3 - Seno Tersesat

10 1 0
                                    

Hai!

Kalian tau cerita apa yang paling seru? Oh sudah jelas cerita yang diceritakan oleh Seno, Seorang Eko Tampan Rupawan. Huruf 'O' nya dibuang aja, sangat tidak etis sekali memberiku dengan akhiran nama 'O'.

Eh, lebih baik jangan deh. Nama kepanjangan 'Seno' bisa juga diartikan 'Seorang Eko Tampan Orangnya'. Hahaha! Bagus sekali, kau benar-benar pintar Eko!

Benar juga, aku belum memperkenalkan diri. Mungkin beberapa dari kalian sudah ada yang tau namaku siapa. Yap, tepat sekali, namaku adalah Seno!

Sebenarnya nama itu adalah nama panggilan dari Ardi padaku. Namaku yang sebenarnya bukanlah Seno, melainkan Eko. Entah bagaimana caranya Ardi dengan otak encernya bisa mengubah nama 'Eko' ku menjadi 'Seno'. Lelah hayati.

Mungkin dia bisa kepikiran memanggilku Seno karena berdasarkan nama panjangku juga. Tapi untuk kali ini, aku tidak akan memberitahukan namaku semudah itu, hahaha!

Ekhem, maaf. Aku terbiasa melakukan itu pada adikku, jadi aku kelepasan agar terlihat keren di mata kalian juga.

Tapi memang benar kok! Kalian masih tak perlu tahu lebih banyak dariku! Nanti cerita Ardi jadi tidak seru lagi!

Sebagai permintaan maaf dariku, bagaimana kalau aku memberikan beberapa informasi berguna ini pada kalian? Aku tau aku baik, jadi tolong jangan berlebihan memujiku.

Seperti yang kalian tahu, nama asliku adalah Eko. Aku adalah anak sulung dari empat bersaudara. Aku memiliki satu adik perempuan dan dua adik laki-laki. Adik perempuanku harusnya berusia 14 tahun sekarang, tapi dia menghilang ... mungkin sekitar 3 tahun lamanya.

Aku tidak bisa membeberkan semuanya, seperti kejadian apa yang menimpa adikku sampai bisa menghilang selama 3 tahun. Kalau ku ceritakan, kalian pasti tak akan percaya.

Saat diriku berusia 9 tahun, ayahku terkena penyakit yang membuat ibuku harus banting tulang untuk menafkahi kami. Kalau sekarang sih syukurlah penyakit ayahku bisa disembuhkan, tapi giliran ibuku yang sakit-sakitan.

Untuk menggantikan ibuku yang sedang sakit, aku memutuskan untuk menjaga kedua adikku saat pulang sekolah.

Menjaga mereka memang berat, tapi ini tidak bisa dibandingkan dengan cerita adikku yang menghilang.

Huft, sudahlah mau bagaimana lagi?

Oh ya, aku hampir lupa. Sebenarnya aku, Ardi, dan Ocha sudah berteman sejak kami masuk di bangku SMP. Dan untuk pertama kalinya, aku mengetahui kemampuan spesial milik Ardi saat kami pernah sekelas di kelas 2 SMP.

Moment itu memang tak pernah bisa ku lupakan. Aku bahkan masih mengingat jelas bagaimana rasa tamparan Ardi saat aku tahu dia memiliki kemampuan.

Beralih dimana aku dan teman-temanku berada, kali ini kami sedang berada di warung Mbok Erna. Warung disini memang warung yang paling enak yang pernah ada, tapi bukan soal makan-makan tujuan utama kita saat ini.

Kami sedang mengikuti seorang gadis yang pernah meminta tolong pada kami sebelumnya. Nama gadis itu Chikyuu, tapi aku memanggilnya Yuu saja. Nama yang aneh memang, tapi tak seaneh nama 'Seno' ku ini.

Berjalan mengikuti Yuu, kami malah berakhir di warung Mbok Erna karena Yuu sedang berbelok memasuki minimarket terdekat dari warung yang kami singgahi.

"Oi oi, ini kenapa kita malah di warung sih bukannya masuk minimarket?" Tanyaku berdecak kesal sambil memakan nasi pecel.

Ocha lebih dulu menggetokku dengan piring plastik. Untungnya bukan kaca, jadi tidak sesakit gamparanku pada meja kantin. Makanannya untungnya juga sudah habis, jadinya bajuku tidak terkena kotoran dari makanan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[ ⏸️ ] Love DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang