Nightmare

68 12 2
                                    

"Terima kasih atas kerja keras kalian untuk hari ini, jadwal kalian untuk bulan ini sudah habis. Jadi selamat merayakan halloween besok."

"Terima kasih juga, Dojin hyung," sahut Yujin diikuti yang lainnya.

Iya, tidak ada yang memanggil Dojin--sang manajer dengan sebutan oppa. Alasannya? Tidak ada, hari itu Yujin ingin saja, dan yang lain pun mencontohnya. Lagipula Dojin tidak mempermasalahkan hal itu.

"Kalau begitu aku pulang dulu, dah!"

***

Keenam gadis itu pun berkumpul di ruang tengah dorm mereka usai membersihkan diri masing-masing. Memesan beberapa makanan favorit untuk menemani senda gurau mereka.

Ting Tong

"Biar aku yang ambil." Jiwon berlari kecil ke arah pintu. Disusul Hyunseo di belakangnya.

Sementara itu, Gaeul pun mengajukan pertanyaan. "Jadi siapa yang mau menemani Hyunseo besok? Aku nggak bisa. Masih ada vlog yang mau aku edit, besok udah deadline.. Kalian tau sendiri kan, kita mandiri.."

"Bukan aku, aku mager." Jiwon menjawab sambil meletakkan makanan mereka bersama Hyunseo yang tak ambil pusing. Kucing kan memang pemalas. Jiwon sama dengan kucing.

Hyunseo menatap Rei yang sedang sibuk mengambil stroberi. "Aku skip dulu."

Hyunseo menghela napas. Beralih menatap Wonyoung.

"Maaf, Seo.."

Yah..

Sekarang harapannya tinggal sang leader. Please..

Yujin menghindari kontak mata. Tersenyum menyebalkan dengan pose bersedekap.

"Ayolah kaaakkk.." Hyunseo mengguncang lengan Yujin.

"Kok kayak ada yang ngomong ya?" Yujin makin menjadi. Menggoda sang maknae memanglah hobinya.

"Ih nyebelin banget. Yaudah kalau nggak mau. Aku bisa pergi ke Incheon sendiri!"

"Mang eak?" Jiwon ikutan.

Yujin tertawa melihat raut wajah Hyunseo yang siap menerkam Jiwon itu..
"Iya-iya, besok pergi sama aku aja.."

"Nah gitu dong!"

"Full senyum adekkk~" Lagi-lagi, Kim Jiwon.

***

Namun, malam yang harusnya meriah dan menyenangkan itu. Menjadi sangat mencekam bagi keempat member girlgroup yang berada di dorm itu. Tepat ketika sebuah tayangan berita di TV yang mengabarkan insiden di Incheon. Terjadi kerumunan massa yang membludak.

Remot TV terjatuh dari genggaman Gaeul. Adiknya.. Yujin dan Hyunseo.. Berada di sana..

Di saat yang bersamaan, Jiwon yang awalnya sibuk bermain dengan Rei, langsung menghubungi nomor Hyunseo. Sedangkan Rei menelpon Yujin.

Gaeul menatap keduanya. Berharap banyak. Namun, pupus ketika dua adiknya itu menggeleng.

Brakk

Wonyoung membuka kasar pintu kamarnya. Bergegas untuk ke luar. Air matanya mengalir deras. Ponsel di tangannya menyala; menampilkan nama Yujin di sana. Tak terhubung.

"Wonyoung," panggil Rei. Gadis Jepang itu menarik tangan Wonyoung. "Jangan!"

"Lepas! Aku mau cari Kak Yujin sama Hyunseo!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Yujin and AngstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang