"Yujin sakit, Zuha."
***
Dari balik kaca, ia melihat Yujin terbaring tak sadarkan diri di ranjang pesakitan dengan berbagai alat medis yang terpasang di tubuhnya yang tak lagi berseri.
Beberapa menit yang lalu, dokter menyatakan adik kembar Kazuha itu mengalami koma. Penyakit ganas itu semakin menggerogoti tubuh Yujin.
Dengan pakaian steril, Kazuha melangkah masuk ke dalam ICU. Menggenggam tangan dingin Yujin.
Air matanya jatuh begitu saja. Perasaan bersalah menghantamnya telak. Ke mana saja dia saat Yujin menderita? Saat Yujin meringis kesakitan, saat Yujin berusaha untuk tetap terlihat sehat?"Yujin, maafkan aku. Kumohon buka matamu, hm?"
Tak ada jawaban selain suara EKG yang menggema di sana.
***
Sebuah mukjizat, dari seminggu lamanya, kini Yujin pun siuman. Gadis berlesung pipi itu bersikeras untuk pulang.
Pulang ke rumahnya. Kazuha.
Kazuha menurunkan Yujin dari piggyback-nya. Membantu adik kembarnya naik ke kursi roda.
Tubuh Yujin sudah sangat lemah, bahkan kedua kakinya sudah tidak berfungsi. Dengan kata lain, Yujin sekarat--ah tidak-- adiknya hanya kehilangan fungsi kakinya. Lumpuh.
***
"Zuha," panggil Yujin tanpa mengalihkan pandangannya dari TV. Tangannya memainkan rambut Kazuha yang kini berbaring di atas pahanya. Memejamkan mata dengan nyaman. Tanpa peduli film yang mereka tonton masih berlangsung.
"Hm?"
"Terima kasih." Kini tangannya menutup kedua mata Kazuha.
"Untuk?"
"Sudah menjadi kembaranku.."
Kazuha menarik tangan Yujin; membuka matanya. Lekas bangkit dari posisinya kala mendapati Yujin menahan sakit yang luar biasa pada kepalanya.
"Kita ke rumah sakit." Kazuha langsung membopong tubuh Yujin ke atas punggungnya. Melangkah cepat menuju mobilnya.
"Jika--aku dilahirkan kembali.. aku ingin tetap--menjadi saudara kembarmu.."
"Kau tidak akan ke mana-mana bodoh. Jangan tutup matamu, oke?"
Yujin hanya diam. Kedua matanya sayu.
"Yujin?"
"Zuha.." suara Yujin begitu lirih. Napasnya tersengal-sengal. Kazuha dapat merasakan embusannya tepat di pundaknya.
"Yujin, kumohon.." Kazuha mendudukkan sang adik di kursi depan. Memakaikan sabuk pengaman. Air mukanya tampak begitu resah sembari menyingkirkan semua kemungkinan terburuk.
"Aku--mengan..tuk--sekali--"
Lalu tangan itu terjuntai begitu saja. Kedua mata yang tadinya sayu itu terpejam.
***
"Kak Minju..""Semua bukan salahmu, Kazuha. Yujin takkan menyukainya jika tau kau menyalahkan dirimu sendiri."
Minju merengkuh sang adik sepupu. Berharap gadis tinggi yang ia peluk dapat menjadi sosok yang kuat atas apa yang telah terjadi.
***
End or And?
13/08/22
Story by arc.