Introduction

1.2K 223 31
                                    

"Narendra's. Give them equal punishment for daring to hurt Jennie." ucap Mino lalu segera memutus sambungan teleponnya.

Lalu, tatapan Mino beralih pada tubuh Jennie yang sekarang tengah berbaring santai di sofa. Mino tak mengerti, bagaimana bisa adiknya tertawa karena kartun setelah mendapatkan luka dibagian kepalanya dan wajahnya.

"Lo bisa ketawa?"

Jennie menoleh, "Ya bisa. Hak ketawa gua gak di cabut." sahut Jennie.

"Liat muka lo, setan."

Jennie tersenyum, "Udah. Cantik."

S N A P

"Sesuai kesepakatan. Kalo sampe privasi gua ke umbar di publik, lo yang pertama gua abisin." kata Bobby.

Sang penerima, mengambil kantung plastik hitam yang diberikan Bobby.

"Aman." sahutnya.
"Berapa?" lanjutnya, menanyakan berapa jumlah uang yang harus ia berikan untuk menebus barang yang ada di kantung plastik.

"117 juta," sahut Bobby.

Si penerima mengangguk, lalu memberikan sebuah tas besar. "Jumlahnya ada 120 juta. Anggap aja hadiah untuk kerja sama kita. Nice to work with you." katanya lalu dengan cepat meninggalkan Bobby yang tersenyum.

S N A P

"Gue gak ngerti lagi sama lo, bangsaaaat!" ini sudah kesekian kalinya Haris mengumpati Jennie.

"Gua cuma pukul sedikit Ris." sahut Jennie.

"APAAN YANG DIKIT ANYING?! Lo bikin dia patah tangan ya asu." balas Haris lalu memukul kepala Jennie.

"MONYET! Dia megang-megang tete gua Haris! Masa gua diem aja?"

"Tapi gak bikin dia patah tangan, Jennie. Ntar urusannya ribet, dikit lagi lo di panggil nih. Abis itu bonyok lo disuruh dateng ke sekolah."

"Bonyok lo juga, anjing." sahut Jennie.

"Lagian ya Ris. Udah tugas kita kali."  lanjut Jennie.

"Tugas apaan maksud lo?"

"Buat masalah. Kalo urusan selesaiin, itu urusan mama sama papa." sahut Jennie.

"Biang masalah lo."

"NGACA SETAN! YANG KEMARIN NYOLONG DUIT DI DOMPETNYA BU NINA SIAPA?!"

S N A P

Yoga tersenyum manis, tangannya mengadah meminta barang yang dijanjikan sebelum aksi balap liar itu dimulai.

Yang kalah menghela nafas pasrah. Ia memberikan Yoga kunci mobilnya.

"I got your car. Lain kali, cari lawan yang setara. Jangan asal nantang, kan kasian.." kata Yoga lalu tertawa kecil.

Yoga melirik gadis yang ada di sebelah si kalah. "By the way. I'll return your car, as long as you change the girl beside you for me one night." kata Yoga.

Si gadis membelak, ia mengeratkan pegangannya di jaket si kalah.

"Ambil. Lo mau pake buat berapa malem kek."

SNAP Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang