sekilas sebelum akhirnya Haechan yang berlari dengan kecepatan super kilat sudah sampai di depan mejanya. Sambil terbengong, Han melihat penampilan berantakan makhluk di depannya itu. Baju seragam yang tidak dimasukkan dan dasi yang dipasang asal-asalan serta rambut yang sepertinya tidak disisir sama sekali atau justru berantakan karena tertiup angin. Jangan-jangan ini anak naik motor ngga pake helm lagi.

"Woi, Hannie!!! Boleh apa nggak? Aduh jawab cepetan, bentar lagi masuk ni," Haechan berusaha menyadarkan Han yang sedang terbengong.

"Ah.. oh... uh... itu? Ah iya, ni ambil deh!"

"Gitu kek dari tadi," Haechan segera meraih buku tulis bersampulkan gambar beruang madu dari tangan Han .

"Eh, kok gambarnya gini si?"

"Yaelah udah nyontek nggak usah protes deh," Han yang hendak kembali melamun merasa jengkel karena si cerewet di sampingnya itu mengeluhkan gambar beruang gendut di sampul bukunya.

"Lah gimana nggak protes, lu mau ngejek gue apa pake nunjukin buku lu yang gambar beruang gendut gini ke gue?"

"Eh dari dulu buku gue tuh emang gambar beruang semua. Lu harusnya seneng karena gue udah baik hati ngasih tunjuk lu kembaran lu."

"Ih, dasar orang aneh."

"Apa lu bilang?"

"Aniiiii.. Daripada gue diamuk chipmunk mending gue kabuuuuuuurrrrr," ujar Haechan langsung ngiprit karena takut ditimpuk kamus bahasa inggris oleh Han yang udah melotot.

Haechan yang sudah mendapatkan apa yang ia inginkan kembali berjalan ke kursinya dengan santai setelah kabur dari Han . Senyum khasnya mengembang menunjukkan deretan gigi-gigi putihnya yang sedikit mengilat terkena sinar matahari yang kebetulan menerobos masuk melalui jendela di samping kelas. Dengan bahagia ia duduk di kursi tetapnya. Kenapa bahagia? Karena ia tidak akan mendapatkan hukuman karena lupa mengerjakan PR.

"Wah, pagi-pagi udah nyontek," suara seseorang mengagetkan Haechan yang baru saja hendak menyalin kalimat pertama dari jawaban di buku Han. Setelah ditengoknya ternyata ada Eric yang sudah berdiri di sampingnya sambil menunjukkan senyum manisnya.

"Hehehe, iya ni Ric. Mau nyontek juga?" tangan kanan Haechan sudah menyodorkan sebagian buku Han ke arah Eric, namun Eric justru menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Chan, aku cuma mau tanya sesuatu, bukannya mau nyontek."

"Oh... gitu. Yo wis monggo mau tanya apa?" Haechan memusatkan seluruh perhatiannya pada Eric.

"Sunwoo udah berangkat apa belum?"

Sunwoo? Kenapa pagi-pagi begini Eric udah nanyain keberadaan Sunwoo? Bukannya Eric itu musuh bebuyutannya Sunwoo ya? Aduh, orang macam Eric emang susah ditebak.

"Belum berangkat kayaknya Ric," sambil mengangkat kedua bahunya Haechan menjawab pertanyaan Eric dan hendak mengembalikan konsentrasinya pada contekan yang telantar di atas meja menunggu untuk disalin.

"Belum berangkat?" seakan tak percaya, Eric mengulang sekali lagi pertanyaan yang telah dilontarkannya.

Haechan hanya menengok ke kanan, kiri, depan dan belakang untuk memastikan bahwa orang yang dicari Eric memang belum berangkat. Tapi, belum selesai tengak-tengok, Sunwoo sudah masuk ke dalam kelas sambil tersenyum ceria. Wajahnya terlihat sumringah dan beberapa kali ia terlihat tertawa kecil.

"SUNWOO DICARIIN ERIC!" Haechan berteriak bak tarzan yang tengah bergelantungan di dalam hutan.

Mendengar panggilan temannya itu, sontak Sunwoo pun menghentikan senyum dan tawanya. Pandangannya tertuju pada musuh bebuyutan yang sedang berdiri di samping teman sekelasnya. Wajah Eric langsung berubah melihat Sunwoo sudah masuk ke dalam kelas. Sesaat pandangan mereka bertemu dan tiba-tiba saja Eric langsung berlari ke arah Sunwoo dan melancarkan jurus gebuk maling yang ia pelajari dari ayahnya yang sering ikutan ronda. Kata ayahnya itu buat bela diri dan jaga-jaga kalo ada hal-hal yang nggak diinginkan terjadi.

Juric & Sunric AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang