[1-29] The Last Time I Saw You

18.1K 1.3K 219
                                    

Next 150 komen ya :DTadi pagi sepi bingit :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Next 150 komen ya :D
Tadi pagi sepi bingit :(

Takkan siakan dia
Belum tentu ada yang seperti dia
Satu dunia tahu

Takkan duakan dia
Belum tentu esokkan masih ada
Kesempatan tak datang kedua kalinya
Hargai dan jaga hatinya

[Hal Hebat]

Jordan melihatnya sendiri pagi ini lewat status WhatsApp yang diunggah Jelita. Dekorasi cantik yang sudah dipasang di rumah perempuan itu. Terukir indah dan apik. Jelita dan Evandra, begitu tulis sebuah papan berbunga yang berdiri di depan pintu rumah dalam status. Jordan melihatnya berkali-kali meski status itu nyaris tenggelam tertumpuk oleh status teman lainnya.

Melihat pernikahan Kinna dan Kalla, Jordan merasa baik-baik saja. Bahkan tersenyum bahagia karena akhirnya Kinna mendapatkan happy ending untuk kisah cintanya. Tapi, ada perasaan aneh saat dia melihat pernikahan Jelita kali ini. Rasanya, entahlah, ini menyesakkan...

Pulang dari kantor, Jordan melajukan CBR merah putihnya ke bengkel baru milik Langit. Sahabatnya itu baru-baru ini bekerja sama dengan teman-teman lamanya di bengkel untuk mendirikan bengkel baru yang lebih besar dan canggih. Jordan sering menyervis motornya ke sana. Mengobrol dengan manusia-manusia asyik seperti Dewa dan Yayan yang punya selera humor tinggi.

Well, para penghuni bengkel memang seru jika dia sedang butuh hiburan.

"Loh, lu ke sini lagi Mas Jor?" Dewa meringis. "Minggu lalu lu baru aja ganti knalpot. Sekarang ape lagi, dah? Perasaan tuh motor bagus-bagus aja!"

Jordan menyelipkan tangannya ke celana sambil tertawa santai. "Gue mau main aja. Boss lo mana?"

"Ya, lu nyari Langit ke kantornya aja. Atau ke club biasanya ntar malem."

Jordan kadang lupa Langit itu adalah calon penerus direktur Surya Globe International. Jadi, jauh lebih sibuk darinya yang staf biasa.

"Hmm, ini Jum'at, biasanya dia ke sini ntar, kan?"

Yayan geleng-geleng. "Mas Jor, lu kayaknya butuh cewek beneran deh, Mas. Asli, gabut bener, yang dicari Langit mulu, mending nyariin ceweknya, deh, Mas."

"Ya, cariin dong, ceweknya, Yan. Jangan cuma komentar," kelakar Jordan, "gue numpang ke atas, ya? Rebahan. Bilangin Boss lo, temen lamturnya nyari."

Yayan dan Dewa saling berpandangan geleng-geleng. Mulai hafal tabiat Jordan yang sering main ke bengkel mereka cuma sekadar merecoki Langit atau numpang tidur di rumah atas bengkel.

Omong-omong Vincenzo memang sudah berkembang besar sekarang ini berkat tangan Langit. Kesibukannya selain belajar bisnis untuk menjadi penerus perusahaan, juga sebagai pemilik bengkel Vincenzo yang dulu sempat hampir bangkrut.

Jetty JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang