04

2 1 0
                                    

the wich on you : 4

****

"Lo serius, Jun???" Lelaki itu tidak percaya dengan apa yang diceritakan oleh gadis didepannya. Tessa.

Ya, Tessa Vemilla ini berteman bertiga dengan Arjuna dan Eniel. Mereka sudah berteman sejak masa pubertas dimulai alias sejak SMP.


"Ya gue kesel aja, enak banget dia... gue kena hukum sementara dia juga ikut bolos Ga kena hukum?? Gue mau menegakkan 'KEADILLAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA!'" Arjuna berusaha menjelaskan maksud dan tujuan untuk berpacaran dengan Starla si Gadis onar setelah tadi Tessa menjelaskan alias berghibah ria dengan Eniel.

Dia melihat Arjuna disidang habis-habisan sama anak Qupenz yang berisi Karin-Gisel-Sabrina-Aleta-Elona- dan terakhir Starla. Semua orang tahu, jika sudah berurusan dengan mereka berarti Lo siap untuk hidup lo yang gak akan tenang...


Tessa hanya bisa geleng-geleng, "Lo nyesel, percaya deh... dia itu bukan sembarang cewee,"


"Maksud lo? 'Bukan sembarang cewee' gimana??"


"Ya dia tuh tukang onar! Dari masuk aja dia udah terkenal sama sabuk itemnya, anak karate kesayangannya Pak Damar... Yang berurusan sama dia gak akan beres-beres! Lo pacaran sama dia sama aja lo anter nyawa..." Penjelasan Tessa yang mengebu-ngebu.


Bibir atas Arjuna terangkat, "Ni, Ini nihh... bilang aja lo cemburu! Jangan bikin cerita dia yang aneh-aneh! Ingat ya dia sekarang pacar gue! Yang kemarin, Elu berdua suka ghibahin tentang dia didepan gue." Arjuna menunjuk kedua sahabatnya. "Jangan macam-macam! Gue sleding lo berdua kalo ketauan ngomongin dia yang engga-engga!"

Eniel menyenyir, "NAJISS!! Kemaren-kemaren Lo juga ikut nimbruk pas si Tessa ngomongin dia yang berantem sama Si Yulian Ular! Sok SUCI LO ANJING!" Eniel benar-benar ngegas membuat seisi kelas memperhatikannya.








****



"Laa, bangun laa... udah pulang nih!" Elona membangunkan Starla yang masih tertidur pulas.












"Untuk hari ini saya tidak memberikan tugas rumah, tetapi minggu depan kita ulangan. Jadi tidak ada alasan 'Bu saya belum belajar, bu boleh gak 10 menit buat belajar' Atau apalah itu! Gak ada alasan! Siapkan pengaris karna kita akan ada soal pitagoras dan yang membutuhkan pengaris."



"Berapa soalnya, bu??"



"Saya belum buka sesi bertanya..." jawab ibu Ingka, guru MTK yang masih muda, dia bertubuh mungil, cantik, dan... jika sudah mengajar entah kenapa Starla jadi ingin tidur saja. NAMUNNN, Starla jadi orang yang paling paham tentang Matematika jika guru ini yang menjagarinya.


"----Siapkan semua alat tulis, kita hanya membutuhkan kertas dins 2 lembar, selebihnya tidak ada, Hp dikumpulkan dikeranjang, diatas meja tidak ada apa-apa selain barang yang ibu sebutkan tadi," Ibu Ingka memang asik untuk diajak mempelajari baik-baik tentang Matematika caranya mengajar membuat semua orang dalam kelas terhipnotis, sampai-sampai Starla hanya akan tertidur... "Untuk soal Ibu hanya kasih 20 soal, 15 soal essay 5 pilihan ganda, disini ada yang mau bertanya??"






"Buk! Bisa nego gak jumlah Soalnya?" Tanya Glen, salah satu siswa dikelas Starla.



"Kenapa? Kurang?"




"Enggak! Nggak bu, cuman maksudnya soal essaynya 10 terus pilihan gandanya 10 biar adil..."



"Kamu pikir dengan soal pilihan ganda kamu juga gak perlu penjelasan jawaban?" ----"Semua soal tetap butuh penyelesaian jawaban, jadi artinya semua soal itu essey cuman 5 soalnya kalian nyari jawabannya diantar a,b,c, ibu tetap nyumpul kertas coret kalian." Penjelasan ibu Ingka seperti ini sudah biasa anak-anak kelas ipa ini saja yang terlalu berekspetasi tinggi.

HIMALAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang