🌷Adek sayang Koko🌷 (Jayhoon)

1.7K 100 41
                                    

Park Jongseong/Jay  x Park Sunghoon
Read Book : 3700 kata


Happy reading

_____°°°°°_____

Cuaca hari ini cerah, secerah senyum seorang anak yang dengan semangat melompat-lompat kecil disamping anak lainnya yang sedikit lebih tinggi. Bibir mungil dan pipi bulat menggemaskan tidak ada henti-hentinya mengunyah biskuit coklat kemasan yang ia bawa dari rumah, melupakan fakta bahwa ia juga butuh minum setelah makan Biskuit itu sendirian.

"Koko, adek aus mau mimi." Ucapnya dengan aksen cadel yang membuatnya semakin menggemaskan.

Anak yang dipanggil 'Koko' itu menghentikan langkahnya dan menatap sosok mungil yang sekarang sudah berhenti mengunyah biskuit.

"Koko Ndak bawa mimi nya adek, kita beli di walung aja ya?" Balasnya pada yang lebih kecil.

"Eumm.." Anak rambutnya ikut bergoyang seiring kepalanya yang mengangguk-angguk, mengemaskan. Piáo chéngxùn, aka Sunghoon, memang selalu mengemaskan kapan pun dan di manapun.

Piáo zōngxīng, Jongseong, anak yang satu jam lebih tua dari si kecil mengandeng tangan mungil adiknya untuk diajak ke warung terdekat. Tidak jauh kok, hanya beberapa langkah dimana mereka berpijak lalu sampai di warung terdekat.

Mereka kembar. Hanya terpaut satu jam saja Sunghoon lahir telat. Mereka memiliki darah keturunan Negara Chinese dari ibunya dan darah keturunan Korea dari ayahnya, blesteran. Makanya mereka memiliki dua nama berbeda dari negeri tersebut. Tapi karena mereka sekarang tinggal di Korea, jadi teman-temannya lebih sering memanggil mereka dengan nama Koreanya, kecuali orang tua mereka yang tetap memanggil mereka berdua dengan nama Chinese yaitu Xiao-xīng dan Xiao-xùn khusus di rumah.

"Om om... Beyi mimi.." celetuk Sunghoon kala tiba di depan warung yang lumayan besar. Banyak sekali jajanan disana.

"Oh, ada dedek manis toh. Beli apa nih?" Pemuda yang kiranya masih berumur belasan itu menghampiri dua anak kecil yang muncul di depan warung emaknya.

"Mau mimi... lasa jeuluk dua yebuu." Sunghoon menatap lemari pendingin kaca transparan dengan mata yang berbinar-binar.

Si pemuda, yang sebut saja namanya Myung Jaehyun. Manusia paling jones dan Paling sad boy di muka bumi, Tiba-tiba meleyot kelewat salting sambil memegangi jantungnya yang jedag jedug.

"Ya Gusti nu agung... Anak saha iyeu meni lucu pisan, aduh!!" Jaehyun masih menatap Sunghoon kegemesan, menahan dirinya agar tidak mencubit pipi gemoy yang luber-luber itu.

"Om kenapa? Om bukan clazy human kan? Jangan bikin dedek I takut." Seru Jongseong saat melihat tingkah aneh dari penjaga warung yang ia datangi. Buru-buru dia menyembunyikan tubuh kecil adiknya dibalik punggung, melindunginya dari om om yang mukanya antagonis.

"Heh bocah! Sembarangan lo kalo ngomong. Muka kayak gue di bilang crazy human, crazy Hansome Jeung rich yang ada."

"Mimpi. Halusnya know youl place lah!"

"Busett! Gue bukan orang gila woy!"

Dengan polosnya, Jongseong mengangkat bahunya. "Nothing. Agak Milip cih."

"Fak kata gue teh. Kalo bukan bocil dah gue pites leher lu ye." Balas Jaehyun pedas. Dia mulai mengelus dadanya mencoba sabar. Tapi disabarin malah tak peduli.

"Bacot om. Kita mau jajan, kok penjaga walung nya galak-galak. Ndak plopecional cekali."

"Alah sia boy boy! Professional, ngomong 'R' aja kagak lancar lo." Cibir Jaehyun.

Kisah Dalam Novel ||HOON HAREUM||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang