Prolog

7 0 0
                                    

Bagaimana bisa semua orang terluka dapat dikumpulkan dalam satu tempat.

"Harusnya gua ga lahir!"



Menceritakan bagaimana perihnya hati itu tersayat tanpa luka jelas?

"Orangtua Jovan baru aja cerai, dan sampai sekarang dia ga ngabarin"






semua orang merasakannya begitupun Tuhan, yang umatnya selalu menyakitkannya bahkan tak terhitung banyak dosa dari umatnya itu tapi punya segudang dan sedalam samudera kesabaran dalam hatinya.

"Tuhan... boleh ga sih, sekali aja, aku ga jadi beban keluarga lagi? Capek banget"






Lantas, dapatkah semua bisa menerima luka dan memaafkan si pembuat luka itu?

"Harus... gw ga sih yang bilang gitu ke lo, Jov? Lo yang pergi ninggalin gw!"





Tentu tidak semua. butuh ruang dan waktu yang sangat berjangka untuk menerima.

"Gw lebih suka diri gw yang sekarang, Jov. Lebih terbuka ke semua orang dibanding dulu yang cuma bisa ngangguk-ngangguk kayak orang bodoh dan nge-iyain semua kemauan orang"





luka yang terlihat jelas begitu sakit tapi itu tidak akan bertahan lama sakitnya dan akan hilang sendirinya.

"Aku cinta kamu, Zoya. Aku gatau bisa sampai sedalam ini"




tapi luka yang semu belum tentu sembuh sendiri dan tidak terjangka latarnya.

"Karin akan melahirkan pewaris perusahaan ini"





Renungkan lukamu, apapun itu. tidak semua dapat dibalas, dan dihancurkan.

"Apa pernikahan kita, bakal sama kayak keluarga kita, Jov?"

"Zoy..."

"Tapi lo sama mbak Karin bakal langgeng, but how about me? Sekarang aku ngerti apa arti ikhlas dan egois"





Tinggalkan memang tidak mudah, setidaknya menghindar dari luka itu bisa di cegah dan di tuturkan.


"Gw benci kembali ke diri gw yang lama. Tolong, jangan nyalahin diri sendiri lagi kayak dulu. Tuhan... aku mohon..."

About A Short WoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang