bab 25

11 5 0
                                    

Happy reading 💐

Mereka berenam menunduk dalam, bagaimana bisa hal ini terjadi, siapa yang sudah berani memasang camera ini?

.....

Katherina menatap satu persatu keenam petugas keamanan. Katherina memanggil Kirei, Abe, dan Danish.
Kirei, Abe dan Danish langsung menghampiri Katherina, mereka bertiga berdiri di samping Katherina, berhadapan dengan para petugas keamanan.

"Angkat wajah kalian" perintah Katherina pada mereka berenam. Mendengar itu, mereka yang semula menunduk mulai mendongak, menatap kearah Katherina.

"Katakan padaku Rei, siapa diantara mereka yang kau curigai sebagai pelaku pencabulan"

Kirei menatap mereka berenam, matanya bergerak kesana kemari, mencari pria itu. Tepat pada baris keempat, seorang pria berbadan kurus, dengan tatapan mata tajam bak elang, berhasil Kirei temukan. Dengan penuh keyakinan, Kirei menunjuk ke arah pria itu.

"Dia pelakunya Miss!!"

Semua mata tertuju padanya. Melihat dirinya tengah di tuduh sebagai pelaku, dia tidak terima, dan mencoba mengelak.

"Apa maksudmu nona? Aku sama sekali tidak mengerti. Aku tidak merasa melakukan tindakan tak bermoral seperti yang kau tuduhkan tadi"

"Benarkah demikian?" Ujar Kirei memberikan sebuah pertanyaan, yang cukup membuat pria itu kesal, dan hampir tersulut emosi.

"Wajar saja gadis ini mencurigaimu Ethan. Bukankah hanya dirimu satu-satunya orang yang aku percayai, untuk menyimpan semua kunci cadangan kamar asrama murid?"

Sejenak pria bernama Ethan itu terdiam. Yang dikatakan oleh Katherina benar, memang dirinya lah yang diberi kepercayaan untuk menyimpan semua kunci cadangan bagian kamar asrama murid.

"Yang anda katakan memang benar Miss, sayalah yang memang menyimpan semua kunci-kunci itu, tapi bukan berarti saya yang melakukan semua tindakan itu" ucapnya membela diri lalu menjeda perkataannya sejenak.

"Kemungkinan yang bisa terjadi yaitu adanya orang lain yang memasuki ruangan keamanan, mengambil kunci cadangan secara diam-diam untuk melakukan aksinya"

"Bukankah kau adalah seorang petugas keamanan, bagaimana mungkin kau bisa lengah ketika ada orang asing memasuki ruangan?" Jawab Kirei dengan cepat, mematahkan argumen Ethan. Semua orang yang ada di ruangan itu mulai beralih dari argumen Ethan, membenarkan perkataan Kirei.

"Mungkin hal ini terjadi ketika bukan jadwal sift ku"

Mendengar perkataan Ethan, salah satu petugas keamanan angkat bicara.

"Selama aku bertugas menjaga dan mengontrol kondisi keamanan, aku tidak pernah mendapati orang asing masuk ke dalam ruangan" keempat petugas keamanan itu mengangguk, membenarkan ucapan salah satu rekan kerjanya.

"Bagaimana kalian bisa seyakin itu? Bisa saja ada orang yang masuk, ketika kalian sedang tertidur" ujarnya lagi masih bersikukuh mengelak, berusaha membela diri.

"Tidak Ethan, selama kami bertugas, kami tidak tidur, kami selalu meminum kopi agar terjaga, tapi jika kami lelah, kami mengunci ruangan dari dalam, jadi tidak akan ada orang yang bisa masuk, kami memberi akses pintu dengan wajah kami, mustahil orang lain bisa masuk"

Ethan terdiam, sial! Umpatnya dalam hati. Katherina maju mendekat kearah Ethan. Dari balik punggung Katherina, Kirei tersenyum miring, sembari menatapnya dengan angkuh.

"Bagaimana dengan dirimu sendiri Ethan? Apakah kau sudah menjalankan tugasmu sebagai seorang yang di beri kepercayaan dalam menjaga keamanan?" Tanya Katherina pada Ethan sembari menatap matanya dengan lekat.

Silhouette (slow update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang