7

603 60 3
                                    






Pagi sekali Joshua sudah melihat sosok Jisoo berada di ruang tengah kamarnya dan menikmati sarapan disana. Ia masih tak ingin satu meja bersama ibu dan kedua saudara tirinya.

Sementara Joshua, baru saja selesai merapikan pakaiannya dalam koper. Dan saat ia hendak melangkah keluar, Jisoo menatapnya heran.

"Kau mau kemana?"

Joshua bergeming saat mendengar suara Jisoo menginterupsi langkahnya.

"Kutanya kau mau kemana?"

Joshua tak menjawab pertanyannya, ia hanya berusaha menetralkan wajahnya agar tak terlihat emosi.

Saat ia kembali melangkah untuk meninggalkan Jisoo. Jisoo kembali menginterupsinya.

"Kau mau kemana? Kenapa kau tak menjawabku?"

Disaat yang bersamaan Hoshi masuk kedalam ruangan mereka.

"Hoshi-yaa."

"Ya Hyung?"

"Aku akan pergi untuk beberapa hari."

"Hah?" Hoshi menatap Joshua heran, kenapa ia mengatakan itu padanya?

"Kemana? Kapan kau akan kembali?" tanya Jisoo mendesak.

"Tidak tahu!" jawabnya singkat

"Kau akan meninggalkanku sendiri?"

Hoshi hanya menatap heran dan canggung pada mereka, sepertinya ia masuk dalam situasi yang kurang tepat dan tidak menyenangkan.

Joshua memutar bola matanya mendengar pertanyaan Jisoo.

"Kau tak sendiri disini Jisoo, banyak orang yang menemanimu termasuk Maria dan Hoshi."

"Bagaimana jika aku membutuhkan sesuatu?" tanya Jisoo dengan suara memelas.

"Kau tak membutuhkan apapun, lagi pula kau seharusnya sudah bisa bertanggung jawab pada dirimu sendiri!" tegas Joshua.

Disaat yang bersamaan Jeonghan masuk kedalam ruangan tersebut.

"Kau sudah menyiapkan tiketnya?" tanya Joshua.

"Sudah, mobilmu juga sudah siap. Kau akan berangkat sekarang?"

Pertanyaan Jeonghan hanya dijawab anggukan oleh Joshua yang kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan Jisoo dan Hoshi disana.

Joshua masih merasa kesal, ia merasa harga dirinya terluka karena perjuangannya selama satu ulan pernikahan tak pernah dihargai, terutama ungkapan Jisoo saat ia memeluknya masih dan selalu terngiang karena istrinya itu tak sekali melontarkan kalimat penolakkan tegas padanya.



***



Malamnya, Jisoo mendapat sebuah pesan dari seseorang yang tak dia kenal. Dan menyuruhnya untuk datang keruang perpustakaan dirumah Joshua.

Jisoo pikir mungkin itu Hoshi, tapi kenapa ia tak langsung datang menemuinya di kamar seperti biasa?

Dengan ragu, Jisoo menuruni anak tangga dan menuju ruang perpustakaan rumah itu.

Dan saat ia mulai masuk kedalam ruangan itu dan mencari sosok Hoshi, ia justru mendapati Seungcheol disana yang menutup rapat ruangan itu. Sehingga tersisa mereka berdua disana.

Heart Beat || Joshua Hong & Kim Jisoo AdaptationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang