Seorang lelaki tengah bersiap-siap untuk melamar pekerjaan. Chio, sesosok lelaki yang sangat cute dan manis diumurnya yang ke 23 tahun. Chio memiliki tinggi 169cm ia tengah menatap pantulan bayangannya dicermin apartemen sederhananya. Chio memiliki potongan rambut bowl cut with side-swept bangs, bermata lebar memiliki iris hitam, bertubuh kecil dan berkulit putih. Lelaki itu tampak menggemaskan.
Hari ini Chio akan melamar pekerjaan ke sebuah perusahaan yang terkenal diberbagai negara, salah satu berada di negara ginseng ini. Chio hidup seorang diri setelah kedua orang tuanya meninggal disebabkan kecelakaan. Chio harus menghidupkan dirinya sendiri selama 5 tahun terakhir.
Chio keluar dari halaman apartemen dan berhenti di halte bus terdekat. Setelah beberapa menit bus datang lalu Chio melangkah masuk ke dalam bus. Setelah 25 menit perjalanan, dia sampai di depan gedung tinggi yang memiliki 50 lantai.
Chio menghela nafas sebelum masuk ke dalam gedung yang memiliki nama Lee Company. Chio menghampiri resepsionis dan bertanya dimana ruangan pemilik perusahaan.
"Annyeonghaseo, saya ingin melamar pekerjaan disini, apa masih ada lowongan?" Tanya Chio kepada wanita resepsionis.
"Kebetulan ada lowongan pekerjaan disini, anda bisa langsung ke lantai 15 ruangan ke 3 dari lift" jawab resepsionis itu ramah.
"Kamsahabnida" Chio pun pergi, dan pergi ke ruang yang telah diberi tahu oleh resepsionis.
Sesampainya di lantai 15 Chio tak sengaja menabrak seorang lelaki berpakaian rapih ketika ia keluar dari lift karena tak memperhatikan jalan. Chio malah fokus kepada interior perusahaan.
"A-aduh, maaf pak saya enggak kelihatan" kata Chio merasa bersalah.
Lelaki tersebut hanya melihat barangnya yang terjatuh, seketika Chio pun sadar dan mengambil berkas lelaki itu." Sekali lagi saya minta maaf pak."
"Haduhh, gimana nih belum apa-apa udah bikin salah." Eluh Chio dalam batin.
Lelaki tersebut mengambil berkas yang terjatuh tadi dari tangan Chio. "Hm, tak masalah tapi lain kali kau harus berhati-hati."
"Iyaa pak, sekali lagi maaf" Chio menunduk.
"Ngomong-ngomong, ada perlu apa kau ke lantai 15?"
"Saya ingin melamar pekerjaan disini pak, kata resepsionis tempatnya dilantai ini" jawab Chio.
"Kebetulan kau bertemu dengan saya, silahkan masuk ke ruangan saya" ujar pria itu melangkah masuk ke sebuah ruangan diikuti Chio dibelakang.
"Silahkan duduk" Chio pun mengangguk lalu duduk.
"Serahkan data-data lamaran kerjamu."
Chio pun memberikan lembaran lamarannya kepada pria itu. Terlihat pria itu membolak-balik kertas milik Chio.
"Pernah mendapat pengalaman kerja dimana?"
"Saya pernah mempunyai pengalaman menjadi pelayan cafe pak" jawab Chio sedikit minder.
Pria itu mengangguk mengerti, "ingin memiliki posisi apa di perusahaan ini?"
"Saya ingin menjadi karyawan biasa saja tidak masalah pak, asal saya mendapat pekerjaan dan gaji yang mencukupi kebutuhan hidup saya."
"Baik, lamaranmu akan saya serahkan kepada pemilik perusahaan ini. Saya akan memberi kabar padamu dua hari kedepan, apakah kau diterima atau tidak" jelas pria itu.
Chio mengangguk mengerti, "baik pak, akan saya tunggu kabarnya. Terimakasih banyak pak"
Chio pun bangkit dari duduknya dan membungkuk tubuhnya. Pria yang tidak diketahui namanya itu hanya mengangguk singkat. Chio keluar dari ruangan dan berdoa semoga ia diterima di perusahaan ini lusa nanti.
──────────────────
"Aaaaaaaaaa!!!" Teriak Chio memenuhi seisi kamar apartemennya.
Chio berteriak bahagia karena dia diterima di perusahaan Lee Company. Akhirnya Chio mendapatkan pekerjaan yang ia inginkan sejak lama. Chio memang memiliki keinginan bekerja di perusahaan itu, namun ia takut tidak diterima dan malah membuatnya patah semangat. Tapi itu semua sudah berakhir, Chio memberanikan diri untuk melamar dan diterima disana. Chio juga diberi informasi jika ia bisa mulai bekerja besok.
──────────────────
Keesokan paginya, Chio dengan semangat bangun dan bersiap-siap untuk pergi bekerja. Ini adalah hari pertamanya di perusahaan Lee Company, ia harus melakukan yang terbaik.
Setelah menaiki bus selama 15 menit, Chio akhirnya sampai dan melangkahkan kakinya masuk. Beberapa bisikan ia dengar dari pegawai lainnya membuat Chio memberhentikan langkahnya.
"Tuan Lee Zuah sudah datang dari London."
"Benarkah?"
"Itu dia, astaga tampan sekali."
"Oh tidak, aku ingin pingsan melihat ketampanannya."
Chio yang penasaran ikut menoleh ke arah pintu masuk. Terlihatlah seorang pria menggunakan style jas mahal bewarna hitam dan sepatu pantofel yang mengkilat. Wajah bak dewa yang sempurna, memiliki rahang yang tegas, sorot mata yang tajam, langkah tegas. Dia hampir sempurna.
Secara tak sengaja, mata Chio dan mata pria itu bertemu selama beberapa detik.
BERSAMBUNG
Haiii semuanyaaaa!!
Call me chai atau choin.Ini adalah tulisan pertama aku, jadi mohon dimaklumi jika ada kesalahan atau kekurangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOOSE HEART
Romance⚠️DISCLAIMER⚠️ HOMOPHOBIA MINGGIR!! DILARANG MENGCOPY PASTE!! CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN CHOINAN!! MEMILIKI ADEGAN DEWASA, JADI BIJAKLAH DALAM MEMBACA Chio, seorang lelaki yang memiliki cerita cinta yang rumit. Ia dibingungkan dengan 4 pilihan...