8

10K 591 3
                                    


Happy reading 🐣

°°°°°°°°°

Varel menyeret kopernya dibandara internasional Jepang setelah pesawat yang ditumpanginya mendarat disana.dia mencari keberadaan taksi yang akan mengantarnya menuju hotel penginapan yang telah dipesan kenzo.
Varel tidak canggung lagi pergi ke negara orang karena ini adalah kesekian kalinya kenzo mengirimnya seorang diri.entah kenapa boss nya itu sangat mempercayainya,tidak takutkah Kenzo jika varel gagal dalam negosiasi?

"Tuan varel benar?"
Seorang pria yang sudah cukup berumur menyentuh bahu varel dengan ringan.dia memperhatikan pria kecil yang dibaluti pakaian tebal dengan kaca mata hitam yang bertengger dihidung kecilnya.kali ini dia yakin bahwa pemuda ini memang varel yang akan diantarnya menuju hotel mewah yang berjarak sekitar 3 kilometer dari bandara ini.

"Ya saya varel"
Varel membiarkan pria tua yang ramah itu mengangkut kopernya ke bagasi mobil.dia sendiri melangkah membuka pintu penumpang lalu menyamankan diri dengan telinga yang disumpal headset.
Varel tersenyum ramah melihat kearah supir yang memasuki mobil lalu menyandarkan kepalanya dijendela mobil.varel sangat lelah dengan penerbangan ditambah tubuhnya yang baru sembuh dari demam.

"Tuan,kita sudah sampai"
Supir taksi itu membangunkan varel yang nampak sangat kelelahan.
"Terimakasih"ucapnya dengan senyum manis yang diberikan.
varel menguap dengan tangan yang menutupi mulutnya lalu mengucek matanya pelan.dia membuka pintu mobil lalu berjalan memasuki hotel setelah membayar taksi.

Kunci hotel sudah berada dalam genggaman varel,dia mendesah lelah karena mendapat kamar dilantai 35.

"Sempit tapi gue males nunggu lagi"
Varel terpaksa berdiri berdempetan dengan orang yang berada didalam lift.tangannya memegang dinding lift agar tidak terjatuh akibat desakan orang yang berjalan keluar.dia menunggu semua orang pergi lalu ikut melangkah keluar dari lift.

Hotel ini sangat mewah dengan fasilitas yang lengkap,tentu saja jika ingin berada disana harus membayar dengan harga yang mahal.namun varel tidak akan memikirkan berapa uang yang harus dikeluarkan karena bajingan kaya itu sudah membayar semuanya.

"Selera orang kaya memang sangat bagus,gimana kalo gue pesan makanan yang paling mahal agar boss bangkrut?"
Varel meletakkan koper sembarangan lalu berjalan menjelajahi ruangan yang ditempatinya.
Kasurnya sangat empuk dengan pemandangan dari atas yang sangat indah.disini juga ada balkon disertai meja dan kursi tempat bersantai,pasti varel akan sedikit berlama-lama disini pikirnya licik.

Drrrtttt...
Varel menoleh pada ponselnya  yang bergetar menampilkan nama kenzo.
"Pasti dia akan cerewet menanyakan ini itu"
Varel terpaksa mengangkat panggilan dari kenzo,apakah kenzo tidak khawatir dengan biaya panggilan antar negara yang pastinya sangat besar.

"Halo tuan? ada apa?"
Varel merubah suaranya menjadi lebih ramah karena dia tidak mau diancam akan dipecat lagi.dia menjauhkan telponnya saat mendengar kenzo yang berteriak marah karena varel tidak menunggunya mengantar ke bandara.bagaimana mungkin dia menunggu kenzo mengantarnya sedangkan bossnya itu memilih penerbangan pagi.kenzo juga ada rapat pagi ini lalu lihat lah sekarang kenzo yang sibuk mengoceh yang berujung dengan kalimat yang sama...mau dipecat?

"Maafkan aku boss"
Varel sudah bosan mendengar bajingan itu yang tidak berhenti berbicara.dengan  cepat dia mematikan sambungan telpon.biarlah nanti dia menghadapi kemarahan kenzo, sekarang dia akan keluar berjalan-jalan sebentar sebelum besok harus bekerja keras.

"Dia datang sendiri? bossnya sudah gila berani membiarkan berlian berkeliaran tanpa penjaga"
Disana seorang pemuda mematikan sambungan telpon dengan orang suruhannya.
Tawa kemenangan menghiasi sudut bibirnya.sungguh dia merasa sangat tertarik dengan orang ini tapi suatu kelalaian bagi pemiliknya melepaskannya begitu saja.

°°°°°

Varel berjalan disekitar hotel dengan senyum merekah.dia mendatangi stand makanan siap saji yang menarik perhatiannya.berbagai makanan yang menjadi ciri khas negara jepang terjajal rapi dibalik stand para penjual, sangat enak jika dilihat dari bentuknya.
"Bagaimana bisa gue ngelewatin kesenangan masa muda dengan terjebak bersama ular itu?"
Varel kembali memakan makanan yang dibelinya lalu mendudukan diri dikursi taman.banyak anak-anak dan remaja muda yang juga menghabiskan waktu disana,hanya dia yang sendirian menghabiskan sore.

Setelah puas berkeliling dan membeli sesuatu yang dianggap menarik,varel  segera kembali memasuki hotel menuju ruangannya dengan tangan menenteng beberapa kantong plastik.

Dia membuka pintu pembatas balkon lalu merebahkan diri dikursi santai ditemani makanan yang dibelinya tadi,juga segelas cokelat panas.
"Wah...dia seterkenal itu?"
Varel tersenyum bangga memiliki boss yang gila kerja seperti kenzo karena saat dia melihat berita bisnis di ponsel nya,nama varel lah yang menjadi pencarian teratas dalam urusan bisnis.

"Kenapa saat sama gue lo berubah jadi bocah brengsek hah?"
Varel menggulir halaman yang menunjukkan berbagai prestasi dan ketenaran kenzo yang tiada habisnya.respon orang lain pun sangat positif dan banyak juga yang mengelu-elukan ketampanan kenzo.rasanya mau muntah saja pikir varel geli.

"Ckk...kalo gue jadi kalian gak akan gue pernah mau membicarakan bajingan ini sedikitpun"
Varel keluar dari beranda hp nya lalu mengambil sebuah foto selfie dengan bibirnya menggigit sedotan minuman lalu mengirimnya pada kenzo.
Dia berniat memanas-manasi kenzo karena sudah menghabiskan uang dengan membeli makanan mahal disini.
Saat gambar sudah terkirim,varel melangkah memasuki kamar mandi untuk berendam sebentar sebelum tidur nanti.

Ting...
Kenzo yang baru saja kembali dari kantor mengambil ponselnya yang berada diatas meja nakas.tanganya cekatan melepas ikatan dasi yang mencekik lehernya lalu duduk disisi kasur.
Kenzo menatap bingung saat varel yang mengirim pesan padanya karena tadi varel terdengar kesal saat dia menelpon.

Kenzo tersenyum saat melihat foto varel yang terkesan seksi dengan bibir menggigit sedotan.bibir merah muda milik pemuda itu terbuka dengan lidah menjilat batang sedotan.darahnya mengalir deras menuju miliknya yang sudah mengeras membayangkan bagaimana jika sedotan itu diganti dengan batang besarnya? pasti sangatlah nikmat batin kenzo mengerang.

Kenzo menyimpan ponselnya lalu membuka semua pakaiannya.dia duduk dengan tangan mengelus permukaan penisnya naik turun dengan bayangan varel yang memainkan miliknya.kenzo mempercepat gerakan tangannya disertai nafas berderu hebat lalu bangkit sebentar meraih tisu untuk menampung cairan hangatnya.
Kenzo merebahkan badan sebentar menikmati pelepasannya lalu membasuh diri di kamar mandi.

Tbc.....

Baddie boss (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang