Prolog

36.9K 391 3
                                    

"Ah-pak Bian."

Bian mengangkat tubuh kecil Sheila murid nya ke atas meja dan kembali memaju mundurkan pinggang nya. Benda lancip yang kini masuk ke dalam milik wanita itu membuat Bian semakin tak bisa menghentikan gerakan nya. "Pak Bian, kalau kita ketahuan bagaimana?" Tanya Sheila dengan deruh napas yang tidak stabil.

Keringat jatuh bercucuran di dahi wanita itu, Sheila sebetulnya takut kalau nanti mereka ketahuan sering main di ruangan dosen nya tersebut. Hanya saja Bian selalu menenangkan nya bahwa ruangan nya sudah di kunci, Sheila juga tidak bisa lagi membuat alasan lain.

"Ah-pak-mnhh." Lenguh Sheila mencoba untuk tidak mengelurkan suara nya hanya saja rasanya benar-benar sangat membuat wanita itu keenakan.

Bian yang membalikan tubuh nya ke belakang lalu kembali memasukan burung di bawah sana ke dalam nya membuat Sheila tak bisa menahan desahan nya. "Mnmnnh-ah-sh!" Sheila meminta Bian untuk dengan perlahan mengubah ritme goyangan nya agar tidak terlalu brutal namun pria itu tak mendengarkan nya bahkan membiarkan beberapa kertas nilai mahasiswa di kelas nya berhamburan di bawah lantai.

Tok tok tok
"Ah sialan." Ujar Bian tanpa menghentikan gerakan pinggul nya dan di sisi lain nya Sheila sangat menghawatirkan hal tersebut.

"Berhenti pak, bukankah akan mencurigakan kalau pak Bian mengunci pintu sedangkan ada saya di ruangan ini?" Ujar Sheila yang masih memegangi sisi meja takut jatuh karena goyangan yang di berikan Bian dari belakang.

Belum lagi pintu kaca yang transparant dari dalam namun gelap dari luar, walau Sheila tahu kenyataan tersebut tetap saja ini sangatlah berbahaya bagi mereka berdua bila kepergok melakukan hal mesum di kampus. Untuk Bian mungkin tidak masalah tapi bagi dirinya akan sangat berbahaya, sampai ketukan dari luar terus terdengar.

"Biarkan saja, nanti mereka juga pergi." Ucap Bian membisikkan nya tepat di telinga Sheila.

Bian melepaskan milik nya sebelum mengangkat tubuh Sheila ke gendongan nya sembari memasukan kembali pedang panjang dan besar milik nya disana. "Ah!" Sheila mati-matian menahan lenguhan nya, mengetabii milik dosen nya itu masih sekeras batu.

Sheila menjambak rambut Bian untuk menahan diri nya agar tidak mendesah sampai dimana suara ketukan tersebut benar-benar berhenti. Mereka berciuman dengan panas sembari melakukan nya tanpa henti, yang tadi nya Bian tidak mengelurkan sepatah lenguhan kini pria itu mendesah dengan sangat seksi tepat di depan wajah sang wanita.

"Ah, Sheila! Sheila!" Lenguh Bian dengan tatapan seksi nya membuat wanita yang kini berada di hadapan pria itu tak kuat untuk menahan sesuatu yang akan keluar dari dalam dirinya.

My sexy professor 21+ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang