Tiiiiiinnn
Tubuh kecil yang berada di tengah-tengah jalan tiba saja terhuyung ke pinggir jalan karena tarikan dari seseorang. Ia ingin memaki si pelaku karena menolongnya saat itu. Tetapi, saat melihat wajah tampan yang sangat dekat dengannya itu membuatnya mengurungkan makian pada si pelaku.
"Tampan" ucapnya dalam hati
"Hei Kau tak apa? Katakan padaku jika kau tak apa-apa. Hei..." Lelaki tersebut langsung melihat name tag milik pria yang di tolongnya.
"Gun Atthapan, kau mendengarkanku kan?" Gun mengangguk lalu berdiri dan tersenyum pada malaikat yang menolongnya ini. Sekolah ayahnya ini ternyata memiliki pria tampan bak dewa dengan ukiran mata sipit yang sangat pas di wajahnya. Hidung mancung juga bibir sexy membuat Gun benar-benar iri.
"Terimakasih karena telah menolongku. Aku akan memberi balasanku nanti padamu" senyuman itu semakin memabukan Gun sehingga dirinya kini ingin mengambil tubuh tersebut dan merengkuhnya.
Gun melihat name tag pria tersebut
"Off Jumpol, terimakasih karena telah memberi sedikit warna padaku"
.........
"Lepaskan aku Gun" Gun hanya bisa tersenyum lalu melepas pelukan tangannya dari Off. Cebikan lucu dari Gun membuat lelaki bermata sipit tersebut memutar bola matanya malas. Mengabaikan Off yang sedikit menggeser tubuhnya, Gun merogoh tas sekolahnya untuk mengambil kotak makanan yang ia bawa dari rumah
Off sekarang menyesali kejadian tiga tahun lalu karena telah menolong Gun saat itu. sehingga membuat lelaki kecil ini selalu menempel padanya. Dan Off benar-benar merasa risih akan adanya Gun di sampingnya saat ini.
"Hari ini aku membawa bekal makan siang untukmu. Menu hari ini adalah Sandwich kesukaanmu" Gun memamerkan kotak tersebut lalu memaksa Off untuk menerimanya. Tak ingin melihat reaksi menolaknya Off, Gun langsung berlari meninggalkan Off. Tak lupa kata cinta juga ciuman ia layangkan kepada Off sehingga membuat lelaki bermata sipit itu berdecak tak suka.
"Jika kau tak ingin memakannya, jangan di buang" Tay, sahabat dari Off memberi nasihat pada lelaki sipit ini. Off sendiri melihat bekal tersebut lalu tersenyum miring.
"Apa maksudmu seperti ini?" Kotak tersebut terbuang begitu saja di tempat sampah sekolah. Tak ayal membuat Tay menggertakkan giginya tak suka dengan apa yang Off lakukan.
Di balik dinding sekolah tak jauh dari Tay juga Off terdapat lelaki manis yang menunduk dalam diam. ia melihat tangannya yang terbalut plaster akibat membuat bekal makan siang tadi pagi. Selalu seperti ini, Off tak akan pernah menerima apa yang ia buat dengan usahanya sendiri.
"Tak apa, Hanya sebentar saja Gun, mungkin dia akan menyukaiku balik" senyum Gun lalu berjalan menuju kelasnya untuk melakukan ujian akhir sekolah.
Gun Atthapan, anak dari pemilik Sekolah Menengah Akhir yang terkenal dengan kenakalannya di sekolah ini. Banyak orang yang tak menyukai Gun karena sifat yang semena-menanya tersebut.
Entah dari segi apa yang membuat mereka tak menyukai Gun. Apa karena sifat yang selalu menjahili siswa siswi di sekolah ini atau sifat yang tak mau bersosialisasi pada semua orang di sekolah ini.
Bukan, mungkin saja mereka tak menyukai Gun karena nilai sempurna dari Gun. Gun cukup terpandang dengan kepinteran juga kenakalannya di sini. Atau dengan kecantikan Gun yang melebihi wanita lain?
Ada juga, mereka terlalu risih dengan Gun yang selalu menempel pada Off. Apa Gun tak tahu rasa sakit hati kala mendapat penolakan mentah-mentah dari Off?
Bahkan mereka merasa iba pada Off yang seperti tertekan karena Gun. Hubungan percintaan yang Off jalani pasti tak akan bertahan lama.
Siapa pelakunya? Jelas saja lelaki licik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Visible (OFFGUN END)
Fanfic"Kenapa kau tak pernah melihatku" Offgun Hurt/Angst/m-preg/romance/family