Bijak dalam membaca ya guys ini cerita benar-benar hasil dari aku mikir dan imajinasi aku sendiri.ngak ada sangkut paut nya sama kehidupan nyata para tokoh didalam cerita.
Setelah pulang sekolah seperti biasa hueningkai bekerja paruh waktu di cafe.sejujurnya tadi yeonjun sempat mau mengantar nya pulang tapi dengan berbagai alasan akhirnya yeonjun mengiyakan permintaan nya.
Hueningkai masih belum menceritakan soal dia yang bekerja paruh waktu di cafe dia ngak mau merepotkan.
"Lo bisa kerja ngak sih liat baju mahal gw jadi kotor bangsat"teriak jay saat hueningkai yang sedang mengantar pesanan nya tak sengaja menumpahkan kopi ke bajunya.
Hueningkai menundukkan kepalanya beberapa kali sembari meminta maaf."maaf saya benar-benar tidak sengaja,biar saya bersihkan baju anda.saya sangat menyesal"sesal hueningkai namun saat ingin membersihkan baju sang pelanggan lantas dengan kasar pelanggan yang bernama jay tersebut mendorong hingga hueningkai terjatuh ke lantai.
"Jangan sentuh-sentuh baju gw dengan tangan kotor lo itu"marah jay
"Lo emang pelanggan disini tapi teman gw udah minta maaf apa harus lo ngedorong dia kayak gitu terus permaluin dia. lagian bisa diomongin baik-baik"kesal winter teman kerja hueningkai ke pelanggan yang marah-marah tadi.lalu membantu hueningkai berdiri
Jay yang melihat itu langsung pergi dari cafe terus melempar beberapa lembar uang ke depan wajah hueningkai."buat lo biar becus kerja kasian gw liat nya pasti ngak pernah liat uang sebanyak ini kan tuh gw kasih"singgung jay lalu pergi.
Hueningkai terbungkam lantas memungut beberapa lembar uang tersebut.bukan karena hueningkai mau merendahkan harga diri nya namun jika berserakan di lantai bukan kah tidak baik lebih baik jika ia ambil lalu memberikan kepada anak-anak jalanan yang sering ia kunjungin sepulang dari bekerja.
"Lo gila kai dia ngerendahin lo ngapain lo pungutin"kesal winter."gpp win lagian dengan dia rendahin gw bukan berarti gw rendahan kan.terlebih ngak baik uang berserakan di lantai, mending gw pungutin terus kasih ke anak jalanan diluar sana"balas hueningkai dengan senyuman.
Winter tuh heran terbuat dari apa sih hati hueningkai ini udah di caci maki bahkan dijahatin tetap aja masih bisa tersenyum."heran gw kai hati lo terbuat dari apa sih"ucap winter geleng-geleng kepala.
Lalu setelah selesai mengurus kerusuhan tadi mereka kembali ke pekerjaan nya masing-masing.untung saja sang pemilik cafe tersebut baik hati jadi tak mempermasalahkan persoalan tadi malahan dia memuji hueningkai karena kesopanan nya.
Cafe semakin ramai tentu saja semua pekerja sangat sibuk.jika ditanya hueningkai capek tentu saja capek tapi dia bersyukur tuhan masih memberikan ia rezeki dengan bekerja di cafe ini jika tidak mungkin dia sudah mati kelaparan dengan adik nya.
Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam akhirnya jam kerja hueningkai selesai."huft capek banget"helaan napas dari hueningkai. lantas ia melepas baju seragam cafe nya,tenang yeorobun hueningkai pakai baju kaos di dalamnya.
Setelah itu hueningkai mengambil tas sekolah nya tadi mengendong nya dipunggung."kai mau bareng gw ngak balik nya?"tanya winter saat hueningkai sudah didepan cafe.
"Ngak usah win lagian rumah kita beda arah kasian lo harus bolak balik"tolak hueningkai dengan halus
"Gpp kalik ngak ngerepotin juga sans aja kalo sama gw.jadi mau bareng ngak?"tanya winter lagi."lain kali aja ya soalnya gw mau ke suatu tempat dulu"ucap hueningkai sedikit tak enak karena menolak ajakan winter.sebenarnya hueningkai bisa saja menerima ajakan winter namun hari sudah malam begini mana winter itu perempuan kan hueningkai khawatir pas winter pulang nya.
"Yaudah kalo gitu gw duluan ya"pamit winter."iya hati-hati jangan kebutan lo"nasehat hueningkai lalu winter menaiki motor nya menuju jalan yang masih ramai kendaraan berlalu lalang.
Hueningkai berjalan ke halte bus guna mengantarkan ia pulang.tenang bus jam segitu masih ada.
Tak lama hueningkai menunggu akhirnya bus pun datang,tak banyak penumpang jadi hueningkai bisa benapas lega karena tak perlu berdesakan.
Saat ini hueningkai di depan minimarket tak jauh dari rumah nya dia membeli segala makanan ringan untuk ia berikan ke anak-anak jalanan yang sering ia kunjungin.setelah selesai dengan belanjaan nya hueningkai pun ketempat dimana anak-anak jalanan tersebut berkumpul saat malam hari.
"Adik-adik liat kak kai bawa apa buat kalian"ucap hueningkai dengan senyuman saat ia sudah sampai di tempat anak-anak itu berkumpul yaitu dibawah kolong jembatan.
"Kak kai bawa apa banyak banget?"tanya anak yang bernama kevin itu.
"Kakak bawain kalian makanan ringan terus ini tadi kakak lewat jualan nasi goreng jadi kakak beli buat kalian"ucap hueningkai lalu membagikan sebungkus nasi goreng ke mereka.dengan senang hati mereka melahapnya dan tak lupa berterima kasih.
"Makanan nya dihabisin ya ini jajanan nya dibagi adil paham?"ujar hueningkai sambil mengusak rambut anak perempuan bernama priska itu dengan lembut.
"Makasih kak kai sayang banget sama kak kai"balas anak yang bernama priska dengan riang.tentu saja hati hueningkai menghangatkan saat melihat anak-anak itu makan dengan lahap.
"Kevin karena kamu paling besar disini kakak minta kamu jagain adik-adik kamu ya jangan berantem,kak kai mau pulang udah ditungguin sama adik kak kai"pamit hueningkai dengan seulas senyum yang tak pernah luntur.
"Iya kak kevin janji akan selalu jagain adik-adik kevin,kak kai hati-hati dijalan ya"balas kevin
Setelah berjalan menghabiskan beberapa menit akhirnya hueningkai sudah dirumah yang tentu disambut ceria oleh sang adik bahiyyih.
"Ini kakak beliin nasi goreng buat kamu"ucap hueningkai lalu berlalu kemeja makan diikuti oleh hiyyih.
"Bentar ya kak hiyyih ambil piring sama sendok nya dulu"ujar bahiyyih lalu pergi ke dapur.
Hueningkai melihat bahiyyih membawa sendok dan juga piring lantas membuka bungkusan nasi goreng tadi.
"Ini buat kak kai yang ini buat hiyyih"ujar hiyyih memberikan sendok dan piring ke kakak nya yang dibalas dengan kekeahan
"Makan yang banyak"ucap hueningkai sambil mengusak rambut adik nya itu."kak kai juga makan yang banyak"balas hiyyih
Hueningkai merasa waktu berjalan dengan sangat cepat tak menyangka adik mungil nya dulu sudah sebesar ini, hueningkai memiliki tiga peran setelah orang tua nya meninggal dan kakak nya pergi entah kemana.dia hrus bisa jadi seorang ayah dan ibu sekaligus kakak.jika ditanya apakah sulit jelas sangat sulit apalagi umurnya dengan sang adik hanya terpaut tiga tahun kadang hiyyih suka bilang.kak kai ngak perlu ngambil peran mama dan papa hiyyih gpp toh kak kai jadi kakak hiyyih itu sudah lebih dari cukup, hueningkai tak jarang meneteskan air mata nya saat hiyyih yang sudah berpikir dewasa disaat usia nya yang masih terbilang belia.
Saat orang tua nya pergi hiyyih masih kecil mungkin baru kelas 4 sd saat itu,jadi mau tak mau hueningkai menjelaskan dengan pelan saat sang adik bertanya kenapa papa dan mama ngak pernah pulang namun saat hueningkai menjelaskan nya dengan perlahan barulah hiyyih mengerti.ketika ia rindu dengan mama dan papa nya ia akan langsung mengajak kak lea atau hueningkai berkunjung ke makam orang tua mereka sayang sekarang kak lea pergi dan tak pernah ada kabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sampai Bertemu Di Magic Island
Teen Fictionraga kita memang masih ada tapi jiwa kita telah pergi seiring berjalannya waktu kita hanya hidup tanpa jiwa