07

1 1 0
                                    

7 : Tanpa Di minta.

"Menjadikan dirinya teman adalah cara mencintai paling dewasa."



****

Buru-buru Starla meraih ponselnya setelah dia memakai tas ranselnya. "Guys! Gue pergi dulu ya, udah telat!!"









Hari ini, untuk para kaum rebahan seperti Karin, Elona, Gisel, Sabrina, Aleta hari tenang tanpa tugas seperti ini pasti digunakan menonton atau bersenang-senang dengan bantal dan kasur, ya karena hari ini hari minggu.


Setelah tadi pagi-pagi mereka diganggu dengan jogging dari kak Satria, maka sore ini mereka memilih menamatkan series netfix berlima karena Starla tetap harus latihan.


"Yah, Serius La? Absen aja dulu..." Bujukan itu keluar dari Aleta yang memperhatikan Starla memakai kaus kaki.


"Lo kaya gapernah liat gue gini." Mendengar itu bibir Aleta mayung.


"Sedih aja, ini udah di akhir semester ganjil tapi kebersamaan kita berenam tetap aja ada yang galengkap..."


Starla tersentuh, dia juga merasa seperti Aleta bilang tadi. Masa remajanya harus dia habiskan oleh mimpi dan sumpahnya pada dirinya sendiri. Kadang dia iri dengan foto-foto mereka yang tidak ada dia. Namun...


"Udah, kasian dia juga, harusnya kita yang sebagai sahabatnya harus dukung dia, iyaKAN La?!" Gisel memberi semangat.


Starla mengangguk setuju, dia selesai dengan sepatunya dan kini siap berangkat. "Kan tar lagi lo ultah, lo mau apa?" Tanya Starla pada Aleta.


"Lo harus hadir diultah gue! Gapake Alasan latihan atau apapun!"



"Oke, siap nyonya cantik!"


"HATI-HATI YA! SEMANGAT STARLA!!" Karin dan lainnya menyemangatinya dari ruang tv.












"Rin! Jangan lupa bilangin ya sama mas Wirya."



"Okee, babay"



"Yaudah gue pegi dulu ya! SEE YOU!"









































"Eh, Ka Satria?" Starla terkejut dengan Satria yang tiba-tiba membuka gerbang saat ia sedang menunggu ojeknya.




"Loh? Kamu dari tadi belum pergi? Kenapa de?"



"Hehehe, ojeknya... dia lama."



"Yah, kenapa gak barengan aja sama kaka, dibatalin aja, bilang kamu keburu telat..."



"Eh, engga ka, ini udah deket kok ojeknya."



Satria tidak berkomentar, dia memilih masuk kedalam garasi dan mengeluarkan mobil merahnya.















Starla menunggu Satria menyalakan mesin mobil dan pergi namun ternyata Satria malah berdiri di samping Starla.



"Kamu gatelat nih de? Coach kamu gak bakalan ngomel-ngomel??"




Pertanyaan Satria membuat Starla semakin kelut.


Namun 5menit kemudian seseorang yang memakai jaket hijau, helm hijau serta motor hijau itu mendekat. "Dengan mbak Starla?"



"Eh, iya. Pelatnas ya pak?"



"Iya mbak, ni helmnya, dipake dulu mbak."




HIMALAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang