Sabi kali mutualan id mobile legends yuk, nanti Mabar lah kita 😁
Add ya 780952015🦖
10.27 am
Sepanjang perjalanan gadis bermata kucing itu hanya diam duduk manis dibonceng, lalu helaan nafas kesal terdengar dari si pengemudi motor, Lisa.
"Tukang ojek aja diajak ngomong loh," ujarnya sedikit sinis.
"Ya terus?" Kata si gadis bermata kucing.
"Ajak aku ngomong atau bersuara sedikit, biar gak bosen." Kata Lisa sedikit memelankan suaranya supaya Jennie tidak terlalu mendengarnya.
Oke, Lisa disini mengalah, dia yang terus mencoba mengajak Jennie bicara.
"Sayang laper gak? Mau mampir makan dulu?"
"Terserah."
Lisa cuma bisa tersenyum kecut mendengar jawaban Jennie. Ya sebenarnya bukan hal aneh lagi, tapi tetap saja rasanya sakit jika kekasihnya ini sudah mengeluarkan kata andalannya itu. Tanpa banyak basa-basi lagi, Lisa langsung membelokkan motornya ke salah satu restoran yang cukup terkenal di kotanya itu, memarkirkan motornya, melepas helm miliknya dan juga Jennie, memang manja sekali gadis bermata kucing satu ini. Setelah selesai, Lisa menggandeng tangan Jennie dengan lembut, namun baru beberapa langkah berjalan, tiba-tiba Lisa berhenti dan berbalik menghadap Jennie, dia tersenyum lalu tangannya merapikan rambut Jennie yang sedikit berantakan karena helm.
"Udah rapi, jadi makin cantik pacarku ini." Ujarnya dengan senyum mengembang, Jennie memutar bola matanya malas mendengar ucapan Lisa, tapi dalam hatinya dia sangat senang bahkan degub jantungnya pun tak berirama dengan benar.
Mereka duduk di meja yang dekat jendela, salah satu tempat favorit Jennie.
"Sayang mau pesen makan apa?"
"Kayak biasanya aja bii.." jawab Jennie yang langsung mengundang senyum Lisa.
Lalu Lisa memanggil waiters untuk memesan makanan, setelah waiters itu menghampirinya dia pun menjelaskan apa saja yang dipesan.
Jennie POV
Aku sangat senang saat Lisa memujiku, aku tipe orang yang gengsian pasti berusaha untuk tetap tenang saat manusia kulkas yang tingkat kepekaannya minus ini memujiku. Aku sesekali mencuri pandang ke arahnya, ya saat ini gadis berponi yang dimataku terlihat tampan ini sedang tersenyum manis. Aku kembali memerhatikan jalanan yang terlihat cukup lengang, padahal ini weekend.
Tiba-tiba sebuah tangan dengan jari-jari panjang itu meraih tanganku, aku menoleh ke arahnya yang masih tersenyum itu. Dia mengelus punggung tanganku dengan lembut, aku pun tersenyum.
"Cantik, kalo aku ada salah kasih tau ya? Jangan cuma diem, terus tiba-tiba ngambek." Katanya dengan nada suara yang begitu lembut di telingaku. Aku mengangguk pelan.
"Abis ini mau kemana lagi?" Tanyanya.
Aku diam, mencoba memikirkan sesuatu.
"Nonton." Ujarku dengan mantap, karena memang aku ingin sekali menonton film layar lebar yang saat ini sedang ramai dibicarakan orang-orang, meskipun genre-nya bukan yang aku sukai, tetapi aku penasaran seperti apa filmnya sampai orang-orang begitu antusias.
Lisa menaikkan sebelah alisnya, seakan bertanya padaku 'film apa yang ingin ditonton?'. Aku terkekeh pelan melihat wajah polosnya itu.
"Iya aku tau kamu pasti heran kenapa aku pengen nonton, apalagi sekarang yang lagi tayang di bioskop genre horror, bukan tipe aku banget, kan?" Dia pun mengangguk tapi masih dengan wajah polosnya.