MALAM DAN SIANG (END)

end

Enjoy membaca guys 💚👶🏻

sebentar lagi beri aku waktu sebentar lagi sayang...

"Maeeee... Apakah anakku baik-baik saja.. ini sangat sakit... Pa-pi... Maee apakah papi datang.. ayah anak ini maee..."

Disepanjang lorong rumah sakit gun terus merapalkan pertanyaan-pertanyaan yang mana maenya tidak bisa menjawab satupun.

Mae gun hanya bisa menyemangati putranya yang mana sepertinya sebentar lagi akan mempertaruhkan nyawanya.

"Sayang dengar aku... Lihat mataku... Kau akan baik-baik saja dan anakmu juga baik-baik saja... Kau bertahanlah ada Mae bersamamu juga sebentar lagi dia akan datang sayang... Jadi bertahanlah okee" Mae gun hanya berharap tapi tidak tahu apakah benar akan datang atau tidak.

Gun karena terlalu banyak menangis ia pingsan di lorong... Lalu suster yang membawanya langsung bergegas menuju ke dalam ruang operasi.

Cemas, lelah, letih, lesu, begitulah perasaan maenya gun dia takut.. takut kehilangan anak semata wayangnya ituu.

Sudah 5 jam ruang operasi masih tetap berwarna merah hingga akhirnya..

"Tlting!" Berwarna hijau.

"Ya Tuhan terimakasih operasinya berjalan dengan lancar!" Rasa sedikit senang sudah menyelimuti dinginnya malam Mae gun.

Tak lama suster keluar dengan membawa bayi gun yang sangat kecil dengan terburu-buru.

Baru saja Mae gun tenang dia dibuat cemas yang mana gun tidak keluar bersama cucunya.

"Dok.. mengapa anak saya! Apaakah ada Kendala? Apa operasinya gagal? Apakah anak saya baik-baik saja?" Bergumpal pertanyaan-pertanyaan yang Mae gun tanyakan.

"Tenang kha, operasi gun dan anaknya berhasil..

Helaan nafas Mae gun mualai teratur.

"Tapii.. sepertinya anakmu tidak mau bangun bu lebih tepatnya anakmu masih koma.. dengan itu kami akan pindahkan ke ruang rawat Bu"  ucap sang dokter.

Mae gun hanya meratapi kesedihan anaknya juga cucunya.

**

"Gun.. apakah kamu tidak mau melihat anakmu? Lihat dia sangat tampan.. kurasa dia mirip suamimu? karena dia tak mirip denganmu? Ha ha ha" tawa kecil memenuhi ruangan putih itu dengan tangisan kecil dari bayi gun yang digendong Mae gun.

*
"Papii!

"Hiks..hiks.. kau dari mana saja!!"

"Jlebb" pelukan gun yang sangat merindukan kekasihnya ituu.

"Hoek...Hoek..." Suara bayi membuat pria disamping gun menghilang.

Gun hanya menatap dan menangis kecil karena papinya menghilang lagi dan lagi.
*
Badan gun berkeringat hebat lalu jarinya bergetar kecil.. Mae gun yang melihat itu langsung memencet tombol suster.. dia khawatir terjadi apa-apa pada anaknya itu.

**

"Off maafkan akuu.. ak-aku menyesal ini sangat sakit off... Ak-aku mencintaimu.. tulus sangat tulus" ucap mook kesakitan setelah mendengar kabar keluarganya dibunuh suaminya alias off dan sekarang off seperti berubah menjadi hewan buas yang dari tadi menyayatnyayat tubuhnya.

"Kau yang memulainya jalang!" Bisik off.

"Argggh.... Sa-sakit offff" rintihan mook terdengar cukup keras di ruang kamarnya.

"Bright!!"

"Iya tuan" jawab bright yang dari tadi hanya menonton permainan yang di lakukan bosnya.

"Bersihkan jalang ini.. malam ini aku ingin semua sudah beres dan katakanlah kepada singto untuk mengurus kematian keluargaku.. shitt keluarga maksudku mangsaku" ucapan off diiringi dengan rintihan milk... Tanpa dosa off menendang milk lalu dia pergi entah kemana.