janlup vote dan tandai dikolom komentar jika ada typo atau bahasa yang kurang layak.
Happy Reading
.......
Pelajaran B. Indonesia yang bu Nur ajar sudah berakhir, kini waktunya pergantian jam.
Datanglah seorang guru wanita yang kira-kira umurnya sekitar kepala 5.
"Assalamualaikum" ujar guru tersebut.
"WAALAIKUMSALAM" kompak semuanya.
"Pagi anak-anak, gimana kabarnya hari ini?".
"Alhamdulilah sehat" jawab mereka bersamaan.
"Alhamdullilah, baik siap memulai pelajaran hari ini??" Tanya guru tersebut yang belum aku tau namanya siapa.
Alih-alih menjawab tapi semuanya terdiam.
"Haha saya tau maksud kalian, sebelumnya saya perkenalan dulu ya. Pasti diantara kalian masi belum kenal dengan saya".
"Perkenalkan nama saya Wati Setyorini, biasa dipanggil ibu Wati. Saya mengampu pelajaran sejarah, umur saya 55 tahun dan saya sudah mempunyai satu cucu" lanjutnya.
"Apa ada hal yang ingin ditanyakan mengenai saya??" Tanya bu Wati kepada siswi-siswi 11 busana 3.
"Anaknya ada yang single ga bu?" Celetuk salah satu siswi yang namanya kalo ga salah Arinda.
"Kebetulan anak saya 2 perempuan semua dan anak saya yang pertama sudah mempunyai satu orang anak".
Sontak semuanya tertawa setelah mendengar penjelasan dari bu Wati.
"Hahaha Arin Arin, niat mau ngincer anaknya eh malah zonk" celetuk Bunga.
Arin tersipu malu.
"Sudah-sudah kasian Arin mukanya jadi merah" ujar bu Wati menengahi.
"Baik, ada yang ingin ditanyakan lagi?"
"Tidak ada bu".
"Oke, kalau tidak ada yang ingin ditanyakan kita mulai pelajarannya" finall bu Wati.
Dan semua murid pun mendesah kecewa.
Pelajaran sejarah pun telah berjalan dengan adem ayem tentram dan tida ada kendalan.
Tringggg......
Bel istirahat telah tiba, kini waktunya murid-murid untuk beristirahat. Aku memutuskan untuk tidak keluar karena ga tau juga mau ngapain apa lagi aku bawa bekal dari rumah.
"Fiona, mau makan bareng??" Tawar Dena secara tiba-tiba.
Aku tampak berfikir sejenak, dan mengangguk disertai senyuman tanda mengiyakan ajakannya.
Kita berdua akhirnya makan dengan tenang.
Setelah kita sama-sama menghabiskan bekal masing-masing, kini kita berdua menggunakan waktu yang tersisa untuk mengobrol agar lebih dekat lagi.
Kita menceritakan latar keluarga masing-masing, menceritakan pengalaman waktu SMP masing-masing, dan masih banyak lagi
Disini aku melihat kalau dia adalah type orang yang humoris mungkin?? Terus dia juga ramah dan nyambung diajak cerita kemana aja.
Aku cuma bisa berharap kalau ini adalah awal yang baik buat aku.
Tak terasa bel masuk telah tiba, tetapi belum ada akan tanda-tanda datangnya guru.
"Fiona" panggil Dena.
"Kayanya kita jamkos deh" Lanjutnya.
"Iya kayanya juga gitu, semoga aja si gurunya beneran ga ada hihi" ujarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fiona's story
Teen FictionCerita ini bukan cerita yang menceritakan kehidupan seorang gadis dimana berasal dari kalangan keluarga yang hidupnya selalu tercukupi. Cerita ini melainkan menceritakan kehidupan seorang gadis berasalkan dari kalangan keluarga yang sederhana. Gadi...