Part 1

14 2 0
                                    

'kringgg...kringgg'

Suara alarm ku sudah berbunyi dan matahari pun sudah mulai mengintip dijendala ku. Aku pun beranjak dari tempat tidurku untuk bersiap-siap bekerja tetapi sebelum itu aku harus membangunkan adikku terlebih dahulu karena adiku juga akan pergi berangkat ke sekolah.Sebelum nya perkenalkan nama ku Keyra Alichia Xavier aku anak pertama dari dua bersaudara dan aku memiliki seorang adik bernama Azzam,Kami hidup hanya berdua setelah perkara itu terjadi.Aku tidak akan mengenalkan diriku secara detail tapi kalian bisa mengenal kehidupanku lebih dalam nanti.

Aku pun beranjak dari tempat tidur untuk bersiap-siap dan menyiapkan bekal.
Tidak memerlukan waktu yang lama bekal kesukaan Azzam sudah siap. Aku pun kembali kekamar untuk membangunkan Azzam

"Dekk...dekk ayo bangun,siap-siap hari ini hari senin loh dek nanti telat di hukum lagi" Ucapku sambil mengguncangkan bahu adikku 

"Hoamm iya mba,nanti lima menit lagi" ucapnya sambil menggeliat membuatku merasa gemas dengan tingkah lakunya 

"Ohh jadi gak mau bangun yah,padahal mba udah masakin sosis kesukaannya Azzam loh tapi kayaknya Azzam suka tidur gak suka ama sosisnya jadi buat mba aja  deh" Ucapku menjahilinya dengan pura-pura beranjak dari tempat tidurnya.

"IYA,HUAHUA INI AZZAM BANGUN" teriaknya sambil langsung melompat dari kasur dan langsung berlari ke arah dapur

Terkadang melihatnya begitu senang membuatku sedih,bukan karena aku tidak senang ketika adikku senang.Justru sebaliknya aku pun juga merasakan senang tetapi keadaan yang membuatku merasa sedih.Dimana seharusnya adikku bisa merasakan kehangatan keluarga semestinya seperti anak-anak yang lain tetapi adikku tidak mendapatkannya dan aku pun juga merasa sedih karena belum bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan adikku.Aku hanya mempunyai satu tujuan yaitu membuat hidup adiku nyaman dan terpenuhi,tetapi tujuan hidup ku kini semakin bertambah ketika bertemu dengan nya.

"mba,nangis lagi"ucapnya sambil mengusap mataku dengan tangan mungilnya

lihat dia begitu lucu membuat ku semakin sedih, seandainya orang tua ku tidak egois dan tidak hanya memikirkan diri mereka masing-masing mungkin semua ini tidak bakal terjadi, Aku dan Adik ku hanya seorang korban dari perbuatan mereka.

" MBAAA Kok malah diem si" Ucapnya sambil menoel pipi ku

" Emmm gapapa azam, mba gak nangis kok ini mba kelilipan hehe. Azam gak mandi?? Sana mandi dulu" Perintah ku kepadanya

Selama dia mandi pun aku bergegas menyiapkan bekal untuk kami berdua walaupun hanya ada 4 potong sosis dan nasi. Tetapi kami selalu bersyukur setidaknya aku dan Azzam masih dapat makan walaupun hanya dengan ini.

" Mbaa bekalnya udah siap? " Tanya Azzam muncul dibelakang ku dan dia sudah rapih dengan seragam sekolahnya

" Udah donk Azzam, nih liat. Makan yang banyak dan habiskan ya Azzam " Ucapku sambil tersenyum

" Woahh pasti mba ini sosis kesukaan azam kan, pasti bakal habis ini mah Mba. Mba, Azzam mau minta uang jajan boleh? Azzam juga mau ngerasain jajan seperti temen temen mba" Dengan menunduk sedih Azzam bertanya seperti itu.

Aku terdiam karena ucapannya tersebut membuat aku perihatin dan kasihan ya allah mengapa hidup kami harus sesusah ini bahkan untuk memberikan uang jajan Azzam dan makanan kesukaannya saja terasa susah mendapatkannya.

"Mba, kalau gak ada gapapa kok mba,Azzam makan bekel aja mungkin bukan sekarang Azzam bisa jajan kek temen-temen sekolah Azzam hehe " Ucapnya dengan tertawa tapi matanya tersirat kesedihan

" Mba ada kok Azzam, nih tapi mba gak bisa ngasih banyak nih buat Azzam jajan ya" 

Aku merogoh saku celana ku mengambil uang lima ribu yang sebenarnya untuk ongkos ku,tapi jika untuk Azzam aku harus mengalah.

"Wah makasih ya mba, Azzam sayang mbaa. Azzam berangkat sekolah dulu ya mba. Dadahh Mba " Dengan nada yang sumringah sehingga dia pun berangkat sekolah.

Lihat hanya dengan hal kecil seperti itu bisa membuatnya senang hal yang sangat sederhana asalkan kita selalu bersyukur.

Aku pun juga akan bergegas untuk berangkat bekerja hari " Semangat kerja chia Yakk"

--

Aku pun sampai ditempat kerja, walaupun sedikit letih karena aku harus jalan kaki tapi itu tidak membuat semangat ku luntur karena itu demi hidup Azzam.

"Haii Chia, kamu baru sampai" Tanya kak ren dia temenku sekaligus kepala penjaga toko disni

"Iya nih kak, maaf ya kak kalau aku datangnya sedikit telat hehe"

" Kenapa chia? Jalan kaki lagi ya? " Dengan senyum yang ramah dia tunjukkan kepada ku membuat aku semakin tidak enak pasalnya setiap bekerja aku selalu hampir datang telat rata-rata

" Maaf ya kak, kalau chia telat terus"

" Iya gapapa kok chia, kakak maklumin. Tapi ngomong-ngomong kakak punya info lowongan nih kalau kamu minat " Kak ren pun memberikan aku selembaran kertas yang berisikan informasi lowongan kerja tersebut

" Kakak tau lulusan kamu cuma Lulusan SMA apalagi ijazah kamu belum bisa ditebus, jadi kakak saranin kamu mending nyoba ngelamar disini walaupun cuma jadi Cleaning service seenggaknya gaji nya lebih besar disitu dari pada disini siapa tau uang lebih cukup disana buat kamu" Lanjut perkataan kak ren

Aku pun membaca lembaran secara seksama di lembaran, apa dengan lowongan pekerjaan ini dapat membuat hidupku lebih semoga saja.

" Boleh deh kak aku coba lamar, apa yang kakak bilang bener juga soalnya hehe"

---

Ketika aku sampai rumah, rumah terlihat sepi. Aku pun membuka kamar  dan terlihat Azzam sedang tidur. Aku pun menghampiri untuk menyelimutinya. Dan ketika aku hendak keluar dari kamar aku mendengar Azzam mengigau
" Mama, Azzam kangen mama " Lihat bahkan dia mengigau mama disaat mama saja sudah tidak peduli terhadap kami.

Seandainya aku bisa memilih, aku lebih baik tidak lahir didunia ini jika hanya untuk merasakan sakit begitu yang mendalam. Kapan aku bisa merasakan beruntung? Aku selalu bertanya, karena dari segi hal apapun aku merasa tidak beruntung.

Termasuk dalam hal percintaan sekalipun, kalian tau aku menyukai seseorang yang aku dambakan sejak dahulu, tapi apa daya ku. Aku hanya mampu menyukainya dari jauh tidak berani mendekat, karena apabila aku mendekat aku seperti tidak sepadan dengan dirinya.

" Aku selalu berharap yog, apabila dihari sebelumnya aku dan kamu tidak bisa bersama. Aku berharap di masa depan yang akan datang kita bisa bersama walaupun rintangan untuk diri ku agar sepadan dengan dirimu" Ucapku dengan gigih.


TBC....

Hy gaess author comback dengan mencoba cerita baru hehe

Ayok divote dan komennn yaa gaess

Salam hangat dari Author 🙈🫰😘🥰




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlichiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang