"Zhanzhan kemarilah!"
Zhan yang baru saja memasuki kelas langsung meletakkan tasnya. Mendekati teman-temannya yang duduk berkumpul. Salah satu temannya yang berkaca mata memintanya duduk di salah satu bangku kosong.
"Kau masih ingat proses terjadinya kehamilan, Zhan?" Tanya temannya yang memiliki kulit sedikit tan.
"Aku ingat! Proses kehamilan itu terjadi beberapa tahap. Mulai dari ovulasi, konsepsi, sampai implantasi dalam rahim," jawab Zhan mantap. Ia masih mengingatnya dengan jelas karena takut nilai ujiannya rendah. Yibo tidak akan mau mengajaknya jalan kalau nilainya jelek.
"Tapi apa kau tahu Zhan, terjadinya fertilisasi itu bukan hanya karena dua orang yang berhubungan intim dan kemudian sel sperma dan sel telur mereka bertemu. Tapi ada cara lain yang bisa mengakibatkan terjadinya fertilisasi."
"Aku juga tahu itu. Seperti bayi tabung itu kan?" Tebak Zhan semangat. Ia bisa membanggakan diri di depan Yibo nanti. Namun ia memanyunkan bibirnya saat semuanya menggeleng.
"Jadi apa lagi?" tanya Zhan sembari memasang wajah masam. Ia yakin teman-temannya tidak lebih pintar darinya. Tapi semuanya menggeleng dengan kompak.
"Kita belum belajar sejauh itu. Seingatku kita masih sedikit membahasnya," ucap Zhan lesu sambil mengingat-ingat pelajaran beberapa hari lalu. Khawatir mendapat nilai buruk dan berakibat pada acara kencannya.
"Ini sebenarnya ilmu sangat penting. Dan kita tidak akan mendapatkannya kalau hanya sekolah di sini," bisik salah satu temannya yang memakai kaca mata. Membuat Zhan sedikit mencondongkan tubuhnya dan menajamkan pendengarannya. Ia tidak boleh melewatkan kesempatan demi nilai bagus.
"Jadi ini ilmu langka?" tanya Zhan polos yang langsung dijawab anggukan serempak. Bahkan beberapa dari mereka memasang wajah serius. Mencoba meyakinkan Zhan kalau pembahasan mereka kali ini sangat penting.
"Kalau begitu cara apa lagi? Aku tidak mau kalau aku tidak bisa menjawabnya ujian nanti. Aku harus mendapat nilai yang baik. Meski tidak sebaik Yibo Gege, setidaknya aku harus bisa sedikit menyamainya. Acara kencan ku yang menjadi taruhannya."
Keempat temannya saling pandang. Salah satu dari mereka membuat gerakan melambaikan tangan. Meminta Zhan dan anak-anak lainnya lebih mendekat lagi.
"Cara lain yang bisa membuat seseorang hamil adalah ciuman," ucap temannya hati-hati dengan volume rendah.
"HAH!"
Zhan langsung berdiri dari duduknya. Mata beningnya langsung membola. Wajah manisnya tampak begitu shock.
"J-Jadi ciuman—"
"Hey, kau tenang dulu. Jangan berteriak seperti itu," tegur temannya yang bermata sipit sembari menarik tangan Zhan. Meminta teman sekelasnya yang terkenal sangat polos itu untuk duduk kembali.
"Jadi?" tanya Zhan sekali lagi meminta penjelasan. Yang lagi-lagi diangguki dengan serempak.
"Tapi ... tapi ... bagaimana bisa? Di bibir kan tidak ada rahim," ucap Zhan sambil menggigiti bibir bawahnya cemas. Ia jadi teringat saat Yibo menciumnya.
"Tentu saja bisa. Menurut hasil penelitianku dari beberapa buku─"
"Kau benar-benar membaca buku? Waaah ...." Zhan takjub. Mata beningnya membulat sempurna. Untuk pertama kalinya sejak mereka sekolah bersama, Zhan mengetahui temannya membaca buku.
"Uugh ... kau diam sebentar Zhan. Kau pikir aku apa? Tentu saja aku banyak membaca buku kalau di rumah. Aku sengaja menyembunyikannya karena tidak ingin kalian insecure dengan kerajinanku. Oke kita lanjutkan, jadi menurut hasil penelitianku dari beberapa buku dan pendapat para ahli kesehatan, ciuman itu bisa mengakibatkan kehamilan. Karena saat dua saliva yang dipertemukan, reaksi yang akan ditimbulkan sama seperti sel telur yang dibuahi."
KAMU SEDANG MEMBACA
My innocent Bunny
FanficXiao Zhan terlalu polos sampai berpikir sebuah ciuman bisa membuatnya hamil dan mengadukannya ke orang tuanya. Yibo hampir saja dibunuh ayahnya sendiri karena kepolosan kekasihnya.