B A L D E R 04

81 14 1
                                    

B A L D E R

Manik biru laut itu bergulir, membaca setiap rentetan kalimat dalam komik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manik biru laut itu bergulir, membaca setiap rentetan kalimat dalam komik. Hingga beberapa menit kemudian tangan kekar nya menutup buku komik tersebut, sudut bibir kiri nya tertarik keatas membentuk sebuah seringaian.

"Belajar dari pengalaman sebelumnya, kalo dengan cara halus gagal, berarti cara kotor menjadi solusi terakhir."

B A L D E R

Seorang gadis bersurai cokelat tengah celingak celinguk mencari sosok sang kekasih. Dia menghela nafas saat sang kekasih pun tidak ada di rooptof, padahal dia sudah mencari nya ke tempat yang biasanya kekasih nya itu singgahi.

Violet, gadis tersebut. Dia berjalan kearah pembatas rooptof guna menenangkan pikirannya. Berpikir, kenapa sikap kekasihnya berubah. Biasanya dia tidak akan perlu susah-susah mencari sang kekasih seperti ini, karena laki-laki itu pasti sudah stay berdiri di depan kelas nya hanya untuk mengajak dirinya pergi ke kantin.

Violet mengenyahkan pikiran yang hanya akan membuatnya berpikir negatif, dia harus dewasa dan berpikir positif mungkin saja kekasihnya itu sedang ada urusan mengingat dia adalah murid emas kebanggaan sekolah. Tapi sayangnya pikiran positif itu hilang begitu saja saat melihat kekasihnya tengah bercengkerama dengan seorang siswi di taman belakang sekolah.

Tangannya mencengkeram erat pembatas rooptof saat tangan kekasihnya melingkar di pinggang siswi itu dan siswi itu tampak memberontak. Violet tidak tahu siapa siswi tersebut karena posisinya membelakangi dirinya, tapi dia terus melihat interaksi manusia berbeda gender itu meski dia tidak dapat mendengar apa yang mereka bicarakan.

Tubuhnya terdiam kaku, meski tidak terlihat jelas tapi violet tahu kekasihnya tengah mencium bibir siswi itu, terbukti dari tubuh nya yang tampak menegang. Kejadiannya begitu cepat ketika siswi tersebut menampar kekasihnya dan berbalik hingga wajahnya telihat jelas.

"Kak elena." Gumamnya menatap tak percaya ke arah siswi itu. Air mata nya luruh, dadanya tampak terhantam beberapa besi hingga rasanya sesak luar biasa. Dia menggeleng pelan mencoba untuk meyakinkan bahwa yang dia lihat hanya lah ilusi tapi sayang nya yang dia lihat adalah kenyataan bahwa kekasihnya berselingkuh dengan kakak tiri nya sendiri.

"Balder, ga mungkin."

B A L D E R

Balder menatap seorang gadis, ah ralat seorang wanita yang tengah berjalan kearahnya dengan wajah gugup, bahkan ia bisa melihat keringat yang ada di wajah cantik itu. Ia terkekeh, lucu sekali wajah wanitanya(?) itu.

"What happenid baby, hm?" Tanya balder saat wanita itu sudah berada di hadapan nya, dia membelai pipi gembul milik wanita tersebut tapi entah kenapa tatapan nya terjatuh pada bibir merona yang tampak menggoda.

Wanita itu menahan kedua pundak  balder saat laki-laki itu tampak akan menciumnya dan hal itu mendapat kernyitan tak suka dari laki-laki tersebut.

"A-aku pengen putus" ucap nya cepat tapi itu masih dapat dicerna baik oleh balder.

Balder mengeraskan rahangnya menatap tajam kearah wanita didepannya. Tangannya mencengkeram kuat pipi wanita tersebut hingga bibir mungil itu meringis. Balder tersadar, dia mengendurkan cengkeramannya membelai lembut pipi wanita itu yang tampak memerah dan berganti membelai perut wanita tersebut yang tertutup seragam.

"Apa disini ada baby?"

Pertanyaan balder mampu membuat tubuh wanita itu menegang. Dia meremas kedua sisi rok nya dengan kuat menyalurkan rasa gugupnya. Maniknya bergulir kacau, mencoba menjauhi manik biru laut yang menatapnya dengan tatapan tak terbaca.

Balder tersenyum miring kala melihat reaksi wanita itu. Dia mengikis jarak, tangannya menyelipkan rambut wanita itu yang tampak menghalangi wajah cantik nya.

"gue pengen disini ada.." Balder menjeda ucapannya, laki-laki itu mengelus kembali perut wanita tersebut lalu berkata."bayi"

Spontan wanita itu mendorong tubuh balder menjauh. Kepalanya menunduk saat sadar apa yang telah dia lakukan.

"m-maaf"

"Siapa yang ngancem lo?" Tanya balder wajahnya berubah menjadi datar.

"G-gak ada, a-aku cuma pengen putus dari kamu" jawabnya kaku.

Wajah balder semakin datar, dia menarik tangan wanita itu dan melingkar kan tangannya dipinggang wanita tersebut. Dapat dia rasakan tubuh mungil itu menegang kaku.

"Gue bukan orang bodoh, elena"

Wanita itu elena, dia bergerak gelisah mencoba melepaskan tangan kekar yang melilit dipinggangnya.

"Balder lepas, nanti ada yang liat" mohon elena wajahnya terlihat panik.

"Sejak kapan queen bullying peduli dengan sekitarnya dan sejak kapan lo yang gak pernah tunduk sama orang bisa terpengaruh dengan ancaman si bedebah itu, ele?"

"Balder, kamu gak bakal ngerti" lirih elena yang tampak sudah pasrah dengan laki-laki itu.

"Apa yang gak gue ngerti ele?"

"Ini demi kebaikan kita berdua, a-aku gak mau kamu terkena masalah karena aku, lagian kamu gak cinta kan sama aku? Kamu cuma cinta sama violet kan?, k-kamu cuma jadiin aku tempat pelarian dan aku gak marah soal itu karena itu juga kemauan aku sendiri yang maksa kamu buat jadiin aku selingkuhan kamu, meski hubungan kita sekedar sex, ak-mpth!"

Tubuh elena menegang, dia merasakan benda kenyal menyentuh bibir nya. Balder tersenyum miring, dia melumat bibir lembut itu yang terasa manis. Ekor matanya menatap ke atas rooptof dimana violet tampak terdiam kaku. Saking fokusnya menatap violet balder tidak menyadari pergerakan elena.

Plak!

Setelah melayangkan tamparan ke wajah balder, elena berlalu pergi tanpa sepatah kata pun. Balder sedikit terkejut, tapi tak ayal sebelah sudut bibir nya tertarik keatas merasa puas saat melihat wajah violet dipenuhi dengan air mata.

"Finish"

B A L D E R
To be continue...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

B A L D E RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang