"Perkenalkan, saya Arthur Harry William. Saya berasal dari kerajaan Arthur Taria. Saya merupakan anak dari Raja Arthur Alexander VI." Kata Arthur sambil menunjukan hormat ala pangeran.
"Berarti kau adalah pangeran yang selama ini disembunyikan dari kalangan media?" Tanya salah satu siswa.
"Benar, Tuan..."
"Doyle."
"Ohh.. benar Tuan Doyle." Jawab Arthur dengan wibawa.
Tiba-tiba seorang siswa dari bangku belakang berdiri dan berjalan menuju Arthur. Kemudian, ia membungkuk untuk memberi hormat.
"Pangeran, perkenalkan saya Charles Louis dari kerajaan Achazia. kerajaan kami merupakan sekutu dari kerajaan anda. Kami telah menjadi sekutu anda kurang lebih selama 100 tahun. Kami juga berterima kasih atas bantuan dari kerajaan anda yang telah membantu berkembangnya perekonomian kerajaan kami."
"Ohh... kerajaan Achazia. Anda tak perlu se-formal itu kepada saya, pangeran Charles. Paduka sangat berterima kasih kepada kerajaan anda yang selama ini selalu mendukung kerajaan kami." Jawab Arthur dengan hormat.
"Ohh... apakah kita sedang mengadakan acara reuni?" Kata seseorang dari bangku pojok kelas. Ia kemudian berdiri menunduk memberi hormat.
"Pangeran Arthur, perkenalkan saya George Hardley. Pangeran dari Macmademia. Saya ingin mengajukan sebuah pertanyaan."
"Silakan, pangeran George." Jawab Arthur sopan.
"Pangeran Arthur, mengapa kerajaan anda seolah-olah menutupi-nutupi berita tentang anda dari kerajaan lain dan juga tentunya dari rakyat anda?"
"Apakah perkataan saya tentang menurupi berita tentang anda berangkali salah, pangeran? Katanya tajam.
"Saya bertanya hal ini, karna tampaknya seluruh pangeran dikelas ini tampaknya juga merasa penasaran."
"Ehem... sepertinya anda salah paham, pangeran George. Mereka tidak menutupi-nutupi saya, tapi mereka hanya melindungi saya. Pasti kalian semua masih ingat tragedi 14 October. Yaa... tragedi itu yang membuat kerajaan kami menjadi tidak aman Karena terjadi penyerangan dari kerajaan lain. Dan terlebih lagi, pada waktu itu saya baru lahir. Umur saya baru 1 bulan waktu tragedi itu berlangsung. Ditengah tragedi itu saya sering sakit-sakitan. Jujur saja, waktu kecil saya bukan anak yang kuat. Dan sebab itu, ayah dan ibu saya menjadi sangat khawatir dan melindungi saya dari dunia luar sampai saya berumur 16 tahun."
"Menurut saya, itu sama saja dengan menyembunyikan anda, pangeran Arthur." Katanya tajam
Arthur mencoba lebih tenang dan sabar. Ia menarik nafas dan mencoba menjawab kembali, "sebenarnya pangeran George, aku tidak peduli dengan anggapan orang lain yang menggangap kedua orang tuaku menyembunyikan keberadaanku. Sungguh, aku tak akan marah jika kalian semua menggangapnya seperti itu. Semua terserah kalian." Balas Arthur dengan senyuman.
*****
Menghempaskan pantatnya diranjang kamar yang empuk.
"Huh... George ya..."
"Dia hampir membuat posisiku tak aman."
Arthur berdiri dan berjalan menuju cermin besar dalam kamarnya. Ia menatapnya.
"Rambut pendek ini lumayan. Meskipun aku suka rambut panjangku, aku harus belajar menjadi...."
"Laki-laki hebat. Pemimpin negeraku." Arthur berkata dengan menunduk.
"Aku harap kebohongan ini bisa terus bertahan sampai hari kelulusan dan juga selamanya bahwa diriku sebenarnya BUKAN laki-laki."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingdom of Arthuria
Ficción GeneralSeorang putri yang harus bersembunyi dibalik topeng. Arthuria(nama asli) menyamar menjadi Arthur agar ia bisa masuk ke kelas pangeran dan menjadi raja penerus bagi kerajaannya. Akan kah ia berhasil atau gagal?