zero

745 92 31
                                    

"Aku marah sama kamu."

Yoonbin yang baru saja kembali ke ruang tengah kos-kosan Yedam, langsung mengernyit bingung. "Lah, kenapa?"

Yedam mendelik tajam. "Kamu tadi ninggalin aku, padahal katanya nggak bakal ninggalin aku."

"Aku cuma ke kamar mandi bentar, masa nggak boleh?"

"Tetep aja ninggalin."

"Demi Tuhan, stop lebay." keluh Yoonbin sambil menghela napasnya.

"Kamu sayang aku nggak?"

Yoonbin yang tadinya ingin kembali fokus pada layar laptopnya, kini mengalihkan seluruh atensinya untuk Yedam. "Kamu pasti udah tau jawabannya."

"Kamu tuh sayang aku nggak sih?"

Terpantau Yoonbin sama sekali tidak ada niatan untuk menjawab pertanyaan itu, membuat Yedam berdecak. "Apa susahnya sih bilang 'aku sayang kamu' gitu?"

"Susah." canda Yoonbin.

"Dasar es batu."

Yoonbin terkekeh. "Dingin, dong."

Yedam melirik kesal ke arah Yoonbin yang ada di sebelahnya. "Dih? Giliran kayak gitu aja dijawab."

"Aku nggak jawab, kamu marah. Aku ngejawab, kamu marah juga."

Yedam mendengus ketika ternyata Yoonbin malah menatap dirinya dengan intens. "Apa liat-liat? Suka?"

"Ya emang suka. Kalo nggak suka, ngapain kita pacaran?" balas Yoonbin enteng.

Sejak keduanya berpacaran, baik Yedam maupun Yoonbin tidak lagi menjaga jarak mereka, dan bahkan sering menghabiskan waktu bersama di sela-sela kesibukan.

Seperti sekarang misalnya, mereka berdua sedang menghangatkan diri bersama di balik selimut tebal yang cukup lebar.

"Tau, ah. You're annoying." tandas Yedam.

"But you love me."

"Doesn't make you less annoying." Yedam menghela napasnya, sebelum bersandar ke sofa untuk menarik gelas berisikan jus mangga ke hadapannya lalu menyedotnya.

"Itu bukannya minuman aku?" tanya Yoonbin retoris, karena jelas-jelas itu adalah miliknya.

Yedam, si pelaku perampokan jus mangga tersebut hanya menatap sekilas. "Terus kenapa? Nggak boleh aku minta?"

"Yaudah, itu buat kamu aja. Nanti aku bisa ngambil lagi yang baru." Yoonbin hendak berdiri ke arah dapur ketika Yedam tiba-tiba menggeser jus mangga itu ke hadapannya, bermaksud untuk mengembalikan.

"Oh, gitu? Udah nggak mau ya minum bekas aku lagi?" tuduh Yedam sengit.

Yoonbin hanya menanggapi dengan gelengan santai. "Bukan gitu--"

"Terus kenapa?!" sela Yedam, sengaja meninggikan suaranya.

Yoonbin sendiri sudah mulai terbiasa mendengar nada teriakan Yedam dari yang terendah hingga yang menyakiti telinga.

Jadi, bukannya marah atau balas berteriak, Yoonbin justru tersenyum tipis. "Soalnya aku baru inget, kalo pacar aku tuh doyan jus mangga."

Tuh kan, Yoonbin selalu tahu cara untuk membuat Yedam agar tidak merajuk lama-lama.

"Kok malah diem?" goda Yoonbin sambil menaruh kembali gelas jus mangganya di hadapan Yedam.

Yedam jelas jadi salah tingkah, apalagi ketika mengetahui kalau Yoonbin masih menatapnya dari jarak sedekat ini. Jari-jari tangan Yoonbin secara refleks mencubit pipi Yedam yang kelihatan lucu. "Gemes banget, sih."

Yedam menunjuk dirinya sendiri. "Aku nggak ngapa-ngapain?"

Yoonbin tertawa pelan. "Kamu napas aja gemes, sayang."

"Diem, deh." Yedam mendelik sambil memukul main-main bahu Yoonbin. "Aku marah beneran, nih?"

"Marah aja, nggak takut tuh." tantang Yoonbin.

Yedam merengek. "Ih, Yoonbin!"

"Daripada marah-marah, mending cium aku yang banyak."

Tanpa membantah lebih lanjut, Yedam beringsut mendekat lalu mengecup bibir Yoonbin sekilas.

Satu kali.

Dua kali.

Tiga kali.

Dan setelahnya, Yoonbin langsung mendekap tubuh Yedam. Mendaratkan beberapa kecupan ringan pada puncak kepala kesayangannya. "Aku sayang kamu, Yedam."

Yedam pura-pura meremehkan. "Ah, masa?"

"I really meant it, aku beneran sayang kamu." Yoonbin semakin mempererat pelukan mereka dan menaruh kepalanya di leher Yedam. "Sayang banget, sampe rasanya aku bakal gila kalo kehilangan kamu."

"Demi Tuhan, stop lebay." Tawa keduanya tiba-tiba pecah tanpa ada yang merasa tersinggung atas candaan satu sama lain.

Yedam balas mengusap punggung kekasihnya, dia jelas tahu kalau Yoonbin tidak akan pernah main-main dengannya. Meskipun pada awalnya, Yedam harus ekstra keras melakukan segala cara untuk membuat Yoonbin menyadari eksistensinya.

tbc..

~~~^^~~~

hai??? aku balik lagi gaes😂

Run to You - [yoonbin × yedam] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang