O4

558 61 8
                                    

author's info:
guys mulai sekarang dan seterusnyaa semua bentuk chats di work ini akan aku muat dalam bentuk foto yaaa, karna this author is super sucks at typing hehehe

dah segitu aj

🏁

Bagi Jibran, perkenalan tadi malam bareng keluarga Gista bukan hal yang buruk. Keluarga Gista seru, dan Gistanya sendiri juga menarik. Benar-benar ga ada salahnya untuk mencoba lebih dekat dengan perempuan yang bekerja disalah satu perusahaan besar yang terletak di kawasan Sudirman ibukota itu.

Setelah mengatur waktu dan mendapatkan persetujuan dari Gista, Jibran berniat ngajak perempuan itu untuk menemaninya menghabiskan waktu di Minggu sore yang biasa diisi dengan jadwal menghabiskan waktu berolahraga.

Ga ada penolakan dari Gista, karena sebelumnya ketika masih pacaran sama Sergio juga Gista sering kok keluar di hari Minggu buat nemenin cowo itu main futsal bareng anak gerejanya atau sekedar nongkrong bareng Gio dan teman gereja sehabis ibadah di Minggu sore. Makanya, ga ada penolakan berupa alasan mager dari Gista ketika Jibran nawarin hal itu.

Sekarang dua muda-mudi ini udah didalam mobil Jibran, menuju tempat cowo ini bakal olahraga bareng temen-temen kerjanya katanya. Ya udah pasti bakal diisi sama Pak Polisi semua ga sih?

"Gista, kalau nanti sekiranya lo bosen, bilang ke gue ya?", kata Jibran untuk yang kelima kalinya hari ini.

"Santai aja, Ji. Kan kata lo juga ntar disana banyak istrinya temen lo kan? Gapapa gue", jawab Gista santai.

"Iya, temen gue bawa istrinya kok. Ada juga pacar temen gue"

"Amanlah kalau gitu, gue juga jago bersosialisasi kok, MBTI gue kebetulan ESFJ"

"Oh oke, gue kira ga akan ada masalah ya ke depannya"

"Kalau lo?"

"Apanya?"

"MBTI lo apa? E or I?"

"ENTJ? Kalau ga salah sih"

"Wow, we supposed to get along well then"

"Pardon?"

"Iya kan nih kita dua orang ekstrovert ini harusnya bakal berteman dengan baik ga, sih?"

"Oh iya sih. Eh ayo Gi turun, udah sampe" titah Jibran yang baru saja selesai memarkirkan mobil Pajero Sport Dakar warna hitam kesayangannya itu.

"Gi?", tanya Gista bingung.

"Hah, kenapa?"

"Lo manggil gue 'Gi'? Tapi gue biasanya dipanggil 'Ta'"

"Nah yaudah, gue spesial pake telor dua, jadi manggilnya 'Gi', ga masala kan?"

"Engga sih, cuma rada asing aja di telinga gue"

"Yaudah dibiasain, mulai sekarang sampe seterusnya lo bakal denger gue manggil gitu terus soalnya", final Jibral kemudian keluar dari dalam mobilnya.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suami - Park Jihoon versionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang