Apa kabar?

1 0 0
                                    

Semua orang terlihat bahagia, bersenang-senang dalam pesta keramaian kota. Karnaval irama yang sudah dinanti-nati sejak lama baru bisa terlaksana ditahun ini. Akia ikut terlena sebentar, mengikuti irama alunan musik yang mengalun syahdu. Tahun ini ada banyak pendatang baru yang punya suara bagus dan Akia termasuk beruntung untuk bisa mendapatkan tiketnya gratis.

"Sayang banget la, lo gabisa dateng. Artisnya walaupun pendatang baru tapi penampilan mereka keren baget."

Kata Kia sembari mengarahkan kamera ponselnya ke arah penampil yang sedang menyanyi.

Alola, sang pemilik tiket tidak bisa hadir karena terkena tipes satu hari jelang konser. Maka daripada sayang tidak terpakai, Alola menyerahkan tiketnya pada Akia yang hakikatnya tidak akan mau menghabiskan uang untuk konser-konser seperti ini kecuali gratis.

"Sayang kalo ga dipake ya, please wakilin diri gue dan tonton ini.." Demikianlah pesan Lola sebelum ia mematikan dering panggilan sore kemarin.

"Ga nyesel kan lo, batu gue bilang, have fun..." 

Alola yang wajahnya masih pucat dan berbalut infus di tangan melambaikan tangan ikut senang.

"Iya, thanks...tapi ini tiket kan lumayan mahal, gamau gue ganti aja?" 

Akia bersikeras membayar balik uang tiket Lola, ia merasa tidak enak jika harus menikmatinya secara gratis.

"Gak perlu, kalo lo masih ngga enak, anggep aja early gift dari gue..."

Kata Alola, ia menghela napas berat berusaha meyakinkan sahabatnya itu. Akia terkekeh, ia kemudian ganti mengarahkan kamera ponsel ke arahnya.

"Yaudah iya, cepet sembuh kalo gitu, besok kalo kerjaan dikit gue mampir RS." 

Kata Akia, jemarinya melambai tanda perpisahan. Panggilan video pun terputus detik setelah Alola melambaikan tangannya balik. 

Kali ini penampilnya adalah seorang solois wanita, dia terlihat keren dengan gayanya yang simpel. Style cantik yang gak akan pernah Akia bisa tiru.

Akia mengarahkan kamera ponselnya ke arah si penampil. Mengambil atmosfer ruang publik yang penuh keramaian. Setelahnya, ia kembali menikmati rangkaian acara musik, memakan corn dog, dan meminum kopi racikan dari foodtruck indomaret point.

Akia udah ngabisin kira-kira 4 jam lebih di lapangan yang semakin malem justru semakin padat. Rambut yang tadinya tertata rapi, udah semrawut di terpa angin. Bajunya juga cukup lepek, walaupun angin berkali-kali lewat berusaha ngeringin. Karena Kia cukup sering gerak, ya basah lagi. 

Akia mutusin buat balik ke rumah, ia sih pengennya balik nanti, tapi kalo nunda pulang dan lebih lama tetap disini, ia bakalan keitnggalan bis. Dengan tidak rela, Akia berjalan menjauhi keramaian dan bergerak menuju halte bus.

Sudah bisa ditebak, halte bus juga ramai, sebagian adalah orang-orang yang memang datang untuk melepas penat di waktu luang. Sebagian lagi adalah orang-orang yang baru nonton konser dan punya tenggat yang sama seperti Kia.

Bus arah kota datang, Kia ikut bergerumbul masuk demi bisa cepat pulang. Tidak apa-apalah berdiri sebentar, toh ia akan transit. Berpegangan erat pada pegangan busway, terayun sana-sini mengikuti laju bus yang cepat. Pandangannya mengarah pada padatnya ibukota dan seorang pengendara sepeda motor. Dia mengenakan baju tanpa lengan dan celana pendek. Ada tato besar mengelilingi lengannya. Kota jakarta cukup di huni banyak makhluk menarik. Akia dan seluruh indranya benar-benar ditarik oleh afeksi si pengendara.

Sayangnya pandangannya harus terpisah karena mobilnya sudah bergerak lebih dahulu menuju bundaran pusat kota yang ramai. 

                                                                                                  .

Sesampainya di rumah, Akia langsung melepas seluruh atribut yang melekat ke tubuhnya. Bergegas mandi meskipun seluruh badannya pegal mampus. Yang paling tidak ia sukai dari seluruh rangkaian bepergian adalah rasa lelah. Selesai mandi, dia pun bermain dengan ponselnya, mengedit beberapa hasil foto hari ini. Setelah selesai dengan itu, menguploadnya di sosial medianya yang memiliki cukup banyak followers.

new message arrived...

Akia melirik halaman notifnya, ada satu pesan masuk dari direct messagenya. Seseorang baru saja menyukai story yang dia buat.

Akia biasa menulis jurnalnya pada bar twitter yang khusus dia buat khusus hanya untuknya. Berisi segelimpung curhatan dari kisah-kisah penting dan tidak penting hidupnya.

Apa kabar?

Tulisnya pada kolom status. Tak ada balasan dari siapapun tentu saja, karena hanya ia pengikutnya.

Hari ini cukup cape, tapi menyenangkan..sekian untuk hari ini.

Tweetnya, sebelum akhirnya ia melepas ponsel dan beralih untuk tidur.




Yang hilang dalam rasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang