3.Ephypany

588 83 4
                                    


Diam diam win menghela nafas ,untuk menenangkan dirinya,
Meskipun diantara hingar bingar dan minuman beralkohol,win masih bisa dengan jelas melihat siapa yang duduk disana

Dan dalam hitungan detik ,ia berbalik
Mungkin pikirannya kacau.
Pria itu tidak mungkin disini,tidak mungkin dengan begitu mudahnya menemukannya setelah pelarian nya selama ini .

Sedangkan bright sendiri,pria itu hanya terduduk dan mengamati win
Sedikit khawatir namun ia tidak memiliki cukup keberanian untuk mendekat
Ia tau,win masih membencinya dan bagaimana pria itu membuat jarak.
Jadi dia hanya menunggu ,dan memperhatikan
.bagaimana ia menambah minum dan kembali menumbuhkan kepala di meja bar

Sejak kapan pria kecilnya berteman dengan hingar bingar malam dan belajar minum.

Cukup lama ia memperhatikan,,sampai egonya mendorong untuk mendekat ,ketika pria itu beranjak pergi

Dengan langkah yang tidak tegap, namun berusaha menjangkau pintu keluar

Bright dengan sigap menahan tubuh anak itu dengan melingkarkan tangannya di pinggang

Namun baru melangkah, win mendorongnya
Menatapnya Nyalang,
dia dengan sorot mata tajamnya menatap bright tepat di manik kelam pria itu

"Lepaskan,aku bisa sendiri"

Bright menelan kekecewaan nya
Ia melepas rengkuhannya tak ingin memaksa,,namun tetap mengikuti Anak itu dari belakang

Sampai saat anak itu menuju satu mobil yang terparkir paling ujung ,
Bright otomatis menahannya,ketika anak itu baru membuka pintu kemudi

"Aku tidak ingin kau mati tanpa mendengarkan penjelasan ku"

Ia merebut kunci mobil di tangan win,memindahkan anak itu di kursi penumpang depan ,memasang sabuk pengaman ,dan segera duduk di kursi kemudi .

.
.

.

.


Bright benar benar mengantarkan win sampai di kondominium anak itu,ia tidak cukup brengsek untuk sekedar membawa win ke rumahnya.

Tentu saja berkat kinn yang memberikan sederet alamat lengkap kemarin.

Selama di perjalanan,didalam mobil tampak hening ,tidak ada percakapan,
Hanya win yang menumpuhkan kepala di kaca ,juga bright yang fokus menyetir

Begitu sampai ,tanpa kata ,win segera melepas sabuk pengamannya ,ia benar benar menolak atensi bright

Anak itu berlalu masuk ,namun pintunya di tahan sebelum ditutup dan bright ikut masuk

"Apa yang kau lakukan disini phi?"

Win menatapnya tajam,sebuah penolakan yang kentara
Dan bright tau ,ini bukan waktu yang tepat untuk bicara

"Kau mabuk,aku akan merawatmu"

"Aku bisa merawat diriku sendiri"

Win mendorong tubuh bright pelan,berharap pria itu segera keluar
Namun pria itu tetap bergeming

"Kau tidak mau pergi?"

"Aku bisa saja memanggil polisi"

Win bersikeras sekali lagi

"Aku hanya ingin merawatmu,,dan besok mari kita bicara"

"Aku tidak ingin membicarakan apapun,tidak ada yang perlu kita bicarakan,,jadi kutanya sekali lagi,phi akan keluar atau tidak?!"

Nada suara win meninggi ,namun mengetahui Bright begitu teguh pendirian membuatnya muak ,jika pria itu tidak pergi,

"Baiklah, aku yang akan pergi"

Dan tentu saja bright tidak ingin win pergi lagi,,dia mencekal lengan win dan mengangkat win di pundak ,tak peduli sekeras apa anak itu menolak dan memukul punggung nya berkali kali ,ia tetap menaiki tangga untuk menemukan kamar anak itu di lantai atas

"Aku akan memanggil polisi"

"Kau sangat menganggu sialan!"

Bruk!

Win di hempaskan di ranjang begitu saja ,lalu bright merangkak di atasnya .mencekal ke dua tangan anak itu erat,
Dan menatapnya tajam
Menatap manik win yang sama tajam kearahnya
Manik bulat itu tidak pernah berubah kecuali sorot kebencian padanya
.
.
.

"Merancau sekali lagi,kucium kau sampai pingsan"

.
.
.
.










TBC

Telat....habis sakit,,kalian sehat sehat ya🎉cuaca lagi lucu lucunya

Liefde 2(Brightwin)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang