#2 Tempat Kejadian Perkara

22 17 21
                                    

"Tempat kejadian perkara yang selanjutnya disingkat TKP adalah tempat di mana suatu tindak pidana dilakukan atau terjadi dan tempat-tempat lain di mana tersangka dan/atau korban dan atau barang-barang bukti yang berhubungan dengan tindak pidana tersebut dapat ditemukan.[1]"

Umumnya apabila penyidik berhasil meringkus dan mengolah TKP, maka pencarian motif, pelaku, korban, alat, akan lebih mudah ditemukan. Namun "apabila" TKP sudah dalam keadaan dimanipulasi, maka ha tersebut malah merumitkan dan merugikan pihak korban.

 Namun "apabila" TKP sudah dalam keadaan dimanipulasi, maka ha tersebut malah merumitkan dan merugikan pihak korban

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu pasca penyiksaan ketiga anak Jaksa Hartawan oleh terduga pelaku Alyssa Widyanti.

Jason telah mengumpulkan informasi mengenai Alyssa dari keluarga, tetangga dan lingkungannya. Namun informasi ini belum dapat disampaikan kepada pihak pengadilan, lantaran Hartawan tak memberikan informasi mengenai Alyssa kepadanya. Kepala Kepolisian Aidan, tidak memberikan informasi apapun mengenai hasil interograsinya dengan Hartawan maupun Ayu.
"Gimana mau tuntas, pak Aidin saja gak ngasih kabar ke saya" ucap Jason.
"Menurut saya, bapak lebih baik ambil surat perintah saja. Untuk langsung ketemu sama pak Hartawan." saran Satrio.
"Saya itu susah sekarang mau ambil surat perintah, ujung ujungnya ditolak lagi." jawab Jason.

Satrio melamun, menatap kertas informasi yang sudah direvisi berkali-kali. Sudah seminggu jejak Alyssa tidak ditemukan, bahkan Alyssa tidak pulang kerumah Hadi pada saat itu.
"Seharusnya kalau Alyssa betul betul kabur, dia pasti berlindung dirumah pak Hadi kan pak? Seumur mbak Alyssa susah cari tempat aman buat kabur." ucap Satrio.
"Masuk akal, tapi sampai sekarang pak Hadi malah telfon saya terus. Putrinya dimana sekarang." jawab Jason.
        "Sampe sekarang, anak buah pak Aidin belum bisa ungkap kejadian di TKP." ucap Satrio dengan perasaan kesal.

    Kasusnya naik di peringkat pertama berita pertelevisian, masyarakat menunggu kabar dari kepolisian untuk informasi. Dimana Alyssa bersembunyi dan apa motifnya saja belum jelas. Kepolisian masih menyimpan kasus tersebut, mencari saksi saksi namun tak ada satupun yang melihat aksi dari Alyssa tersebut, kecuali Ayu.
    "Saya mau coba hubungi bu Ayu kerumah, tapi pengacaranya bilang alasannya stress. Bu Ayu masih trauma dengam kejadian Alyssa dan suaminya. Terus belum lagi soal penyiksaan anak, nah saya liat anaknya beneran lebam." ucap Joko, salah satu anggota divisi yang dipegang langsung oleh Kepala Kepolisian, Aidan Mahmud.
    "Moso iyo jok, ngarang yo sampean?" ucap Satrio.
    "Haduh mas Satrio, beneran ini saya gak bohong." jawab Joko.

    Satrio masih mencurigai jawaban Joko tadi, yang dilihatnya malah bertolak belakang. Saat di ruang VIP waktu itu, Satrio melihat sekelibat wajah Ayu tampak tertawa terbahak bahak, ia merasa bahwa Ayu tampak bahagia diruangan tersebut.
    "Keterangan Bu Ayu sampe sekarang belum ada, yang ada hanya Pak Hartawan memberikan saya ini." ucap Aidin selaku Kepala Kepolisian.
    Satrio, Joko dan Jason bersikap kaku. Mereka berusaha menghormati kehadiran Aidin ditengah tengah mereka. Aidin menyerahkan sebuah Amplop coklat dan diberikan kepada Jason. Entah itu surat atau apa, yang jelas berasal dari Hartawan itu sendiri.

    "Jok, ikut saya. Biar Jason dan Satrio analisis sendiri." perintah Aidin.
    "Siap pak." ucap Joko mengikuti.

    Jason mengintip isi dari amplop tersebut, beberapa lipatan kertas merah seperti terisi penuh di Amplop tersebut. "Yo sini yo ikut saya." perintah Jason.

Beberapa saat kemudian.

    "Pak saya yakin ini gak beres, kok tiba tiba dikasih surat pergantian tugas? Trus uang itu buat apa toh yo pak?." tanya Satrio.
    "Sudah jelas kan ada yang aneh semenjak pak Aidan bawa Pak Hartawan dan Bu Ayu keruangan itu. Saya yakin mereka merencanakan sesuatu. Tapi saya juga ga yakin sih." ucap Jason.

    Jason cemas, sesuatu yang tidak ia ketahui mungkin terjadi. Mengapa pemeriksaan TKP pun diganti pula? Mengapa Jason tak diberikan izin meneliti kasus Alyssa tersebut?
    "Kita nyerah pak?" tanya Satrio.
    "Iya." ucap Jason.

2 bulan kemudian.

    Diharapkan bahwa kasus Alyssa selesai dengan rapih, namun ternyata tidak. Banyaknya kejanggalan yang hadir ditengah tengah pemeriksaan, kini muncul informasi bahwa saat pemeriksaan TKP banyak belatung yang bertebaran di kamar milik Alyssa. Kepolisian berusaha meyakini masyarakat bahwa kamar tersebut sudah lama ditinggal dan tak dibersihkan.
    "Warga gak usah risau, kamarnya mbak Alyssa kotor gitu karena ya sudah gak dibersihkan lagi. Makanya muncul hama hama." ucap Kepala Kepolisian Aidin Mahmud saat konferensi pers.

    Jason yang sedari tadi memikirkan jawaban untuk ayah Alyssa, terancam frustasi. Ia belum melakukan tindakan apapun untuk meneliti keberadaan Alyssa. Yang jelas, ia sudah memiliki rencana epik. Yang juga didukung oleh anak buah kesayangannya, Satrio.
   "Saya diizinkan ikut tim forensik pak, tapi saya hanya jadi bagian dokumenter aja. Sisanya saya gak boleh ikut campur." ucap Satrio.
    "Gak apa apa, yang penting kamu tau kondisi TKP disana. Intinya saya sudah gak bisa ambil alih kasus ini. Pak Aidan tau saya curiga sama mereka. Jadi saya gak diikutsertakan." ucap Jason.

   Kesepakatan disetujui, Satrio berhasil masuk ke dalam tim penyidik TKP setelah 2 bulan kasus ini berlangsung. Satrio berangkat bersama tim lain menuju kediaman Jaksa Hartawan, ia telah berkoneksi dengan Jason via ponsel rahasianya.
Chat Satrio untuk Jason.
"Sudah sampai pak, mohon doa dan dukungannya."

Satrio mengikuti arah salah satu ahli forensik pergi, tepatnya menuju kolam renang yang dikatakan sebagai tempat kejadian perkara. Ia terlihat tampak bosan, namun harus tetap mendokumentasikan di tempat kejadian tersebut.
"Pak saya coba dokumentasikan kamar mbak Alyssa." ucap Satrio.
"Kamar itu gaperlu di cek, gaada apa apa." ucap salah satu ahli forensik.

Satrio makin penasaran, ia seolah mendapat panggilan dari dalam untuk mendokumentasikan sesuatu. "Loh pak sebentar saya tinggal, dipanggil pak." ucap Satrio sambil meninggalkan Gunawan, seorang Ahli Forensik kepercayaan Aidan.
Satrio mencari kamar Alyssa berada, lokasinya memang tak terlalu jauh dari tempat terjadinya perkara tadi. Satrio mengajak salah satu wartawan untuk meliput kamar yang ditempati Alyssa tersebut.
"Mba Tari Mas Andre, saya ajak kalian supaya bisa diliat langsung sama orang tua mbak Alyssa. Saya ngerasa ada yang janggal dikamar mbak Alyssa ini." kata Satrio sambil berusaha membuka pintu kamar Alyssa. "On cam yo." ajak Satrio.
"AAAAAKKKK" Tari selaku Jurnalis TV Two teriak. Ia terkejut dengan mayat Alyssa yang berhasil ditemukan oleh Satrio dibawah ranjang yang sudah diperbarui. Tubuh Alyssa setengah di tutup oleh semen, mungkin pekerjaan ini belum selesai dilakukan oleh orang yang telah membunuh Alyssa.
"Inalillahi, mba-mbak Alyssa." ucap Satrio merinding. Ia langsung menghubungi Jason untuk memberikan pernyataan bahwa Alyssa sudah ditemukan.

"Pemirsa telah ditemukannya Jasad seorang perempuan yang pada bulan december lalu dijadikan sebagai buronan, akibat diduga melakukan penyiksaan terhadap ketiga anak Jaksa Hartawan.. kami..." penjelasan pers Tari terhenti, ia tak kuasa menahan air matanya.
"Kami telah menemukan sejumlah bukti bahwa seseorang telah menyimpan jenazah Alyssa Widyanti disini. Dilihat dari bukti yang telah ada, jasad nya hampir setengah rusak. Layaknya Jasad yang telah ditinggal berbulan bulan." lanjut Tari.

Seluruh penyidik menghampiri tempat lokasi penemuan jenazah tersebut, Gunawan memperlihatkan wajah kesal dan penuh amarah kepada Satrio.
"Belatung itu ada kalau ada sesuatu, Mbak Alyssa gak pernah kabur. Dia disini, menunggu keluarganya jemput!" teriak Satrio kepada penyidik kepolisian lain yang memandanginya diluar kamar.

Jasad Alyssa berhasil diamankan dan akan dilakukan Autopsi se segera mungkin, dan ini akan menjadi kasus pembunuhan baru atau kasus bunuh diri?
"Satrio, saya gak jamin hidupmu aman di Kantor." ucap Gunawan dengan nada pelan disamping Satrio.

Bersambung—

#Justice For Alyssa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang