Prolog

5 1 0
                                    

Klan serigala berduka, peperangan yang terjadi menewaskan sang Alpha penguasa kerajaan Silva.

Putra mahkota segera di angkat menjadi raja atas mandat para menteri untuk memimpin bala tentara membalaskan dendam klan mereka.

Peperangan yang berlangsung selama seribu purnama membawa kemenangan dan juga malapetaka besar bagi putra mahkota, pembunuhan besar-besaran yang dilakukannya menyulut kemarahan sang Dewi dan mengutuknya.

" Setiap kali bulan purnama muncul kamu akan merasakan sakit yang luar biasa sebagimana sakit yang di derita oleh orang-orang yang kehilangan anak dan pasangan tak berdosa yang kamu bantai dengan kejam. "

Seolah-olah tidak cukup sang Dewi kembali melemparkan kata-kata yang lebih mengerikan dari kutukan itu." Penawarnya hanya satu, jantung pasangan jiwamu. "

Raven Lucian sang terkutuk.

Itulah yang ada di benak para rakyat kerajaan Silva, ada banyak rumor yang beredar tentang kutukan sang Dewi.

Kutukan yang dia dapatkan menutupi segala pencapaiannya di medan perang, orang-orang yang memujanya kini memandanginya dengan ketakutan dan teror.

Para menteri kembali berkumpul mendesak Raven segera turun tahta untuk menenangkan kecemasan rakyat Silva. Slogan-slogan penuh kebencian yang di tujukan untuk Raven kian hari kian menjamur dan merambah ke seluruh negeri.

Di atas tahta Raven memandang  mereka dengan dingin seolah-olah tidak peduli dengan apa yang mereka katakan, dia merasa orang-orang ini  sangat lucu.

" Yang mulia harap mengerti, bagaimanapun ini semua permintaan rakyat Silva dan juga untuk kerajaan Silva. "

Raven menyeringai sinis mendengarkan Ramus berbicara seolah-olah mewakili rakyat Silva, matanya yang berbinar terang mengkhianati ekspresi wajah khawatir penuh kepalsuannya.

Rasa dingin dari benda yang Raven genggam menyadarkannya akan betapa berdarah dinginnya mereka, membuangnya setelah apa yang semua dia perjuangkan untuk kerajaan Silva hanya karena kutukan dan rumor yang tak berdasar.

Tidak seorangpun yang membelanya semua orang memojokkannya, bahkan ibunya yang selalu dia hormati menyangkalnya.

Dia pikir tidak apa-apa dengan kutukan itu asal keluarga dan rakyatnya aman tapi kini semuanya menjadi lelucon.

Apa yang dia perjuangkan tidak pernah memperjuangkannya, pengorbanan yang dia lakukan tidak ada artinya.

Raven meninggalkan aula dengan teriakan terkejut para menteri menatap mahkota yang mereka agungkan kini menjadi serpihan-serpihan kecil.

🐺🐺🐺

© 26 Agustus 2022

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Silva the werewolves Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang