Diablo menuangkan teh di cangkir Rimuru. Rimuru menyeruput teh tersebut, kemudian memakan soft cake.
Seusai menghabisikan cakenya, Diablo membantu Rimuru mengenakan jas formalnya.
Diablo merapikan rambut Rimuru pula.
Mereka menuju ruang rapat untuk evaluasi bulanan.
Dimulai dari hasil perkebunan, tambang, teknologi, bagian distributor dan impor ekspor. Yang terakhir keamanan dari Souei.
Semua berjalan normal. Hasil panen aman, lebih unggul dari tahun lalu.
Musim gugur pun menjelang datang. Mereka bersiap-siap untuk acara Thanksgiving.
"Besok akan banyak pengunjung dari berbagai negara, aku harap keamanan kita tidak lengah. Kalian boleh menikmati acara tapi tetap fokus," ingat si Rimuru pada staffnya.
"Ha-i, Rimuru-sama," sahut mereka semua.
Tempest penuh dengan hiasan. Lampu - lampu berkelap kelip, aroma makanan, galon wine menumpuk di pusat kota.
"Minna, selama Thanksgiving!" ujar Rimuru semangat.
.
.
Shion menyiapkan kompor dia sendiri. Dia telah membuat sup jamur, judulnya memang jamur begitu juga bentuk berjamur - mematikan berwarna ungu dan ada jeritan.
"Rimuru-sama, kemana ya, kok belum datang," ujar Shion tak sabar menunggu Rimuru.
Gobuta habis 7 mangkok karena dipaksa.
Milim dan Veldora terbang kesana kemari berlomba. Benimaru dan staffnya sibuk membuat mochi tradisional.
Rimuru berada di bukit bersama Diablo. Rimuru menyiapkan kembang api.
Setelah selesai mengaturnya. Dia memberi aba-aba pada Diablo.
"Nyalakan!" ujar Rimuru yang sudah berada di tempat aman.
Dengan petikan jari, api muncul di sumbu tersebut. Kembang api itu untuk menyambut tamu-tamu Rimuru ke acara event negaranya.
Diablo terbang menuju Rimuru. Lalu menggendong bridal Rimuru ke angkasa.
Mereka menikmati pemandangan kembang api di angkasa.
Suara dan warnanya sangat jelas nan cantik. Dyar!
Kulit mereka tersinari warna warni letusan kembang api.
Rimuru menengokan kepalanya ke arah Diablo. Diablo yang sadar akhirnya menoleh ke Rimuru.
Mata mereka bertatapan. Angin menerpa mereka. Aroma belerang kembang api, serta dinginnya malam.
"Rimuru-sama, saya sangat menikmati pertunjukan kembang api, terimakasih. Tak pernah dalam ribuan juta dalam hidup saya, saya merasa senang." ujar Diablo lembut dengan mata setannya.
"Bagaimana seorang noir seperti bisa sesopan ini, dunia lain memang unik," balas Rimuru.
Diablo hanya tersenyum rembulan. Tipis terasa sejuk, membuat debaran di hati Rimuru.
"Harus ku akui, pesonamu cocok sekali untuk jadi peran utama di manga shoujo,"
"Maksud anda kitab yang sering Veldora-dono baca?"
"Bukan kitab - _-"
Dyer! Suara kembang api mulai masuk ke babak klimaks.
Tiba-tiba mereka berdua flashback awal mula mereka bertemu.
Dari pertama Diablo dipanggil, upacara evolusi raja iblis, menunggu Rimuru bangun dari tidurnya.
Mereka bertemu lagi namun Rimuru lupa bahwa dia telah memanggil Diablo. Menyuruh Diablo kembali hingga membuat Diablo terisak, sampai akhirnya Diablo dinamai oleh Rimuru.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Nikki Diablo, Dairys Diablo Bucin Nomor Satu Rimuru
FanficRank STORI - Diablo #1 SOUEI #1 NIKKI #1 -Jika kalian menemukan buku ini, kembalikan kepada Diablo, Black Number, pengikut setia Rimuru-sama- Awas bisa jadi sekte penganut Rimuru - sama