Jalan raya dengan banyak orang di sisi kanan kiri serta di tengah-tengah terdapat beberapa motor berbaris ingin memulai skill. Renjana , Joevan, Lucas, Harvi cowok itu sedang bersiap balapan . Mereka bolos sekolah tentu saja ini masih jam 10 pagi sedikit sembrono bukanya jika mereka balap liar di siang hari akan lebih rawan ketahuan polisi dan juga banyak pengendara lain. Tapi apa ada yg bisa menolak ajakan Lukas laki-laki bertindik itu menantang . Dan bukan adewa kalau tidak mau mengalah.
Satu perempuan memakai rok pendek serta baju ketat berjalan di tengah , berdiri dan menghadap ke 4 cowok itu . Bendera di tangnya ia angkat ke atas lalu berteriak
"One two three , Gooo!!"
Brummm brummm....
Semua melaju dengan kecepatan di atas rata-rata, ini bahaya ini jalan raya dan siang hari tentu banyak pengendara lainya .
Nandra yg menggenggam hp dan juga tas Renjana melirik hp adewa yg sedari tadi berdering "Kakek Sugiono" tertera di layar hp itu . Nandra yg tidak tau siapa yg menelpon tapi tau kakek Sugiono dengan bodohnya mengangkat itu , dia berfikir itu bener kakek Sugiono . faham bukan otak zio itu ke arah mana.
"Halo"
"Di mana kamu anak bodoh"
Oke jantung Nandra tiba-tiba tersendat itu suara Pak Andre papa Renjana . Nandra buru-buru mematikan telponnya . Lihat apa yg terjadi nanti padanya pasti tidak akan selamat dengan lancang mengangkat telfon dari papa Renjana . salah sendiri namanya kek anjing batin Nandra .
Sorak dari penoton sudah kembali riuh, dari jauh sudah terlihat Renjana dan Lucas yg sedang saling menyalip demi garis finis . Renjana tersenyum smirk melirik ke arah teman temenya yang lain . Lucas menambah kecepat gas nya dia berhasil berada di dedan adewa puas dengan itu dia lengah hingga tiba-tiba Renjana meng gas motornya dan menang adewa sampai di garis finis.
Renjana amembuka helm fullface dengan senyum remeh ia berikan ke arah Lucas yg baru sampai garis finis .
"Wah hebat kan gue " ejek Renjana
Lucas mendekat dan menonjok perut Renjana, semua sontak kaget . Di balik rasa sakit yg yang tiba-tiba menyerang perutnya Renjana masih sempat meludah di depan lucas lalu menaiki motornya lagi
"Lo mau kemana?" Tanya Nandra sambil memberikan jaket dan juga ponsel milik Renjana karena tau anak itu akan pergi .
"Pulang "
Nandra menggaruk kepalanya yang tidak gatal , gimana dia bilang ke Renjana soal dia mengangkat panggilan di ponselnha tadi .
"Kenapa?" Tanya Renjana
Nandra mendongak "guetadiangkattelponbokaplo" katanya cepat
"Hah?, Apa njing gue buru-buru" bentak Renjana
"Gue angkat telpon bokap Lo tadi , sory" ucapnya kemudian . Renjana menghela nafas sudah dia duga akan terjadi apa nanti di rumah .
"Gue cabut , lain kali ga usah lancang kalo belum tau akan jadi apa" ucap Renjana dan menggas motornya dengan kecepatan tinggi meninggalkan teman-teman dan juga musuh nya.
.....
Sampai rumah Renjana memarkirkan motornya di garasi, dia di sapa oleh dia satpam rumahnya di balas senyum tipis .
Dia tidak jahat hanya seseorang membuat dia tidak bisa mengekspresikan diri.
Cklek.
"Bagus anak sekolahan pulang jam 11 malam" ucap seseorang yang sedang menuruni tangga , menatap Renjana dengan mata tajam sama persis dengan Mata Renjana namun jika menatap dengan intens mata keduanya ada perbedaan , Renjana dengan luka di balik mata tajam nya sedang Andre penuh dengan aura kejam .
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA CALVINDRA
Novela JuvenilHancur karena keegoisan orang tua "Bukan terakhir"