Three Things I Have Left

1.3K 66 11
                                    

Ini bisa dibilang sebuah songfict. Dibuat untuk selingan dari "Rain" yang masih belom ada ujungnya ._..v

Terinspirasi dari sebuah lagu dengan judul yang sama. Ada dua versi, dengan dua penyanyi yang berbeda. Baek Ah Yeon, sama Kang Ha Neul. Kalau Ha Neul, nyanyi versi akustiknya, di drama "Angel Eyes". Lagunya sedih loh. Asli ._.v recomended banget buat yang lagi galau'-'/

Yang jelas, ini ff oneshoot. Maaf kalo kependekan, dan maaf kalo typonya bertebaran. Maaf kalo ceritanya mainstream. Karena ngerjainnya sks, jadi yaa...udah deh~ happy reading^^

*

*

*

Krystal masih menggenggam ponselnya ketika sambungan telfonnya sudah terputus. Ia masih tersenyum-senyum senang karena kekasihnya, Kai, mengajaknya bertemu untuk pertama kali setelah 2 tahun lamanya tak bertemu. Menjalani hidup sebagai seorang mahasiswi tingkat 2 di Amerika, membuat mereka terpksa harus tinggal di 2 negara berbeda, dan menjalin hubungan jarak jauh.

Ya, sekiranya kedua orang tua Krystal, mengizinkan putri bungsunya itu untuk kuliah di Korea, mungkin, Kai dan Krystal, akan sering bertemu. Atau bahkan, tinggal serumah ?.

Saat ini, bertepatan dengan hari jadi mereka yang ke tiga, Kai akan datang mengunjungi Krystal di apartemennya. Jam dinding masih menunjukkan pukul satu siang. Kai bilang, ia akan datang sore nanti. Pukul empat lebih tepatnya.

"Masih ada waktu..." gumam Krystal. Ia segera beranjak dari tempat duduknya, menuju lemari pakaian. Ia membuka pintu lemari putih itu dan nampaklah deretan pakaiannya yang terkesan mahal dan mewah. Krystal mengambil beberapa mini dress, juga sedikit kemeja, dan beberapa potong rok, lalu mulai memantaskan diri di hadapan cermin.

Belum sampai 10 menit, sudah lebih dari 5 baju berserakan di kasur dan lantai kamarnya. Jangan heran. Hal itu, sudah menjadi pemandangan lumrah di kediaman wanita muda itu. Mungkin, perlu diingat bahwa Krystal, bukan tipe orang yang cinta kerapihan.

Hingga akhirnya, ia menjatuhkan pilihan pada pakaian terakhir. Kemeja putih polos, dengan rok hitam selutut. Pakaian itu, mengingatkan Krystal pada sesuatu.

Kai tidak suka berbagai hal yang berlebihan.

Hal itu membuatnya tersenyum geli. Ia masih ingat saat Kai marah padanya hanya karena ia tak suka melihat Krystal memakai crop top dan rok pendek di pusat perbelanjaan di Korea. Ya, meski Krystal juga harus mengakui bahwa ia memang kelewat keterlaluan saat itu. Tapi, sungguh, ia hanya ingin membuktikan sikap Kai yang mulai berubah. Dia menjadi lebih protektif, dan itu terbukti. Kai sungguh-sungguh ingin melindunginya. Ia bahkan bertindak seperti penceramah ketika mereka sudah pulang dari pusat perbelanjaan itu. Berbagai kata-kata nasehat meluncur mulus dari bibir Kai. Seperti...

"Seharusnya, kau berpakaian lebih tertutup. Jangan memberi pemandangan indah pada pria mata keranjang di luaran sana itu. Kau harus bisa jaga diri ketika aku tidak ada. Jangan pergi sendirian dengan pakaian seperti itu ke tempat umum. Ajak Soo Yeon noona untuk menemanimu pergi..."

Dan lain sebagainya. Telinga Krystal dibuat panas saat itu. Tapi, ia tak marah. Malah senang. Meski Kai terkesan over protective, tapi, Krystal bisa menerimanya. Ia beranggapan, bahwa sikap seperti itu adalah bentuk cinta dan kasih sayang yang paling manis. Krystal, adalah salah satu dari segelintir wanita yang menyukai pria semacam itu. Aneh.

Krystal sempat merapikan kembali beberapa pakaian yang berserakan di lantai. Juga, membenahi seisi ruangan yang sebelumnya terlihat begitu kacau seperti baru diterjang angin topan. Ia kembali teringat bahwa Kai, tidak menyukai ruangan berantakan. Dan, Krystal tidak mau hari ini ia dapat ceramah gratis dari Kai. Itu melelahkan.

Three Things I Have LeftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang