Berbicara eksistensi Tuhan, akhir-akhir ini menjadi begitu membingungkan. Apakah benar bahwa Tuhan itu sebenarnya banyak? Apakah benar setiap orang itu masing-masing diawasi dan dibimbing oleh satu Tuhan?
Bukan berarti aku atheis atau memutuskan tidak beragama, bukan. Justru hal seperti ini, pikiran-pikiran absurd tentang Ketuhanan-lah yang sering membuatku jauh lebih berpikir tentang bagaimana menjalani hidup.
Agama apa pun dan kepercayaan apa pun menurutku benar, tidak ada yang salah jika menilik dari perspektif masing-masing kepercayaan. Begitu rumit dan indahnya jika dipikirkan dan dirasakan.
Aku Islam, dan Tuhan yang aku percayai adalah Gusti Allah. Namun sering sekali aku bertanya kepada-Nya, "Di manakah sebenarnya diri-Mu bersemayam?"
Aku pikir, semua orang punya siklus di mana mereka tahu bahwa Tuhan itu ada, namun mereka mencoba untuk bertemu dengan-Nya hanya untuk sekadar ngobrol dan mengeluh tentang apa yang mereka alami. Dan di sinilah, titik di mana seseorang merasa keluhan dan pertanyaan yang mereka lontarkan merasa dijawab langsung oleh Tuhan.
Momen ini sebenarnya bisa dikatakan, terkadang, sebagai fase di mana orang itu tidak percaya dengan keberadaan Tuhan. Padahal sudah jelas apa yang mereka pikirkan itu terasa begitu "ada".
Entah bahkan nantinya apa yang selama ini mereka anggap sebagai Tuhan ternyata adalah diri mereka sendiri(hati dan pikiran yang sejajar) atau bukan, cepat atau lambat, sering atau tidak, pasti akan mengalaminya.